Twelve

2.1K 295 42
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!


"Hell, aku tidak mau!” menggelengkan kepalanya, mata sipitnya membulat tak setuju.

"Dengar, aku juga tidak senang dengan hal itu, tetapi ini adalah satu-satunya cara kita berdua bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Jika aku menikahi mu, ayahku tidak mencoret ku dari apapun dan kau mendapatkan bantuan yang kau butuhkan. Aku akan mengklaim anak itu, aku akan menjadi ayah seperti yang kau inginkan, anggaplah itu seperti kesepakatan bisnis, bukan pernikahan.”

" Kau gila? Aku tidak mau menghabiskan sisa hidupku bersamamu.” ucap Yoongi, menyilangkan tangan di dadanya, menatap Taehyung menantang.

"Dan kabar baiknya, kau tidak perlu melakukannya. Orang-orang bercerai setiap saat, dan itulah yang akan kita lakukan.
Kita menikah, meyakinkan semua orang bahwa kita adalah keluarga kecil yang bahagia dan setelah satu atau dua tahun, kita bercerai. Aku tetap ikut andil mengurus anak-anak, tapi kau tidak perlu lagi berpura-pura menikmati kesepakatan ini.” Taehyung mengangkat bahu, seolah-olah itu adalah ide paling cemerlang di dunia.

Rupanya Taehyung kini punya kebiasaan meyakinkan Yoongi dan jujur Yoongi ​​tidak tidak berpikir itu hal buruk. Yoongi mengakuinya, dirinya pasti akan membutuhkan bantuan Taehyung.

"Itu saja? Kita berpura-pura saling mencintai selama setahun, lalu kita akhiri?" Yoongi bertanya, hanya memastikan bahwa apa yang didengarnya itu benar. Taehyung tersenyum sembari mengulurkan tangannya menjabat tangan Yoongi.

"Tidak ada ikatan. No Strings attached, right?” Taehyung berucap sambil mengedipkan mata. Yoongi mencibir, menolak untuk berjabat tangan.

"Terakhir kali kau mengatakan itu, aku hamil.” tunjuk Yoongi, mengangkat alisnya ke arah Taehyung saat yang lebih tua terkekeh, Yoongi tidak menganggap ini hal lucu.

"Maaf.. tapi apakah kita sepakat atau tidak?" Tanya Taehyung, berubah serius. Yoongi menghela nafas, tidak yakin apakah ini akan jadi bumerang baginya.

"Apa jaminan yang aku miliki, kalau kau akan menepati janjimu?" Yoongi berbisik, menggigit bibir bawahnya. Biasanya dia tidak akan peduli jika Taehyung menepati janjinya atau tidak, tetapi di sini, kali ini ada anak-anak yang terlibat.

"Aku akan mengatakan yang sebenarnya pada ayahku, dan dia akan menyingkirkan ku.” kata Taehyung, terlihat tulus saat berbicara, Yoongi mengangguk sebelum mengulurkan tangannya, Taehyung menjabat tangan Yoongi, senyum kecil terulas di bibirnya.

"Senang berbisnis denganmu, Mr. Delwyn. Sekarang, maukah kau bergabung dengan ku?" Taehyung melepaskan tangan Yoongi, mengulurkan tangannya seolah dia akan mengawal Yoongi. Yoongi memutar matanya, mendorong tangan Taehyung dan kembali ke kantor pria yang lebih tua.

Charlotte masih duduk di sana, mencoret-coret buku catatannya, dia menunggu dengan sabar. Dia tersenyum cerah ketika melihat Yoongi.

"Senang bertemu denganmu Yoongi, perkenalkan, aku Charlotte.” menjabat tangan Yoongi, masih denga senyum cerah.

Setelah itu, Yoongi duduk di meja Taehyung, dan Taehyung sendiri duduk di kursinya, menatap Yoongi sejenak sebelum mengalihkan atensinya penuh pada charlotte.

"Bagaimana kalau kita langsung saja?"
Kata Taehyung, tersenyum pada Charlotte.

