22. Awake

198 29 58
                                    

"I want to stay, I want to dream a little more, but still

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I want to stay, I want to dream a little more, but still. It is time to leave"
.
.
.

Mungkin, rasa gelisah selalu saja menjadi tantangan nyata yang menoreh kekalutan mendalam. Melenyapkan euforia yang menyenangkan dalam sekejap mata. Membawa hati dalam jurang asa yang curam. Jika saja Soyoung bisa melangkah pergi menuju euforia itu lagi, mungkin ia tak akan merasakan kecemasan berlebih ini. Semesta seperti selalu saja menyembunyikan rahasia besar untuknya. Sebuah kejutan besar yang tak pernah ia duga. Mungkin.

Setiap momen indah berjalan terlalu cepat. Namun, Soyoung rasa waktu berat dalam hidupnya stagnan. Bolehkah ia mengeluh pada takdir yang rumit dan penuh misteri ini. Semua terasa ganjil dan penuh tanda tanya. Menyisakan dirinya yang pasrah pada takdir yang di garis untuknya.

Rasanya ia ingin kembali ke masa kecil. Begitu lugu dan tak tau apapun. Hidupnya datar tanpa gundukan persoalan hidup. Tanpa mau tau apa arti cinta. Cinta, ah, ia sendiri bingung mengartikannya. Taehyung, itu cintanya. Hanya itu saja, tak ada yang lain tak ada yang mampu menggantikan tahktanya.

Oh, baiklah, Soyoung akui ia memang sangat naif. Tapi—hey, ia hanya gadis remaja yang labil. Yang begitu memuja cintanya. Tapi, apa ia salah, maksudnya apa ia salah dengan kenaifanya. Ia mulai berpikir bahwa ia terlalu mengatasnamakan cinta di dalam cerita hidupnya.

Entahlah, ia tak paham. Kadang manusia dapat menjadi sangat idiot dan lemah jika melakukan suatu hal atas dasar cinta.

Perlahan sang tokoh utama hari mulai menjinak. Menyisakan fana merah jambu yang menawan. Membawa sedikit kehangatan di tengah musim dingin yang menusuk tulang. Bersamaan dengan itu, salju perlahan turun dari angkasa. Menambah keindahan yang semesta sajikan. Menyelipkan euforia kecil dalam dadanya.

Ia memejamkan matanya sejenak, menghirup udara dingin bulan Desember yang sejuk.

Otaknya selalu saja berfikir keras belakangan ini. Entah itu tentang Jungkook, ah, ia sedikit merindukanya. Tapi persaan rindu itu tak sebesar rasa rindunya akan Taehyung. Pertemuan malam itu dengannya menyisakan banyak tanda tanya besar.

Di tambah lagi Songhee yang muncul tiba-tiba dan menjadi sangat akrab kembali dengan Taehyung. Itu sangatlah menjengkelkan baginya.

Ia menjadi semakin kesal dengan jawaban Taehyung. Menghilang selama beberapa hari nyaris satu minggu bahkan, hanya dengan alasan banyak pekerjaan dan tugas kuliah; skripsi. Jika memang sangat sibuk setidaknya balas pesannya, bukan begitu?

Tapi, apa yang ia lakukan di rumah sakit. Ah, Soyoung tak sempat menanyakan hal itu. Songhee, dia nampak aneh, seperti berusaha menutupi sesuatu. Selalu saja menyela saat ia mendesak Taehyung dengan hujanan pertanyaan yang memojokannya.

Sepertinya mereka semua menyembunyikan hal besar dariku.

Suara decitan pintu menginterupsi pendenganranya. Lantas ekor matanya bergerak ke arah sumber suara.

LAST WINTER ROMANCE [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang