"SOOJIN!"
Soojin akhirnya terbangun setelah Chenle memanggilnya se-sekian kali. Ia tersentak, memperhatikan sekitarnya. Ia terbangun di kasur empuk. Ia tersadar kalau ini bukan 'rumah' Felix.
Ia melihat kearah Chenle dengan tatapan bingung. "Apa?" tanyanya pada diri sendiri sambil memegangi badannya. "Tadi abis kita pisah di alun alun, kamu jatoh dari balcony lantai atas toko bunga," jelasnya.
Soojin tambah bingung. Ia merasa kakinya perih. "Jangan dipegang! Nanti tambah sakit," katanya saat Soojin hampir menyentuh betisnya. "Katanya kakimu di seret pisau, baru kamu didorong dari balcony," jelasnya. "Tapi gajelas siapa yang ngelakuin,"
Apa?
Jadi sebenernya tadi itu apa?
"Kita dimana?" katanya sambil pindah ke posisi yang lebih tegak. "Ruanganku," jawab seorang dari ambang pintu. Felix. "Lukamu parah. Sampai dalam. Untungnya ngga dalem dalem banget. Tapi harus sering ganti perban supaya ga infeksi," katanya sambil berjalan kearah merek berdua.
"Kamu bisa istirahat dulu disini karena lukanya parah dan perlu perawatan," lanjutnya. "Dan juga, kalo kamu stay di tempatku, infeksinya bakal parah," katanya lagi sambil mengambil segulung perban dari kabinet dekat kasur, lalu menaruhnya diatas kabinet itu.
BANG!
Suara keras disertai jeritan wanita terdengar jelas. Itu seketika menghentikan aktifitas mereka dan menengok pada arah suara, dari kiri mereka.
"Apa itu?" kata Soojin tersentak. "Yi," jawab Felix sambil tidak memutuskan pandangannya dari arah suara. Ia berlari kecil kearah gantungan baju, lalu melepas jas nya dan segera berlari kearah suara.
"Tunggu disini," kata Chenle menyusul Felix. Setelah itu terdengar suara teriakan Felix yang memanggil semua petugas terdekat.
Soojin hanya terdiam, mematung.
SRAK!
Tiba tiba saja gorden didekat Soojin tertutup. Ia tersentak saat melihat sosok hitam berambut perak. Pria berambut perak halus itu melepas jubah yang menutupi kepalanya, lalu tersenyum miring kearah Soojin.
"Yang tadi itu cukup ngalihin perhatian, ya?" katanya. "Sekarang hanya ada kita," lanjutnya lagi sambil menatapnya dengan tatapan intens, mencekam.
"Siapa?" tanya Soojin dengan suara gemetarnya. Pria itu turun, lalu menjawab dengan deep voice yang berhasil menggetarkan bulu kuduk Soojin. "Lucas,"
...
"Ngerti?" tanya pria bersuara deep itu sambil mengangkat dagu Soojin. Soojin bergetar. Sangking takutnya, ia meneteskan setetes air mata.
Tep.
Sebuah pin mawar putih tertempel sempurna pada dada kanan Soojin. "Kalau sampai melepas ini, kau tau akibatnya," ucapnya sangar.
Soojin melirik sekilas pada dada sebelah kanan Lucas.
Pin mawar berwarna abu abu, persis seperti rambutnya. Lucas menyadari bahwa Soojin berusaha mencari tahu sesuatu. Ia tersadar kalau mata Soojin terpana pada pin mawar silvernya.
Ia segera menutupi pin itu dengan jasnya.
"Ingat kata kataku," katanya. Lalu ia menghilang begitu saja, sama seperti saat ia datang.
''
"SOOJIN!" teriak Chenle begitu ia masuk kedalam ruangan, melihat Soojin yang masih mematung dengan mata sembab layaknya habis menangis.
"KIM SOOJIN!" teriaknya lagi sambil mengguncangkan badan Soojin. Seketika Soojin pun sadar. Ia memegangi dada bagian atas kanannya, ia bisa merasakan bahwa pin bunga mawar itu masih menancap pas.
Berarti ini bukan halusinasi atau semacamnya seperti saat Chenle bertemu Lousie, dan saat dirinya tersangka melukai kaki Yi yang terjatuh dari balcony.
Soojin berpikir dengan sebisa mungkin. Ia berfikir begitu keras. Ada sesuatu dibalik ini.
ZAP!
Seketika ia seperti flashback saat sore di alun alun tadi, saat kejadian Yi jatuh dari balcony. Terasa begitu nyata. Ia menengok pada arah belakang, pas kepada sosok Lucas dengan rambut silvernya.
Perhatikan.
Apa kesamaanmu dengan Yi?
Itu hanya 2 kalimat yang dapat ia dengar. Yang lainnya? Ia terasa tuli. Ia mendengar suara desiran dan melekit yang begitu menyakiti telinganya.
Cari sekarang!
HENTIKAN! ,teriak Soojin tanpa suara.
KUBILANG CARI!
ZAP!
Pin mawar.
Ya, pin mawar itu.
Tanpa rasa segan, Soojin menarik kasar kerah baju Yi dan memperhatikan bagian kanannya. Ia dapat melihat pin mawah putih yang tertancap, tempat dan bentuknya persis.
Sempurna.
Latihan hari ini selesai.
Sampai jumpa, kembaran masa depan Yi.

YOU ARE READING
him ; zhong chenle✔️
Fanfiction𝒉𝒊𝒎, 𝐳𝐡𝐨𝐧𝐠 𝐜𝐡𝐞𝐧𝐥𝐞♛ ALL RIGHT RESERVED DO NOT COPY ANYTHING FROM THIS FANFICT Soojin terpaksa menerima pernikahan kontrak demi menghidupi keluarganya dengan musuhnya sendiri. Tetapi itu malah menggeretnya untuk mencari tahu masa lalu ke...