■ 43 (+ sesi sharing)

11.5K 1.7K 1K
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalau kamu suka sama cerita ini🥰


•••

Begitu Sara mencium bibir lembab milik Seungmin, perasaannya seperti terlepas begitu saja. Ia merasa tenang seperti berada dalam dunia lain yang membuatnya merasa nyaman.

Tapi sebenarnya, Seungmin tidak benar-benar tidur ketika Sara mendaratkan bibirnya diatas bibir miliknya.

Ketika Sara hendak menyudahi aksinya itu, Seungmin dengan cepat membalas ciuman Sara dengan menahan tengkuk perempuan itu menggunakan sebelah tangannya yang bebas.

Respon tak terduga dari Seungmin itu tentunya membuat Sara terkejut bukan main sampai jantungnya yang semula berdebar dengan cepat, seketika terhenti begitu saja.

Sara berusaha menjauhkan diri, namun Seungmin kembali menahan Sara dengan melingkarkan tangannya yang lain pada pinggang perempuan itu, sehingga ia tak bisa melarikan diri.

Seungmin bangun dari posisinya, kemudian menarik Sara untuk duduk dipangkuannya tanpa melepas tautan bibir mereka. Seungmin berani bersumpah, bahwa ia begitu merindukan perempuan yang satu ini.

Sara yang sebelumnya masih terkejut karena Seungmin tiba-tiba terbangun, pada akhirnya larut dalam pagutannya bersama Seungmin. Ia tak bisa menahan dirinya lagi untuk ikut membalas ciuman Seungmin yang menyerupai alkohol itu. Rasanya membukkan dan membuat orang lain tak ingin berpaling.

Kedua tangan Sara perlahan terangkat untuk melingkar pada leher Seungmin, bermaksud untuk memperdalam ciuman mereka tanpa peduli semesta yang mungkin iri dengan apa yang mereka lakukan saat ini.

Namun, Seungmin perlahan melepas tautan bibir mereka setelah merasa sesuatu menetes membasahi wajahnya. Kedua mata Seungmin terbuka lalu menemukan Sara tengah menangis dihadapannya.

"Kenapa?" Tanya Seungmin dengan suara seraknya, khas bangun tidur. Ia agak panik melihat Sara menitikkan air mata.

Perempuan itu segera menutup wajahnya dengan kedua tangan. Perasaannya campur aduk, sampai ia kesulitan mengendalikan diri dan berujung menangis seperti ini.

"Sara?" Seungmin ikut menunduk menatap perempuan itu dengan cemas, "kenapa? Kamu nggak suka aku menciummu?"

Perempuan itu menggeleng. "Aku senang."

"Kamu kenapa?" Seungmin tak bisa mendengar dengan jelas karena Sara masih menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

Akhirnya perempuan itu mendengak. Menatap Seungmin dengan kedua matanya yang berlinang air mata.

"Aku justru senang kamu menciumku," ujar Sara mengakui.

Ekspresi Seungmin mungkin terlihat datar, tapi jika kita menelusuri bagian jantungnya, organ yang satu itu sudah hampir meledak saking cepatnya ia berpacu. Otak Seungmin juga sempat membeku, hal itu yang membuatnya jadi tak bisa bereaksi selama beberapa detik.

Hingga akhirnya, sudut bibir Seungmin mulai terangkat untuk membentuk sebuah senyuman. Sejujurnya, ia sama bahagianya dengan Sara saat ini.

"The day we met was the most beautiful moment I've ever had. The day you left me, was the worst feeling I've ever had," ucap Sara tiba-tiba, membuat Seungmin langsung menatapnya dengan serius, "and at the day you come back, was the best things in my life."

Perut Seungmin seperti diisi puluhan kupu-kupu. Rasanya geli dan menggelitik sampai ia tak kuasa untuk tidak tersenyum.

"A farewell must happen before we can meet again. So that I can love you even better in the future." Seungmin tak bisa menjelaskan, betapa bahagianya ia saat ini.

the days • seungminWhere stories live. Discover now