Part 37 ~ Rekaman CCTV

1.5K 96 1
                                    

"Om main yuk" ajak Rey

"Main apa?"

"Main kejar-kejaran?" usul Rey

"Capek"

"Main bola?"

"Ini rumah, bukan lapangan bola" Rey hanya terkekeh

"Main masak-masak?"

"Itu mainan anak perempuan, kamu kan laki-laki"

"Main petak umpet?"

"Rumah ini luas dan saya gak mau mencari kamu yang hanya sekecil ini" Alex menunjukkan ujung jari kelingkingnya.

Rey menyerah, pria yang di depannya ini susah sekali untuk diajak bermain. Dan jadilah mereka hanya duduk diam-diam tanpa berpikir untuk menghidupkan televisi yang ada didepan matanya.

-

Tokk tokk tokk!

"Masuk"

Tampak Rio yang berjalan santai ke hadapan Bram,

"Bagaimana dengan keamanan yang disekitar kediaman Bryan?" Tanya Bram

"Semua aman pak, dan kami sedang berusaha untuk menyadap cctv yang berada di dalam rumahnya" ucap Rio

Bram mengangguk "Lalu bagaimana para remaja itu? Kawasan rumah mereka juga harus dipantau" ucap Bram

"Sudah pak, rumah mereka sudah dipantau dari sebagian kami. Dan sekarang mereka sedang mencari Dia " terang Rio

"Baiklah, awasi terus mereka jangan sampai ada yang berani untuk melukai mereka" perintah Bram

"Kalau boleh tau, remaja itu ada hubungan apa?" Tanya Rio

"Mereka yang selama ini merawat Dia jadi saya ingin berbalas budi pada mereka nanti" ucap Bram dan mendapatkan anggukan dari Rio dan setelah itu Rio pamit undur dari hadapan Bram.

Setelah mengatakan itu, Bram mulai terpikir seseorang.
-

Dimas menjentikkan jarinya "Gue tau gimana cari tau itu mobil siapa"

"Gimana?" Ucap mereka bertiga dengan kompak

"Kita lihat plat nya dari cctv yang berada di depan pagar" ucapan Dimas membuat mereka bertiga tak berkutik

Seketika otak mereka lagi mencerna ucapan Dimas, kenapa mereka gak kepikiran kesana?!!! Otak Dimas patut diacungi jempol untuk saat ini !! Tapi kenapa gak dari kemarin dia bilang begitu?!!!

"Tumben lo pinter?" Ucapan itu lolos dari mulut tak berdosa milik Oliv

Dimas menatap Oliv dengan tatapan horor "Nanti sepulang sekolah, kita kesana dan meminta bantuan pak Adi untuk melihat rekaman cctv kemarin" ucap Naufal dan yang lainnya hanya mengangguk setuju.

-

Bryan menggertakkan giginya dikala mendengar laporan dari salah satu suruhan yang berada di dalam rumahnya. Ia juga merasa telah salah menempatkan bodyguard nya untuk menjaga anak kecil. Mana ada sandraan diberi kebebasan dan kenyamanan di dalam kandang singa. Bukan ini yang ia mau, ia ingin anak itu disiksa bukan beri perhatian.

Bagaimana dengan perjanjian antara dua saudara itu untuk tidak menyentuh bahkan menyakiti?

Jangan salah, Bryan adalah sosok yang licik. Ia memang menyanggupi perjanjian itu atas namanya, tetapi tidak dengan para bodyguard nya. Jika ia berjanji tidak akan menyakiti anak itu, maka para bodyguard nya lah yang akan melakukan itu.

Bryan memang tidak selalu berada di rumah karena ia selalu berada di kantor, tetapi jangan lupa bahwa Bryan merupakan sosok yang licik dan juga cerdas. Walaupun ia berada di luar rumah, tetapi ia rutin mendapatkan laporan mengenai sandraan nya itu.

"Liburkan Alex apapun alasannya. Dan saya ingin anak itu disiksa sebelum diserahkan kepada ayahnya" perintah Bryan pada Ben

Ben. Yang bertugas berjaga di depan pintu kamar Bryan ternyata suruhan Bryan dalam artian lain.

