GT.3

49 28 13
                                    

Sudah dua minggu semenjak Ara belajar di sekolah barunya, Ara mendapat teman baru yang ramah dan friendly

Selain Amel, Ara juga memiliki teman yang bisa dikatakan cukup akrab dengannya yaitu Mawar dan Bella..

ARA POV

Pagi ini aku sedang berjalan di koridor sekolahku menuju kelas yang sebentar lagi akan di mulai

Ya, pagi ini adalah kelas Pak bima, Guru biologi. Jujur, aku tidak terlalu suka pelajaran biologi ini, apalagi mengingat aku yang memilih jurusan IPS

Ntah kenapa biologi bisa masuk ke prodi ku, walaupun Guru mengatakan biologi hanya sebagai -mata pelajaran berminat- demi pohon pisang yang tumbuh hanya sekali, aku tidak pernah minat masuk prodi IPA

Sebelum masuk ke dalam kelas aku melihat kakak kelas favorite ku berjalan menaiki tangga menuju kelasnya yang berada di lantai dua

Senyuman pun terukir di wajahku saat mengingat Dia pernah menolong ku saat hari pertama aku masuk sekolah. Yup, kalian benar itu Ari yang mereka sebut sebagai Most Wanted di SMA karya bangsa, sekolah baruku

Tapi bagiku Ari adalah sosok pangeran tampan dan dingin yang menaiki kuda putih untuk menjemput sang putri dan menjadikannya sahabat sehidup semati

Suka? Aku rasa, Aku hanya megagumi sosok Ari karna paras dan talent nya

Tak lama sosok perempuan menghampiri Ari dari belakang dan memeluk pergelangan tangannya

Siapa lagi kalau bukan pacarnya, Cassie-Cassandra Zaphire. Kakak kelas paling hits dan angkuh di sekolah tapi tidak sedikit yang menyukai kak Cassie karna parasnya

Tanpa ku sadari, senyuman memudar dari wajahku dan sebaiknya aku segera masuk ke dalam kelas

***

Kelas Pak Bima sudah selesai, semua berjalan dengan lancar selama dua jam - Dua jam yang membosankan - rasanya aku mau tidur saja di kelas menunggu Pak Bima menjelaskan pelajaran yang tak ku mengerti sedikit pun

"Laper nih, kantin yuk" Ajak Amel

"Kalian duluan, gue mau ke toilet bentar" Kata Mawar

"Oke"

"Ra, lu ikut gue sama Bella gak ke kantin?" Tanya Amel

"Males, tapi gue laper hehe"

"Bilang aja mau tidur, ra" Sindir Bella

"Tau aja"

Akupun melipat tanganku di meja bersiap ingin masuk ke dunia mimpi

"Kita mau ke kantin Bu dini, tempat para cogan ngumpul ra" Kata Bella

"Ari juga biasa nongkrong disitu loh"

Seketika aku membuka mata dan beranjak dari tempat ternyamanku

"Kita ke kantin sekarang"

Amel dan Bella terkekeh kecil melihat Aku yang tiba tiba bersemangat ke kantin

"Kata kuncinya Ari ya ternyata" Bisik Bella ke Amel yang masih dapat ku dengar walau agak samar

Aku hanya tersenyum malu keluar dari kelas

***

Di kantin, Kami duduk di kursi paling pojok karna hanya tempat itu yang tersisa, benar - benar tempat ternyaman

Keadaan cukup hening dan semua orang hanya fokus pada makanannya masing - masing. Sampai tiba - tiba mereka saling berbisik dan terlihat agak canggung, keributanpun mulai terdengar melalui indra pendengaranku

Ternyata kehadiran kakak kelas tampan itu telah menyulap suasana kantin menjadi sangat heboh, Ari dan kawan - kawan.

Ari bersama kedua temannya Devano dan Aska, mereka benar benar cowok impian seluruh perempuan di sekolahku. Apalagi Ari, sikap dinginnya membuat semua orang menjadi salah tingkah

Aku yang senang hanya memasang wajah datarku, aku tidak bisa seperti mereka yang berteriak memanggil nama Ari dan temannya, tersenyum lebar sambil terbegong, atau menghampiri untuk memberi barang - barang dan hal lainnya seperti kue, coklat, dan sepucuk surat

Walaupun begini, Aku masih bisa menjaga image ku kepada pria

"Rasanya gue mau lari terus peluk Aska se-erat mungkin" Kata Amel tak henti menatap Aksa

"Yang ada si Aska dorong lu saking jijiknya HAHA" Ejek Bella

"Iri bilang dong boss"

"Ngapain juga gue iri sama lu" Amel hanya memutar bola matanya

"whatever"

"Ganteng banget si Aska, cocokan buat gue" Sindir Bella

"Ngaca lu, upil cicak" Ujar Amel

"Emang lu pernah liat upil cicak?" Tanya Bella

"Ntar,,, Dalam mimpi"

Aku hanya menggelengkan kepala melihat kedua temanku yang tak henti saling mengejek

Aku fokus memakan mie ayam yang sudahku pesan sejak tadi. Rasa tidak nyaman mulai mengusik di diriku, seperti ada seseorang yang memperhatikanku, mungkin itu perasaanku saja.

Tidak.....

Aku merasa ada yang memperhatikan ku sejak tadi. Akupun melihat kesegala sudut kantin, memastikan apa ada seseorang yang memperhatikanku. Sial, Aku jadi salah tingkah. Ntah perasaanku yang terlalu percaya diri atau itu memang benar tapi aku merasa Ari sedang memperhatikanku

Aku hanya menunduk dan tak mau melihatnya, tapi aku masih penasaran apa iya Ari memperhatikanku (?) Akupun memberanikan diri melihat ke arahnya, mata kami bertemu.

Aku segera memutuskan tatapanku dan Ari, itu benar - benar membuatku canggung.

"Haii gengs?! Sorry lama, tadi toilet rame" Kata Mawar

"Gue kira lu ketiduran di toilet" Ejek Bella

"Sialan lu, Belek"

"Hah, Belek? Lu kira gue belekan!!" Geram Bella

"Belek, Bella Jelek" Mawar dan Amel pun ketawa lepas

"Teman laknat!!" Teriak Bella

Bukannya berhenti, Amel dan Mawar semakin ketawa menjadi - jadi

"Udahlah, masa ngejek teman sendiri" Ujarku

"Sesekali ra" Kata Mawar

"Ketawa aja terus, nanti kepala lu gue ilangin"

"Pesulap lu bel? Bisa ilangin kepala gue segala" Kata Amel dan Mawar makin tertawa terbahak - bahak

"Whatever"

Aku hanya menarik nafas panjang melihat tingkah mereka karna Aku yakin Bella sudah di puncak emosi

Kami berempat memang sering bercanda tapo khusus untuk Bella, Dia paling jarang ketawa dan lumayan susah untuk di ajak bercanda, tipe cewek serius dan menerima kepastian - Manteb bener.

Tbc . . . .

Maaf jika Typo beterbangan hehe
Jangan lupa Votmen gengssss😗

Garis Terdepan (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang