Part 30

122 10 1
                                    

Mengagumimu dan merasakan perasaan aneh yang orang-orang sebut sebagai cinta ialah fitrah untuk diriku. Biarkan aku menyimpan cinta ini dalam diam, dan mengungkapkan rindu melalui panjatan doa kepada Rabb-ku.


---

Sinar matahari menerpa wajah seorang gadis yang sedang tertidur pulas. Sinar matahari terlihat begitu cerah memasuki celah-celah kamar seorang gadis yang belum saja terbangun hingga saat ini.


Terlihat jelas di jam dinding yang terpajang di kamar gadis tersebut bahwasannya sekarang sudah menunjukkan Pukul 06.20 WIB. Namun, ia belum juga terbangun. Sinar matahari yang menerpa wajahnya dengan lembut seakan tidak mengusik dirinya untuk terbangun dari mimpinya.

Jarum jam berputar terus menerus, hingga gadis itu terbangun karena guyuran air menerpa wajahnya. Bukan lagi sinar matahari yang masuk melalui celah-celah kamarnya, tapi sekarang ialah guyuran air.

"Bangun lo. Kebluk amat," gerutu seorang wanita seumuran dirinya yang terlihat memakai seragam Mandiri High School tepat Hari Senin.

"Apaan sih lo ih, ganggu aja lo. Pergi sana," usir Putri.

Ia kembali memakai selimutnya, masa bodo amat dengan dirinya yang sudah basah kuyup karena tingkah sahabatnya sendiri, Adista Anggraeni.

Ya seperti yang ada di fikiran kalian bahwa yang menyiram Putri ialah Dista.

Dista geram dengan tingkah Putri yang masih saja belum sadar kalau sekarang ia sudah telat.

"Woii, bangun. Nih udah jam berapa woi, hari senin ini, senin. Ya Ampun," geram Dista.

Dista terus saja berusaha membuat Putri terbangun.

"Gue ngantuk, udah sana lo pergi ah," usir Putri yang bodo amat dengan kehadiran Dista.

Dista berdecak mendengar ucapan Putri. Bukannya dia pergi dan mengikuti apa yang di ucapkan Putri, melainkan ia semakin keras berusaha membuat Putri terbangun.

"Byurrrrr."

"Byurrrrr."

"Byurrrrr."

Guyuran air kembali menerpa wajahnya. Kali ini lebih banyak. Bagaimana tidak? Dista terus saja menyiramnya bagaikan ia adalah kotoran yang pantas disiram karena mengotori ranjang.

Ahh, terkesan kasar tapi itu faktanya.

Putri geram sendiri dengan tingkah Dista yang terus saja berusaha membangunkan dirinya.

Putri bangun menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang, ia menatap tajam Dista seakan ingin memangsanya sekarang juga.

"Apaan sih lo?! Ganggu aja, Ck."

"Heh, pala lo ganggu ganggu. Nggak! Lo lihat tuh jam udah jam berapa, telat ini woyy telat," jawab Dista dengan geram.

"Lo mimpi apa sih? Mimpi naruto sama dora nikah gitu?" lanjut Dista ngasal.

"Gak, tapi gue mimpi lo nikah sama patrick," jawab Putri ketus.

Jelas Putri kesal dengan tingkah Dista yang sering saja melakukan hal seenaknya.

Assalamualaikum HumairahKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang