Chapter-03

111 17 0
                                    

Kyungsoo dan Jongin sudah hampir satu jam di taman. Mereka melihat mentari terbenam. Sembari sesekali mengingat masa lalu. Mungkin seharusnya Jongin perlu menghabiskan waktu bersama Kyungsoo.

Jongin senang jika Kyungsoo bisa tersenyum. Janji Jongin akan selalu ditepatinya. Walaupun terkadang Jongin sering menyimpan kesedihannya dalam - dalam, sehingga sulit untuk diketahui oleh orang lain.

Hari sudah semakin malam. Terdengar suara pertanda seseoranh sedanh lapar. Tetapi siapa diantara mereka?

"Kau lapar tidak?"

Kyungsoo menoleh ke arah Jongin yang duduk di sampingnya. Jongin geleng kepala sebagai jawaban. Mungkin benar Jongin sudah lapar, tapi Jongin tidak ingin merepotkan Kyungsoo, apalagi sekarang ini Jongin tidak membawa uang sepeserpun.

"T-tidak."

Kyungsoo mengulas senyuman dan berjongkok di hadapan Jongin. Kyungsoo mendongkak dan melihat raut wajah Jongin yang mudah dibaca oleh Kyungsoo.

"Jangan bohong. Aku tahu kau lapar bukan?"

Kyungsoo menggenggam tangan Jongin. Selama ini Kyungsoo belum mengetahui latar belakang Jongin. Tetapi satu hal yang ia ketahui Jongin merupakan anak pemilik dari perusahaan Kim. Namun entah apa yang terjadi, Jongin selalu bisa tersenyum padahal ia selalu mengalami masalah di keluarganya. Tetapi Jongin dengan lihaynya menyembunyikan itu dari Kyungsoo.

"Ayo!" ajak Kyungsoo.

Jongin dengan terpaksa mengikuti kemauannya. Tetapi setidaknya Jongin bisa memenuhi keinginannya. Menghabiskan waktu bersama Kyungsoo.

Kedai penjual makanan itu tak jauh dari taman, jadi mereka cukup jalan kaki pun sudah sampai. Jongin paling suka jika dihidangkan makanan ayam goreng. Tetapi Jongin tidak bisa membeli makanan sebanyak yang ia inginkan. Tentu Jongin tak ingin merepotkan Kyungsoo.

Setelah mereka selesai makan, mereka pergi ke padang rumput dekat taman. Kyungsoo dan Jongin saling memegang tangan. Mereka saling tatap satu sama lain. Kyungsoo mengulas senyuman. Jongin hari ini cukup senang. Hari ini adalah waktu yang indah.

Malam ini, bintang di langit cukup indah. Bahkan bulan terlihat menawan. Bulan dan bintang saling mendapingi.

Kyungsoo dan Jongin mendongkak dan melihat langit hari ini cukup indah. Banyak bintang dan bulan juga terlihat menawan. Hal ini mengingatkan Kyungsoo dengan sebuah ingatan itu.

Kyungsoo dan Jongin saling tatap satu sama lain. Jongin bisa membaca raut wajah Kyungsoo. Ya, Jongin tahu kalau Kyungsoo pasti menyimpan kesedihan.

Kyungsoo dan Jongin berlari bersama di tengah padang rumput. Mereka kembali saling tatap dan tersenyum. Lalu mereka merebahkan tubuh mereka di atas rumput. Kepala Kyungsoo bersebelahan dengan kepala Jongin.

"Kyungsoo lihat!"

Jongin menunjuk dua bintang kerlap - kerlip disana. Jarak dua bintang itu cukup jauh dari bintang lain. Dua bintang yang bersinar bersama.

"Ya." Respon Kyungsoo singkat.

Lalu mereka saling tatap dan tersenyum. Jongin sebenarnya tidak ingin kalau Kyungsoo tahu rahasianya. Jongin juga tahu kalau Kyungsoo menyembunyikan kesedihannya.

"Langit begitu luas, begitu juga misteri itu."
Jongin tersenyum pada Kyungsoo.

Tiba - tiba saja Kyungsoo teringat sesuatu. Kyungsoo segera berdiri dan bermaksud untuk pergi. Kyungsoo takut pulang terlambat hari ini. Jongin begitu heran melihat tingkah Kyungsoo.

"Kau mau kemana?"

Kyungsoo berjalan menjauh, bahkan tidak menghiraukan Jongin sedikit pun. Disanalah rasa penasaran Jongin muncul.

Mungkin benar, bukan hanya dirinya saja menyimpan rahasia. Tetapi Kyungsoo pasti juga begitu.


___To Be Continue___

Jangan lupa vote dan komen :) See you in next chapter~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa vote dan komen :)
See you in next chapter~

Tertanda,
Ian 10/07/2020

I'm Promise You || KAISOO✓Where stories live. Discover now