Charlotte mengangguk, dengan penuh semangat mengambil pulpennya.

"Jadi seperti yang aku katakan sebelumnya, wawancara ini semata-mata tentang hubunganmu dan Yoongi. Pertanyaan pertamaku adalah jelas bagaimana kalian berdua mulai berkencan?” Charlotte berbicara dengan penuh semangat, suaranya terlalu antusias.

Yoongi bahkan sudah sakit kepala padahal Charlotte belum bertanya kepada mereka. Taehyung terkekeh, menatap Yoongi lagi sebelum dia menjawab pertanyaan itu.

"Yah, aku sudah mengenal Yoongi sejak aku berumur dua belas tahun. Keluarga kami cukup dekat, jadi kami sering bertemu. Hingga tahun lalu, Yoongi dan aku mulai nongkrong bersama, hanya kami berdua saja. Aku tidak tahu bagaimana  persisnya tapi suatu hari aku sadar, kalau aku mulai memiliki rasa padanya, dan aku menyatakannya. Beruntung, Yoongi merasakan hal yang sama dan kami mulai berkencan sejak saat itu.” kata Taehyung, matanya melirik Yoongi penuh kekaguman, tapi Yoongi tahu bahwa itu semua hanya omong kosong.

Jika ada satu hal yang Yoongi tahu tentang Taehyung, itu adalah Taehyung yang padai sekali berbohong.

"Manis sekali. Apa kau mau menambahkan sesuatu Yoongi?” Charlotte menatap Yoongi penuh harap, membuat remaja itu membeku di tempat. Dirinya tidak pandai berbohong, dia tidak pernah pandai pada hal itu.

"Uh, not really? Taehyung did pretty good job.” jawab Yoongi, Charlotte tertawa kecil saat Yoongi terlihat sedikit gugup, sebelum akhirnya dia mengangguk maklum.

"Baiklah, pertanyaan selanjutnya.
Siapa diantara kalian yang pertama mengatakan 'Aku mencintaimu'?” Charlotte tersenyum cerah dan Yoongi penasaran siapa sebenarnya yang memikirkan gagasan pertanyaan ini. Pertanyaan macam apa itu batin Yoongi.

"Itu aku, tidak diragukan lagi. Rasanya seperti tepat setelah aku kembali dari perjalanan bisnis, aku tidak yakin tepatnya di mana... tapi dia menemui ku di bandara dan sepertinya aku benar-benar merindukannya. Jadi aku mengatakan kepadanya bahwa aku mencintainya, dia bahkan menjawabnya hampir seketika.” Taehyung selesai dan Yoongi terus menatap Taehyung. Yoongi agak mengaguminya, Taehyung memang sungguh berbakat jadi aktor drama.

"Permisi sebentar, tapi aku mencoba untuk tidak berteriak. Tapi kalian benar-benar pasangan goals! Sekarang, pertanyaan selanjutnya .. apa yang biasa kalian lakukan pada malam Jum'at”

"Itu tergantung. Kadang kami pergi keluar untuk bersenang-senang. Yoongi lebih menyukai delivery pizza dan menonton film di rumah. Dia tidak terlalu suka keluar dan aku kira itu salah satu dari banyak hal yang aku sukai tentangnya.”  Taehyung tersenyum, dan begitulah waktu berikutnya berjalan.

Taehyung menjawab pertanyaan Charlotte,  berakting seolah-olah betapa dia mencintai Yoongi. Pada akhir waktu, Yoongi hampir percaya bahwa Taehyung benar-benar jatuh cinta padanya.

Tapi dia tahu, lebih dari siapa pun...

Taehyung was just a really good liar

____________________________

Maap terlambat wkwk, aku dari tadi bengong depen laptop mikirin judul buat tugas artikelku hehe :))

Maap terlambat wkwk, aku dari tadi bengong depen laptop mikirin judul buat tugas artikelku hehe :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗡𝗼 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗔𝘁𝘁𝗮𝗰𝗵𝗲𝗱 [TaeGi Mpreg] [Book One] 𝗖𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝘁𝗲✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang