Part 32 ~ Rey Hilang

2.2K 97 6
                                    

Tampak seorang lelaki yang gagah, berwibawa, tegas dan tentunya profesional dalam bidang perusahaan yang sedang ia kelola saat ini, sedang duduk di kursi kebesarannya mengecek satu persatu laporan yang ia terima dari tiap pegawai di perusahaannya dengan ketelitian yang kuat dan pemahaman yang mendalam.

Bramasta Martinez, yang kerap disapa Bram merupakan pemilik Martinez group. Ia memiliki seorang istri cantik dan baik hati bernama Lidya Tanzania.

Tok tok tok!!

Terdengar suara ketukan dari pintu ruangannya yang ia pastikan bahwa itu adalah Rio sekretaris nya.

"Masuk!" Ucap Bram dengan nada tegas

Tampaklah Rio menggunakan kemeja biru dongker yang dipadukan dengan celana kain panjang berwarna hitam, sedang berjalan menuju ke arah Bram dengan membawa sebuah map.

"Ini laporan yang anda minta pak" Rio meletakkan map tadi diatas meja, walaupun Rio merupakan sahabat Bram sejak kuliah tetapi ia harus tetap profesional jika menyangkut pekerjaan apalagi ini masih jam kerja.

Bram menghela nafasnya dengan pelan lalu mengambil map yang diletakkan Rio diatas meja, lalu ia membaca semua isi yang tercantum di dalamnya.

"Baiklah, terima kasih atas kerjasamanya. Pastikan dia baik-baik saja dan pantau terus dia dari kejauhan. Jangan sampai ada orang selain yang dekat dengannya berani menyentuhnya seujung kuku pun" ucap Bram tak terbantahkan

Rio mengangguk " baik pak. Kalau begitu saya keluar dulu" pamit Rio yang dapat anggukan dari Bram.

-

Ditempat lain, sebuah mobil mewah yang berisi kan empat orang pria dewasa yang berhenti di sebrangan yang tak jauh dari taman kanak-kanak. Salah satu dari pria itu tak lain adalah Bryan Martinez, adik dari Bramasta Martinez. Bryan saat ini sedang berusaha keras untuk mengambil alih perusahaan dari Bram ke tangannya. Karena apa? Karena alasan terkuat yang ia miliki, Bram tak memiliki anak laki-laki sebagai penerus perusahaan. Maka dari itu Bryan sedang mencari cara agar menjatuhkan Bram dengan waktu yang dekat.

Bryan yang duduk di sebelah pengemudi, menurunkan sedikit kaca mobil yang berada di sebelahnya, ia tersenyum miring disaat melihat seorang anak kecil laki-laki yang sudah lama ia incar untuk menghancurkan Bram.

"Objek kita sudah di depan mata, perhatikan anak kecil laki-laki yang sedang berada di atas ayunan bersama anak kecil yang menggunakan topi bersamanya. Incaran kita adalah anak kecil laki-laki yang tampan itu. Setelah pulang sekolah nanti, pastikan disaat yang lainnya sudah bubar dan kalian pasti sudah tau apa yang selanjutnya akan kalian lakukan terhadapnya" jelas Bryan yang mendapat anggukan dari antek-anteknya.

-

Drrt drrt drrt!

Ponsel yang berada tak jauh dari pandangan Bram bergetar tandanya ada yang menelpon. Tampak nama istri tercinta yang tampil di layar ponselnya, tanpa mau istrinya menunggu, Bram segera mengangkatnya

"hallo pa" sapa wanita sebrang sana

"Halo ma. Ada apa?" Tanya Bram

"gak ada apa-apa, cuma mau nelpon papa aja. Ohiya bagaimana dengan data Dia, kamu sudah dapat?" tanya Lidya

"Hmm.. aku sudah mendapatkannya. dia sangat tampan" ucap Bram sembari menatap kosong ke arah depan dengan membayangkan wajah seseorang.

"syukurlah. Aku yakin, Dia pasti mirip denganmu Bram"

"Iya, ku kira juga akan begitu"

"baiklah, aku hanya ingin tau itu saja. Aku tutup ya, selamat bekerja sayang"

Stray Baby [COMPLETED]Where stories live. Discover now