CHAPTER 19

31 4 0
                                    

"Zehra"panggil Adam memasuki kamar anaknya

"Lucu kamarnya"bisik Every membuat Adam tersenyum senang

"Zeh-"

"Ayah!!"niatnya mau berlari memeluk Adam tapi terhalang melihat Every disana "yang mulia Every" membungkuk dia

Every terkekeh "hai"

"Mau ngomong"Zehra tahu ini pembicaraannya mengarah kemana "bagaimana keadaan mu??" Sudah total 17 bulan dia tidak mengunjungi Zehra

"Aku baik baik saja ayah"banyak pertanyaan melintas dikepala Zehra mengenai Every "ayah sendiri??"

Adam melirik Every "aku baik tentu saja" memberitahu anaknya kalau dia sangat sangat baik dengan Every di sisinya "...aku akan menikah hari terakhir minggu ini lalu penobatan ku" hati Zehra berbunga bunga entah kenapa "sudah pasti kau kenal ibumu, kan??"

Senyum Zehra mengembang lebar "ibuku??" Adam mengangguk kecil "...ibu??" Tertawa senang "oh wow"

Hati Every benar benar sakit "hai" menepuk jarak diantara dirinya dengan Adam "duduk disini, ibu mau bicara sesuatu" Zehra masih dengan senyumnya berpindah tempat ditengah tengah Adam dan Every "Zehra...benar??" Zehra mengangguk "panggil ibu ya jangan panggil yang mulia...Zehra gapapa kalau ayah menikah dengan...ku??"

"Tentu saja!!tentu"Zehra tanpa meminta ijin langsung saja memeluk Every sangking bahagianya "ibu!!Zehra punya ibu akhirnya"

Every balas pelukan Zehra "terima kasih"

Menghabiskan jam jam berikutnya hingga Zehra tertidur untuk Adam mendapatkan jatah waktunya. Every berdua saja dengan anaknya mencoba untuk semakin mendekatkan diri

Adam bernafas lega

Adam sungguh sangat lega melihat Every bisa menerima anaknya, menerima dirinya apa adanya. Adam senang juga akhirnya bisa memberi Zehra kehidupan sempurna dengan orang tua lengkap

Every duduk disamping Adam setelah mengantarkan Zehra tidur "maaf ya bikin kamu nunggu lama"

"Ngomong apa aja sama Zehra??"

"...dia gak ada cela dari muka mu, mirip banget"mengecup rahang Adam begitu lama "kenapa??...kenapa dia disembunyikan dariku??" Adam tersenyum meminta maaf "aku marah Dam...aku marah kamu gak bilang kalau kamu punya anak awal awal dulu, kalau kamu bilang awal dulu dia gak perlu nunggu makin lama untuk punya ibu, aku udah ada dan aku bisa jadi ibu buat dia"

Adam membelalakkan mata "kamu beneran mau jadi ibu dia??"

"Hah??ihh Adam ya mau lah"memukul kesal perut berotot Adam

"Kenapa??"

"Itu anak kamu ya udah pasti anak aku juga"

Adam tertawa senang "aku mencintai mu" mencium bibir Every "makasih banyak"

"Sama sama"5 menit kedepan Every diam saja memperhatikan Adam membuat Adam salah tingkah sendiri "aku mencintai mu"

Aduh hati Adam gak baik baik saja ya tuhan "aku lebih mencintai mu" menggesekkan kedua hidung mereka yang sungguh Every lucunya "love you"

The HeartWhere stories live. Discover now