Kakak Cantik

13.9K 725 18
                                    

Hai guys!

Maafkan author tidak update kemarin 🙏🙏🙏 Sesuai janji, author bakal up 1 part lagi.

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca. Selamat membaca!

Jangan lupa vote dan comment ya....

-

- Minggu, 24 Januari 2016 -

Aku sudah bersama Bryan di sebuah toko buku.

Kami berdua melihat-lihat buku. Kami memberi saran dan juga bercerita tentang Jovita.

"Jovita kayaknya agak aneh la."

"Aneh gimana?"

"Rasanya aneh aja entah kenapa. Ada yang beda. Sepertinya dia kayak ada masalah yang dipendam gitu."

"Oh ya? Aku nggak tau juga." Perasaanku tiba-tiba jadi nggak enak mengenai Jovita.

"Coba pikir la. Bokap Jovita jemput dia telat, dia nggak cerita. Menurutku ini masalah keluarga."

"Kenapa kamu mikir gitu?"

"Feeling aja haha. Tiap antar ke rumahnya, Jovita minta gue pelan-pelan aja bawa motornya. Kayak minta gue jangan cepat-cepat ke rumahnya."

"Kamu agak kencang sih bawanya. Mungkin dia minta pelan-pelan karena itu kali."

"Oh, gitu ya? Atau gue yang terlalu kepikiran."

"Kurasa gitu haha."

Kayaknya tidak ada terjadi sesuatu sama Jovita, kukira ada sesuatu sama Jovita.

"Ada yang mau lu beli la?"

"Nggak ada kayaknya."

"Yaudah, kita pulang aja yuk. Aku antarin." ajak Bryan.

"Hmm, nggak usah deh Bryan, aku dari sini mau pergi ke suatu tempat."

"Oh, oke. Aku duluan ya." Bryan pergi meninggalku.

Aku berencana mampir ke apartemen Kak Ferdi, ditasku sudah ada makanan yang sudah ku masak.

Rencananya aku ingin makan bersama dengan Kak Ferdi.

Aku pergi meninggalkan toko buku dan berjalan menuju ke apartemen Kak Ferdi.

-

Aku menekan bel apartemen Kak Ferdi.

"Siapa?"

Terdengar suara wanita menyaut di dalam apartemen Kak Ferdi. Kenapa bisa ada suara wanita di dalam?

Kemudian, pintu terbuka dan seorang wanita muncul di balik pintu.

Wanita yang cantik. Lebih cantik dan dewasa dariku.

"Ada apa ya? Siapa ya?"

Aku gugup. Siapa wanita ini?

"Ini kak. Mau antar makanan." Aku menyerahkan kotak makanan kepada kakak cantik itu.

"Oh, catering ya? Makasih ya."

Kakak itu mengambil kotak makan itu. Aku masih berdiri menunggu Kak Ferdi yang mungkin akan keluar.

"Kenapa belum pergi? Perlu bayar ya?"

"Oh, bukan kak. Udah dibayar. Terimakasih." Aku pergi dan nggak lama kemudian pintu apartemen ditutup.

Siapa kakak itu? Mengapa kakak itu ada di dalam apartemen? Dan mengapa bukan Kak Ferdi yang membuka pintu apartemennya.

Ting. Pintu lift terbuka dan ada Kak Ferdi di dalamnya.

"Loh? Kaila? Ngapain kesini?"

Aku linglung. Aku nggak tau harus berkata apa.

"Aku datang ke apart teman. Iya, apart teman. Ini mau pulang kak." sautku cepat. Ini alasan yang muncul dibenakku.

Untungnya, Kak Ferdi tidak curiga dan percaya alasanku.

"Apart teman? Siapa?" Kak Ferdi malah nampak seperti mengintrogasiku.

"Kakak nggak kenal."

"Oh. Hmm, mau mampir apart kakak?"

Aku ingin mampir tadi tapi ada kakak cantik disana. Jika aku disana, pasti aku akan mengganggu.

Lebih baik ku tolak dan pulang saja.

"Nggak kak. Lain kali aja. Duluan ya kak."

Aku melangkah masuk ke dalam lift. Tapi Kak Ferdi malah ikut aku masuk ke dalam lift.

"Kakak mau kemana?" Aku bingung. Bukannya Kak Ferdi baru pulang dari suatu tempat. Kenapa turun lagi?

"Antarin kamu."

"Ah, nggak usah kak. Aku bisa sendiri kok."

"Nggakpapa Kaila. Apart ku lagi beresin sama Tuti. Jadi aku antar kamu aja."

"Tuti kak?"

"Iya, Tuti. Dia anak Bi Ijah. Bi Ijah lagi sakit, jadi anaknya gantiin."

Astaga. Kenapa aku tadi? Aku seperti cemburu tidak jelas. Kenapa juga aku tadi kecewa?

Aku berusaha menenangkan diriku dan aku teringat kotak makan yang kuberikan kepada Kak Ferdi.

"Oh, itu Kak Tuti. Tadi aku sebelum pulang dari apart teman, ada titip makanan buat kakak. Tadi Kak Tuti yang terima."

"Makanan? Kamu yang masak?"

"Iya kak." Ting. Suara pintu lift terbuka.

Aku melangkah keluar tapi tangan bagian siku ku ditarik oleh Kak Ferdi. Aku berhenti melangkah dan menoleh ke Kak Ferdi.

"Kamu nggak sibuk kan? Makan bareng aja yuk."

Jantungku kembali berdetak kencang lagi. Aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum.

Kami kembali naik keatas dan masuk ke apart Kak Ferdi lagi.

-

Jangan lupa vote dan comment ya....

Terimakasih dan stay tune :)

This is Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang