10 - Junior Middelbare

92 21 2
                                    

Budayakan Vote sebelum / sesudah membaca (☆)


***

Dua minggu yang lalu, Karel sudah pergi ke Amsterdam untuk mengurus Akta yang baru. Akhirnya masalah ini selesai, berarti tinggal satu langkah lagi yaitu mendaftar ke British Schooll.

Pagi ini mereka mengantarkan Shaania dulu ke sekolahnya—SD Montessori Schooll Rotterdam, Karena letaknya memang sebelum British Schooll, kira-kira berjarak sekitar 2 km.

Mobil mereka berhenti tepat didepan gerbang sekolah. Anak itu mengecup tangan Mama dan Papanya sebelum turun dari mobil.

"Shaania berangkat dulu, ya."Ia melambalikan tangannya sembari tersenyum.

"Kakak,"ucapnya dari kejauhan.

Mark mengangkat ibu jarinya tinggi-tinggi dan membalas senyumnya, menyatakan ia masih meresponnya.

***

Setelah sampai, mereka bertiga langsung diarahkan ke ruangan kepala sekolah. Saat pertama kali memasuki wilayah ini memang banyak sekali hal yang membuat kagum. Terlihat ornamen-ornamennya yang klasik dan sangat modern. Bangunan gedung yang besar dan tinggi, dapat dipastikan jika British Schooll adalah sekolah elite bersandar internasional.

Disepanjang koridor sekolah nampaknya banyak sekali pasang mata yang memperhatikan kehadiran mereka bertiga. Mungkin dugaannya benar jika akan ada siswa baru.

Sesampainya, mereka dipersilakan masuk dan duduk disofa ruang kepala sekolah tersebut. Langsung saja Karel menjelaskan tujuan utamanya.

"Namanya Mark Ivander,"ucap Karel memperkenalkan. Ia pun menepuk bahu Mark yang ada disampingnya supaya berjabat tangan dengan kepala sekolah. Anak itu mengulurkan tangannya sembari tersenyum ramah.

"Dia anak yang baik dan pintar, pak. Saya harap Mark bisa secepatnya beradaptasi dengan lingkungan barunya disini,"lanjut Karel.

"Saya juga sudah membawakan persyaratan lengkap sesuai yang sekolah ini minta."Karel menyerahkan berkas-berkasnya kepada beliau dan diterimanya. Ia membenarkan kacamatanya yang tidak nyaman sebelum memeriksa dan membacanya satu-persatu.

"Karena semuanya sudah lengkap, berarti mulai besok Ananda Mark Ivander sudah diperbolehkan masuk sekolah, ya ,"ucap kepala sekolah.

"Iya. Terimakasih juga, pak, atas waktu yang sudah anda berikan kepada saya untuk bisa melengkapi semua ini."

"Sama-sama. Oh iya, akan lebih baik jika Mark melihat-lihat dulu semua tempat yang ada di sekolah ini,"ujar kepala sekolah.

"Tentu, pak. Tapi sepertinya biar sama Mamanya saja, karena ada lagi yang harus saya bicarakan dengan anda."

"Oh, iya-iya mari silakan."Tentu beliau sudah memahami, karena sebelumnya Karel pernah mengatakan hal itu.

Disini Karel ingin berbicara empat mata dengan kepala sekolah, tentang rencana sebelumnya, yaitu sebuah kesepakatan untuk merahasiakan dokumen-dokumen Mark, tentunya ada kaitan dengan asal-usul anak itu. Karena ini penting sekali, mengenai saksi yang menunjukkan persetujuan Mark diterimanya di SMP British Schooll tanpa adanya kepalsuan atau hal yang ditutup-tutupi, semua harus murni dan sebenarnya, meski tidak boleh diketahui sembarang orang, hanya kepala sekolah yang cukup mengetahui ini.

Donker VerledenWhere stories live. Discover now