15

2.7K 258 11
                                    

Naruto duduk tegak di kursi depan komputer.

"Melamun?" tanya Sasori sembari meletakan dua kaleng minuman ringan. Ia membuka dan menyerahkan pada Naruto.

"Terimakasih," jawab Naruto pelan. Sikap cerianya setelah di kedai ramen tadi berubah 180°, ia menjadi sosok Naruto yang pendiam.

Sasori duduk didepan komputer sebelah Naruto. Ia mengamati baik-baik garis wajah Naruto yang terlihat memikirkan banyak persoalan, sepertinya ia sedang berperang melawan dirinya sendiri. Mata shappire gelap itu mengerjap bingung lalu memfokuskan entah apa itu dipikirannya.

"Naruto," Sasori mencolek bahu Naruto setelah reaksi pasifnya ketika ponsel milik Naruto berbunyi di saku.

"Eh... Iya--apa?" Naruto tersentak dan memfokuskan kesadaranya. Ia tidak tau Sasori masih duduk disampingnya lalu fokusnya ter-distorsi suara ponselnya.

Kiba: Oi NARU, katakan pada kami tentang kebenarannya!!

Choji: Itu benar. Pantas saja mereka terlihat sama

Naruto: Apa maksud kalian?

Kiba: Namikaze Naruko. Dia saudara kembarmu kan?

Naruto menghela nafas lelah melihat layar ponselnya. Ia tau cepat atau lambat kebenaran dengan Naruko akan terungkap.

Naruto: Mn, ada apa memang?

Kiba: Tentu saja itu masalah! Kamu tidak pernah cerita kamu punya saudara secantik dia

Shikamaru: Naru, tidak perlu mendengarkan ocehannya

Naruto: Kiba, kamu juga tidak pernah tanya padaku. Bagaimana tiba-tiba aku akan bilang kalau aku punya saudara kembar?

"......"

Shikamaru: Naruto, kamu dimana?

Naruto: Aku lagi di luar. Kenapa?

Choji: Pangeranmu terlihat marah-marah tadi. Sampai junior kita dibentak-bentak. Padahal dia hanya tidak sengaja menyenggolnya

Naruto: ??
Naruto: Siapa itu?

Kiba: Tentu saja pangeran rambut pantat ayam mu. Uchiha Sasuke^.^

Naruto: Seriuslah. Kiba
Naruto: Lalu apa hubungan dan sangkut pautnya menceritakan itu padaku

Choji: Aih kami pikir dia dicampakkan Naru chan~

Naruto: Mau mati ya, gendut? -_-

Naruto mematikan ponselnya. Jika dipikir ia juga baru saja berselisih dengan Sasuke. Tidak mungkin itu karenanya kan?

Naruto menggeleng. Tidak, Sasuke itu memang mengerikan dan terlihat tidak punya kesabaran dalam menghadapi orang lain. Mungkin dia bermasalah dengan temannya setelah telpon dia, ya ... kan?

"Pusing," gumam Naruto menyentuh kepalanya, ia meletakan jempolnya untuk memijat pelan pelipisnya yang berdenyut.

"Hn, kamu kenapa?" tanya Sasori.

"Ah, tidak. Cuma sedikit pusing saja." Ia meraih minuman kaleng dan menegaknya habis. Setelah itu jemari rampingya bergerak memainkan permainan online di komputer.

NO ONE LOVE ME [SASUNARU]Where stories live. Discover now