[ 2 ] Satu Kelas Bareng | DIPTA

21 1 0
                                    

"Cintaku dibalas dengan cintamu.
Bencimu dibalas oleh benciku."

* * *

Satu kelas dengan gebetan merupakan impian semua orang yang punya gebetan.

Iya, kan?

Pasti kalian pengen banget sekelas sama gebetan.

Kayak gue.

Udah dari satu bulan lalu tiap malam sebelum tidur gue berdoa supaya sekelas sama Kimmy.

Alhamdulillah, doa gue dikabulkan.

Jadi, karena sekarang gue udah sekelas sama dia, gue bertekad untuk lebih giat mendekati Kimmy.

Cita-cita jangka pendek gue:

Sebelum gue lulus SMA, gue harus pacaran sama Kimmy

Pokoknya, gue harus pacaran sama Kimmy, titik.

Masa bodoh beban gue bertambah karena adanya si jerigen itu.

Iya, Jericho.

Cowok bad boy yang berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat sama gue.

Sebenarnya gue gak ngerti sih sama jalan pikirnya Kimmy.

Gue tuh, cakep, pintar, murid teladan, Ketua OSIS, tapi kenapa si Kimmy malah lebih milih suka sama bad boy goblok yang cuma menang tampang doang.

Sudah jelas mending gue lah.

Hah, kadang-kadang gue tidak mengerti isi otak perempuan.

Disodorin yang casing depan belakangnya bagus, malah milih yang casing depannya bagus dalamnya bobrok.

"Dipta!" Panggil Bu Nining, guru ekonomi.

"Iya, Bu?" Tanya gue.

Semua siswa memandang gue aneh.

"Ngelamun aja, saya tuh udah suruh kamu maju ke depan dari tadi."

"Oh, iya, maaf, Bu." Gue segera bangkit dari duduk, maju ke depan papan tulis.

"Dipta ngelamunin Kimmy, Bu." Celetuk Haris, berteriak dari bangku belakang.

"Enggak, ya!" Kilah gue. "Saya harus ngapain, Bu?" Tanya gue.

"Ajarin teman-teman kamu. Saya mau ngecek tugas kalian." Sahut Bu Nining santai.

Gue mengerjapkan mata.

Emang sih, dari tadi Bu Nining ngasih kita free time sebentar.

Tapi gue kan gak pegang buku sama sekali, mana gue tau harus ngajarin apa.

"Belajar masing-masing aja, kalian semua kan pinter." Gue kembali berjalan ke tempat duduk.

Ngomong-ngomong Kimmy, perempuan itu duduk di paling belakang.

Sial, gue keduluan start sama anak-anak yang lain!

Iya, memang, di SMA Sang Saka, sistemnya moving class.

Jadi kita yang nyamperin guru, bukan sebaliknya.

Dan tadi gue datang mepet bel masuk, makanya cuma tinggal di depan doang.

Analogi RasaWhere stories live. Discover now