13. Pembatalan

186 114 58
                                    

Kalau cewek perebut laki orang = pelakor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalau cewek perebut laki orang = pelakor.
Kalau cowok perebut cewek orang apa = ?

~Justin Atlanta Delmond~

------
Justin POV

Gue menatap tajam pada sebuah motor sport hitam yang baru saja melewati gerbang sekolah. Bukan motornya, tapi seseorang yang tengah duduk rapi di jok belakang. Tangannya begitu sempurna melingkar pada pinggang lelaki itu.

Panas, sakit, sesak, iri, benci, semuanya gue rasakan melihat kedekatan mereka. Ayolah, suhu di pagi hari ini masih terlalu sejuk untuk membuat badan ini terasa panas. Gerah body gerah hati nih gue ngelihatnya.

Entah mereka melihatnya atau tidak kehadiran gue disini. Seperti sengaja ingin memperlihatkan keromantisan di tengah hubungan yang mereka jalin. Membuat para netizen mulai mengeluarkan opininya.

"Njir, si Nanat! Udah ganti cowok lagi aja."

"Keliatan kan, sifat buruknya. Dibelakang aja sok-sokan jual mahal. Padahal aslinya playgirl."

"Justin mau di kemanain woy?!"

"Buat gue aja, ya Justin nya."

"Kurang apa sih si Justin?"

Nah itu. Gue juga gak tau kurang apa. Gue udah ngasih cinta gue buat dia, sepenuhnya. Karena udah jelas, kalau Natcha itu cinta pertama gue. Dan mungkin akan jadi yang terakhir.

Gue memutuskan untuk kembali melanjutkan langkah yang sempat terganggu oleh si pecekor --perebut cewek orang. Malas aja lihat si pecekor itu yang berani-beraninya membantu Natcha melepaskan helm yang mungkin tersangkut. Kayak di neraka. Panas.

"Justin," panggil seseorang yang mau gak mau harus membuat gue menolehkan kepala. Huufftt, bukannya bidadari yang datang, malah bibi rumah yang tengah berlari keganjenan. Gue menatap tajam pada orang itu, yang tanpa bersalah menggandeng sebelah tangan gue.

"Morning honey bunny sweety, my Justin," ucapnya riang sambil mengecup lengan gue berkali-kali.

"Anjir, tangan gue kena najis mugoladoh," Liya memajukan bibirnya beberapa centi. Sumpah, tuh muka makin kayak Donald Trump, eh salah. Donald duck maksud gue. Jauh banget dari Natcha yang punya kesan gemas saat melakukan itu.

"Gue bukan anjing, Justin," protes Liya dengan nada manja yang sengaja dibuat-buat. Siapa juga yang bilang dia anjing, coba?

"Emang bukan. Orang lo itu jalang," balas gue tak acuh kemudian berjalan mendahuluinya. Secara tiba-tiba pikiran gue tertuju pada Natcha. Berharap gadis itu tengah berjalan disamping gue dan tertawa dengan senang karena perdebatan kecil bersama Liya. Andai saja semua ini tidak terjadi.

Gue memutar bola mata malas melihat tempat duduk yang masih kosong. Anjir, itu cewek kemana sih? Senang banget ngabisin waktu bareng si pecekor.

"Tumben lo berangkat sendiri," heran Aldo yang sedikit berlebihan. Kenapa? Karena dia mengatakan itu sambil geleng-geleng kepala pelan. Emang ya, si playboy satu ini. Hampir punah.

JUSTIN [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now