Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Berhenti bersikap seperti itu!"
Happy Reading ❀
Jeno benar-benar tidak mengerti dengan Jaemin.
Hari-hari berikutnya di sekolah, Jaemin sangat berbeda. Jaemin sudah jarang berkumpul bersamanya dan yang lainnya. Bahkan jika bertemu, Jaemin hanya menyapanya sekilas.
Tentu Jeno sangat dibuat bingung olehnya.
Kenapa dia?
Bahkan ponsel Jaemin juga sering tidak bisa dihubungi.
Apakah ponselnya rusak?
Ah─ tidak! Mana mungkin! Ponsel Jaemin adalah ponsel baru.
Apa mungkin ucapan Kak Jaehyun benar ya?
"Argghh!!!" kesal Jeno menjambak rambutnya. Ia benar-benar dibuat bingung oleh Jaemin.
"What happened?" tanya Mark disebelahnya.
Jeno menggeleng "Tidak!" balasnya.
"Sure?" tanya Mark sekali lagi yang dibalas anggukan oleh Jeno.
Mereka kini sedang berada di kelas dengan niat untuk belajar. Tapi sayang, guru yang mengajar sedang berhalangan hadir. Alhasil kelas mereka kini sedang jam kosong.
"Lo yakin? Daritadi gue lihat lo banyak pikiran." ujar Haechan yang berada di depannya.
"Gue gak apa-apa." balas Jeno.
"Kita ini udah temenan dari bayi lo Jeno.." ujar Haechan diikuti anggukan oleh Renjun.
"Kita udah hafal semua tingkah lo! Jadi gak usah bohong! Coba cerita sini." lanjut Renjun.
Jeno menghela napas.
Yang mereka katakan benar. Sebesar apapun usaha Jeno memendam semuanya, pasti mereka akan tahu.
Sembari berujar "Gue gak tahu... Jaemin─"
"Ohh gitu yaa..." potong Haechan.
"Lo udah tahu?" tanya balik Jeno.
Haechan menggeleng "Enggak." ujarnya.
"Terus ngapain lo motong pembicaraan?!" kesal Renjun.
"Buat cairin suasana, soalnya kalian serius banget sih. Gue bahkan merinding gara-gara hawa dingin kalian." balas Haechan.
