Chapter 2

4.3K 479 38
                                    

....

Sakura tersenyum dibalik paralayang yang sedang ia gunakan, ia menatap takjub pemandangan dibawah sana. Betapa indahnya alam ini.. yang diciptakan Tuhan untuk umat manusia.

Sakura sadar sebagai umat manusia, mereka harusnya lebih sadar untuk menjaga dan mempertahankan ekosistem yang berharga ini, bukannya malah menghancurkan.

Sakura menghirup udara segar sebanyak mungkin yang masih bisa ia dapatkan secara alami

"Sakura, lihat kemari!" Teriak yuki yang terbang tak jauh darinya

Sakura yang melihat Yuki tengah mempersiapkan kameranya mengangkat kedua tangannya berbentuk V dan tersenyum sangat manis melihat ke arah kamera Yuki.

Yuki menoleh dan mengangkat jempolnya pada sakura sebelum kembali tenggelam dengan panorama alam yang tak bisa mereka alihkan keindahannya.

Seandainya mereka semua berlibur ke sini, ini akan jadi liburan yang sangat sempurna untuk sakura. Tapi sayangnya, orang yang diharapkan mana mau meninggalkan pekerjaan pentingnya.

"Sepertinya aku agak keterlaluan mengabaikan ucapan ayah dan ibu waktu itu, sebaiknya aku bicara nanti sepulang liburan" gumam sakura tersenyum kecil

Walaupun mereka tak pernah peduli padanya tapi sakura tetaplah anak yang sayang pada orang tuanya, ia hanya sedikit butuh kasih sayang dari mereka.

"Mundur.. mundur.. mundur!!" Teriak tiba-tiba instruktur yang menemani Yuki

"Ada apa?" Tanya yuki kebingungan

"Ada angin puting beliung yang akan lewat, kita harus mendarat sekarang" kata instruktur itu

Yuki sedikit mulai khawatir dan menatap sakura yang mulai menjauh darinya "tapi sakura? Kita harus menyusul temanku dan memberitahukan padanya" katanya

"Kita tidak bisa menyusulnya, nona tenang saja.. ada instruktur lain yang sedang menghubungi teman anda melalui walkie talkie"
"Mungkin nona tadi juga sudah mendengar berita itu" lanjutnya lagi dan mulai memegang kendali untuk mendaratkan paralayang nya

Sedangkan Yuki, menatap sakura dengan pandangan khawatir. Walaupun ia tahu sakura sangat ahli paralayang, tapi sekarang ia tidak ditemani instruktur dan keadaan sekarang cukup bahaya untuk sakura yang seorang diri.

Tap..

Yuki dan instruktur paralayang itu mendarat dengan mulus
"Bagaimana dengan temanku, dia belum turun juga" kata Yuki menghampiri salah satu penanggung jawab paralayang

Orang itu berusaha menenangkan Yuki yang tampak cemas "tenanglah nona, kami sudah menghubungi teman anda. Mungkin sebentar lagi ia akan turun"

Sedangkan di atas sana

"Angin puting beliung yah.." gumamnya setelah mendengar suara seseorang dari walkie talkie yang terpasang di saku jaketnya

"Sayang sekali, padahal aku masih ingin melihat-lihat" tambahnya dengan nada lesu

Sakura meraih gagang paralayang itu dan menariknya perlahan untuk melakukan pendaratan

"Uh?" Sakura mengerutkan keningnya menatap tali yang di gunakan untuk menyeimbangkan paralayang dan untuk melakukan pendaratan tiba-tiba saja macet

Tak

Kembali sakura berusaha menariknya "kenapa tidak bisa?" Gumamnya mulai merasa cemas

Tak

Tak

Tak

Kembali ia tarik, tetap tidak bisa
"Bagaimana ini?" Katanya dengan gelisah

Back to the pastWhere stories live. Discover now