RABULAN 11

28 9 1
                                    

Jangan lupa vote dan comment

Selamat membaca😍

Part ini panjang banget lho.. 2661 kata ^^ semoga nggak bosen ya:)
Happy enjoy<3

• • •

Raka menaruh sepatu vans diloker tempat ia futsal. Raka berjalan menuju teman-temannya yang sedang pemanasan dan ikut bergabung.

"Lama amat katanya bentar doang," gerutu Chiko saat Raka sudah bergabung.

"Sensi lo kaya cewek yang lagi nunggu pacarnya dateng tapi datengnya telat," sahut Arsen seraya mereganggkan otot kakinya.

"Pengalaman lo?" tanya Gabriel disertai senyum jahil.

"Emang sih," jawab Arsen sembari tertawa ringan.

Raka hanya tertawa ringan hingga menampilkan lesung pipinya, "Kemana dulu lo?" Chiko kembali bertanya.

"Nganterin Bulan ke Apartemennya dulu," jawab Raka yang masih merenggangkan otot-ototnya.

Arsen, Chiko dan Gerry langsung menghentikan peregangnya dan langsung bertolak pinggang menghadap Raka, sedangkan Gabriel hanya menyimak seraya terus peregangan. Raka menatap ketiga makhluk didepannya dengan tatapan bingung.

"Kenapa lo bertiga liatin gue kaya gitu?" tanya Raka bingung.

"Ngapain lo ke apartemen Bulan? Wah lo parah," ucap Chiko dengan wajah menyebalkan.

"Cuma nganterin aja kali," jawab Raka.

Gerry memajukan wajahnya pada Raka membuatnya memundurkan wajah Gerry dari depan wajahnya, "Ngapain sih lo kampret?!" tanya Raka.

"Mencari kebohongan yang berada dimatamu mas," jawab Gerry melipat kedua tanganya didepan dada.

Arsen menggelengkan kepalanya, "Masa lama banget nggak mungkin cuma nganterin kan?"

Raka mengacak rambutnya frustasi, "Astaga, harus berapa kali lagi sih! Gue bilang kalo gue cuma nganter tuh bocah! Lagian ngapain juga gue ngicer dia kaya engga ada cewek lain aja!" ucap Raka seraya beranjak menuju tengah lapangan bersama Gabriel.

"Tuhkan Sen, lo sih nggak jadi nyelidikin lebih lanjut dan lebih dalam ke ahlinya langsung kan!" decak Gerry kesal.

"Keahlian apa sih Ger?!" tanya Chiko menggaruk tengkuk lehernya.

"Keahlian pedekate yang dilakukan secara rahasia dan tertutup gitu, Chik." jelas Gerry membuat Chiko menoyor dahi Gerry.

"Dikira keahlian apa?! Kalo kaya gitu si Arsen aja juga pernah bego!" decak Chiko mengacak rambutnya frustasi.

Chiko menghela nafas pelan seraya mengelus dada, "Astagfirllah Chiko berkata kasar, maafin Ya Allah. Gara-gara makhluk astral ini Chiko jadi berkata kasar,"

"Tumben nyebut lo! Lagi mode waras lo?!" sahut Gerry.

Arsen memukul lengan kedua temannya,"Yaudah nanti abis latihan juga bisa kan nanya lagi? Yuk nyusul kesana bentar lagi selesai," Arsen, Gerry dan Chiko menuju ketengah lapangan yang sudah rame oleh anak-anak futsal lainnya.

RABULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang