Epilog (Flashback)

830 76 66
                                    

Jadi gini, karena part ini adalah part flashback masa kecil mereka, jadi dialognya bakalan beda dari yang sebelum-sebelumnya.

Soalnya setelah aku pikir-pikir, rada aneh kalo anak kecil ngomongnya bahasa baku.

Udah deh segitu aja yang mau aku sampein.

Langsung scroll aja ya.. Selamat membaca ^^

#####


_Flashback : Kelas 4 SD_

   "Hao ! Ayo kita main !" panggil beberapa anak yang sudah berdiri di depan gerbang.

Hao yang sudah menunggu di halaman sedari tadi itu mengangguk. "Ibu, Ayah, Hao main dulu, ya !" ucapnya sambil berjalan menghampiri teman-temannya.

   "Kita main di tempat biasanya ?" tanya Jun yang berjalan di sebelah Hao.

   "Memangnya mau main kemana lagi ? Hanya lapangan itu yang bisa kita gunakan untuk bermain." jawab Hoshi.

   "Yang lainnya mana ?" tanya Hao.

   "Udah ada disana." jawab Woozi.

Sesampainya di lapangan, terlihat beberapa anak yang sudah duduk di pinggiran.

   Mereka semua adalah anak-anak yang sudah berteman sejak taman kanak-kanak. Kebetulan, rumah mereka semua juga berada di desa yang sama.

   "Hei !" panggil Jisoo.

   "Udah kumpul semua ? Mau main apa hari ini ?" tanya Mingyu yang sedang dalam posisi tiduran dengan tangan sebagai bantalan.

   "Belum kumpul semua, Gyu. Seungcheol belum datang." ucap Jeonghan.

   "Kamu gak samperin dia ?" tanya Seungkwan.

   "Aku pikir salah satu dari kalian udah samperin dia."

   "Ya udah, ayo kita samper !" ajak Jisoo sambil merangkul bahu Jeonghan.

Mereka berdua pun mengunjungi rumah Seungcheol.






Dirumahnya, Seungcheol sedang berjalan melewati kamar orang tuanya.

   "KIta pergi berdua ?" tanya sang ayah.

   "Iya, Seungcheol suruh bermain dengan teman-temannya saja. Akan repot kalau dia ikut."

Seungcheol yang kesal karena mendengar percakapan itu memutuskan untuk masuk ke kamar, bergabung dengan orang tuanya.

   "Kenapa Ayah dan Bunda berencana meninggalkan aku." gumam Seungcheol yang membuat kedua orang tuanya terkejut.

   "Maksud kami bukan begitu, sayang." Bunda Seungcheol mendekat, mengusap puncak kepala Seungcheol.

   "Ayah dan Bunda jahat ! Udah gak sayang lagi sama aku !" bentak Seungcheol, langsung pergi keluar kamar, menuju lemari barang yang ada di dekat dapur.

Dia mencari paku.

Ya, empat buah paku.

Dia menyimpan paku-paku itu di depan masing-masing ban mobil ayahnya.

   "Aku gak akan membiarkan kalian pergi meninggalkan aku !"

Tidak lama kemudian, datanglah Jeonghan dan Jisoo.

Finding Murderer | SVT ✔Where stories live. Discover now