Setelah selesai, Ben pamit undurkan diri dari hadapan Bryan.

-

"Pak, saya boleh minta tolong?" Tanya Oliv pada pak Adi dengan sopan

"E-eh iya neng. Ada apa ya?" Tanya pak Adi balik

"Kami boleh lihat rekaman cctv dua hari yang lalu yang di depan pagar?" Tanya Oliv

"Oh boleh neng. Ayo ikut saya" pak Adi berjalan duluan di depan yang diikuti empat sekawan ini.

Sesampainya di dalam ruangan yang terdapat beberapa layar monitor yang menampilkan keadaan luar sana. Pak Adi mengotak-atik keyboard yang berada di depannya. Mereka menunggu sekitar dua menit dan pak Adi berhasil menemukan rekaman cctv dua hari yang lalu.

Mereka melihat rekaman tersebut dengan seksama sesampai ketika mobil hitam berhenti tepat di bawah pohon yang cukup lama hingga dimonitor lain menunjukkan anak-anak keluar dari kelas masing-masing yang tandanya pembelajaran sudah berakhir dan mereka juga melihat Rey yang duduk di pos depan.

Dan disinilah yang mereka berempat tunggu, mereka tertegun disaat melihat dua pria dewasa yang keluar dari mobil tersebut lalu masuk ke dalam pagar dan duduk di tiap sisi Rey.

Dikarenakan dalam rekaman tidak bisa mendengar percakapan jadi mereka hanya dapat menyimpulkan melalui pergerakan Reyi. Di dalam rekaman tersebut awalnya Rey hanya acuh tak acuh tetapi lama-kelamaan akhirnya Rey ikut bersama mereka.

Mereka menggendong Rey dan membawa ke dalam mobil dan setelahnya mobil itu meninggalkan tempat tadi.

Mereka berempat menghela nafas dengan kasar disaat mobil yang membawa Rey telah pergi dan mereka juga sempat mem-pause disaat mobil akan pergi dan terlihatlah plat mobil itu dan sudah Naufal foto sebagai bukti.

Mereka mengucapkan terimakasih pada pak Adi, setelah itu mereka pamit.

Pertanyaan yang masih bersarang dibenak empat sekawan ini bermacam-macam,

Siapa pria itu?

Kenapa mereka ingin sekali membawa Rey dengan mereka?

-

Saat malam tiba,

Alex yang sedang berjaga di balik pintu utama sedikit tersentak dikala ada yang memegang pundaknya.

Ternyata itu Ben,

Tumben sekali pikirnya.

"Ada apa?" Tanya Alex

"Kau dapat perintah untuk pulang dua hari kedepan oleh tuan" ucap Ben dengan wajah yang datar

Alex mengerutkan dahinya "Kenapa?"

Ben mengangkat kedua bahunya "Mungkin karena sudah menjaga anak itu selama dua hari"

Alex terdiam mendengarnya, benarkah? Tanya nya dalam hati

Ia menepis segala pikiran yang buruk tentang tuan nya.

Ia meninggalkan tempat ia berdiri tadi menuju kamarnya untuk mengganti baju lalu mengambil ranselnya. Setelah itu ia pulang kerumah dengan jalan kaki karena jarak rumahnya dan rumah Bryan tak jauh jadi masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Sementara itu,

"Lapor tuan, Alex telah pulang kerumahnya"

"Bagus! Dan untuk anak itu, kau yang akan menjaganya"

"Apa yang harus saya lakukan terhadapnya?"

"Mungkin dengan sedikit menyentuh anak itu akan membuat Bram cepat menyerah"

Terdengar tertawa yang menggelar di sebrang sana,

"Baik tuan"

**
Yuhuuu...
Ada yang kangen STRAY BABY??

Maaf ya sempat hiatus. soalnya lagi fokus menghadapi UTBK...

Stray Baby [COMPLETED]Where stories live. Discover now