Irene melangkah mengikuti Baekhyun sampai Irene menangkap tangannya.
"Baekhyun, hentikan ! Jangan lakukan lagi.." Baekhyun menggaruk semua kulitnya, meninggalkan bekas kemerahan dikedua tangannya.
"A_aku A_aku.." Irene menarik Baekhyun dalam pelukannya.
"Baekhyun-ah, tak apa jika ingin menangis. Tapi ku mohon jangan lukai dirimu lagi ya ?." Baekhyun mulai memeluk Irene dan menangis, ini masih di koridor kantor. Dia masih ingat dengan jelas saat kata-kata yang keluar dari mulut Seulgi begitu menyakitinya, saat kegaduhan terjadi lalu Seulgi dan Jessica di bawa menghadap Chanyeol. Dua wanita yang ada di hidup Chanyeol, wanita. Bukan Baekhyun, bukan lagi dirinya.
"Kau ingin bertemu dengan kakakmu ?" Tanya Irene, Baekhyun menatap mata Irene lalu menggelengkan kepalanya.
"Aku tak akan mampu berhadapan dengannya." Jawab Baekhyun.
"Cobalah, setidaknya kau tidak akan menebak-nebak hasilnya kan ?" Irene berusaha menyakinkan Baekhyun, Irene memeriksa pakaian Baekhyun yang sobek karena Seulgi.
"Mari kita lihat, ah aku rasa Jongin meninggalkan beberapa pakaiannya. Akan ku mintakan untukmu," Baekhyun menggerak-gerakan tangannya.
"T_tidak usah, tak apa." Ucap Baekhyun.
"Tak bisa begini, Tuan Everlight juga pasti akan marah jika melihat keadaanmu seperti ini." Irene mengecek seberapa besar sobekan yang dibuat oleh Seulgi. Sewaktu Irene hendak memeriksa, Seulgi datang dari arah yang berlawanan.
"Ah, kita bertemu lagi." Irene menghela nafasnya.
"Masalah datang lagi," ucapnya pelan lalu mencoba untuk tersenyum.
"Nona Nam, kita bertemu lagi."
"Ya, kau dan bocah gay itu memang membuat kesialan." Baekhyun hanya menunduk sambil melipat ujung kemejanya, mulai menggaruk-garuk kembali tangannya dan Irene menyadarinya.
"Hentikan, mohon untuk tidak membuat masalah lagi Nona Nam." Irene mencoba menghentikan Seulgi tapi kali ini Seulgi tak dapat dihentikan.
"Apa maksudmu ? Aku membuat masalah, satu-satunya masalah yang kulihat disini itu hanya bocah ini. Kenapa dia harus datang disaat seperti ini ? Hah ? Kenapa tidak pergi saja ke pelukan Grey Everlight, aku yakin wajahnya tak setampan Chanyeol-ku. Sama-sama bocah tengik !." Baekhyun semakin intens menggaruk tangannya, Irene benar-benar harus menghentikannya.
"Aku akan memanggil security," ucap Irene tapi Seulgi menariknya dan membuat Irene terjatuh. Irene sedang hamil 3 bulan, dia memegangi perutnya.
"Kenapa ? Kau tidak secongkak tadi," Seulgi tersenyum sinis.
"Baekhyun-ah, ku mohon hentikan.. " Irene mencoba menarik tangan kanan Baekhyun yang terus menggaruk tangan kirinya, kemerahan itu mulai berubah.
"Heh, apa yang kau lakukan ? Apa kau gila ? Gay dan gila, kombinasi yang luar biasa. Kau harus tahu, siapa yang berkuasa disini."
Baekhyun selalu melakukan self harm/self Injury setelah dia keluar dari rumah Chanyeol, kebiasaannya menggaruk tangannya hingga terluka membuat Grey mati-matian menjaganya. Irene dan Suho yang pertama kali mengetahui gejala tersebut, saat Baekhyun pertama kali muntah-muntah sejak keluar dari rumah sakit tahun lalu. Baekhyun mempunyai keadaan yang special, ketika Baekhyun mengetahui kakaknya mengencani banyak wanita dibelakangnya itu membuat Baekhyun terpukul dan dia meracuni dirinya sendiri untuk menghilangkan sesuatu yang ada ada dalam dirinya dengan mencampur obat-obatan yang tidak disarankan oleh Dokter Suho kala itu.
"Baekhyun-ah ...!?" Seulgi dan Irene menoleh, Chanyeol sudah berdiri di belakang Seulgi. Chanyeol memperhatikan keadaan Baekhyun dan segera menarik tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire Dirty Little Secret (Part 1) (Completed)
Fanfiction*Mature Content WARN * Kau tak akan pernah tahu, apa yang mampu ku lakukan hanya untuk membuatmu bahagia, Park Chanyeol adalah sosok yang mengerikan bagi sebagian orang tapi hanya satu orang yang mampu membuatnya hancur, Byun Baekhyun. Namun Chany...