Restu~

774 123 38
                                        

Mama Cho hanya melihat anaknya yang masih menikmati makan malamnya. Jam 6 petang belum membuat Seungyoun ingin balik ke rumahnya.

Melihat beberapa kali anaknya yang mematikan panggilan telepon dari seseorang.

"Kamu kangen banget sama masakan mama ya?" Seungyoun cuma ngelirik mamanya sebentar, lalu melanjutkan kembali makannya. "Sampe ditolak terus panggilannya".

"Aku lagi fokus nikmati masakan mama"
"Pasti kamu ada maunya" Seungyoun cuma tersenyum ketika mamanya sudah bisa menebak maksud dan tujuan Seungyoun.

"A, cucu mama gimana kabarnya?"
"Baik, tambah gemuk pokoknya" jawabnya santai. Mama Cho cuma ketawa senang pas dengar jawaban Seungyoun.

"Dia masih masa pertumbuhan, jadi wajar. Kamu jangan pelit-pelit kalo Dohyon minta sesuatu".
"Aku udah nuruti semua omongan mama. Kurang apa lagi coba?".
"Ada" Seungyoun menatap lurus ke mamanya. "Apa?" Tanya Seungyoun curiga.

"Tanya aja sendiri sama Dohyon" seperti biasa, mamanya tipe orang yang ngga mau to the point kalo ngasih info.

"Mama ngga makan?".
"Liat kamu udah kenyang".

"Malam ini aa mau nginep disini boleh ya?" Penuturan tiba-tiba dari Seungyoun ngebuat mamanya mengerutkan keningnya heran.

"Anak kamu gimana?".
"Aku udah suruh Hangyul tadi".
"Kebiasaan kamu".

Melihat anaknya yang makan dengan lahap, ngebuat mama Cho teringat masa kecil anak-anaknya. Dan ngga terasa sekarang udah besar-besar.

"A Uyon".
"Eum?".
"Kamu.....udah ada calon belum?".
"UHUK!" Hadehh ngga pas banget sih nanyanya. Orang lagi enak-enak makan juga ditanya soal calon.

.
.
.

***
.
.
.

Wooseok yang habis pulan dari kerja langsung rebahan di kamarnya. Ngga tau kenapa, pinginnya langsung tidur. Ngga ada niatan buat mandi atau ganti baju dulu. Ada lah 30 menit Wooseok tidur, lebih tepatnya ketiduran. Ya tau lah karena siapa. Seungyoun.

Wooseok dari tadi nungguin balasan chat yang belum masuk sama sekali. Pasalnya kemarin kan Seungyoun ngajakin berangkat bareng dan biasanya juga pulang dijemput Seungyoun. Tapi kalau ngga bisa Seungyoun juga ngasih kabar ke Wooseok terlebih dahulu kalau dia ngga bisa jemput atau nganter. Tumben-tumbennya hari ini ngga ada kabar sama sekali.

Wooseok ngerasa seperti anak remaja lagi kalau seperti ini.
Ketukan pelan di pintu kamarnya, ngebuat Wooseok mengalihkan atensinya. Dan ternyata bundanya yang masuk.

Bunda merasa ada yang aneh dengan sikap Wooseok semenjak pulang dari kerja tadi, menghampiri kamar Wooseok yang belum terkunci. Dan ketika masuk, benar saja, Wooseok tidak beranjak dari satu jam yang lalu dari tempatnya tiduran tadi.

“kamu belum ganti baju?” melihat bundanya masuk ke kamarnya ngebuat Wooseok mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.

“Bang Seungwoo belum balik?”.
“kamu itu, ditanya malah balik nanya pake pertanyaan lain”. Bunda mendudukkan dirinya di samping Wooseok yang enggan buat bangun.

“capek bun, mau istirahat dulu” jawaban Wooseok ngebuat bunda menghela nafas kasian terhadap anaknya.

“mau bunda buatin teh?” hanya gelengan yang diterima bunda.
Bunda merasakan pahanya yang sekarang dijadikan bantal oleh Wooseok.

DADDY~ (Younseok 💕 Nam Dohyun) (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя