•Third•

1.1K 209 30
                                    

Haknyeon berjalan di tengah koridor sekolahnya. Pandangannya melihat ke luar balkon memandang lapangan di bawah yang ramai karena sedang ada tanding basket antar kelas sepuluh tepatnya kelas Sunwoo dan juga kelas lain.

Ia memberhentikan sejenak langkahnya saat melihat Sunwoo yang terjatuh. Tanpa berpikir panjang lagi dia berlari menuruni anak tangga menuju lapangan tempat mereka tanding.

Setelah turun dari tangga dia berlari ke arah lapangan. Namun langkahnya kembali terhenti saat melihat seorang perempuan yang sudah memapah tubuh Sunwoo dan menuntunnya.

Haknyeon menghela napas sembari mencoba menormalkan kembali napasnya yang terengah-engah. Lagipun jika nanti dia membantu Sunwoo, sudah jelas Sunwoo tidak akan mau menerima bantuannya.

Sudahlah, daripada hatinya semakin sesak melihat mereka berdua, Haknyeon memilih membalikkan badannya meninggalkan lapangan. Dan berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah menggerutu lapar.



°"ˆ˜¨ ¨˜ˆ"°


"Sendirian?"

Pemuda yang tengah duduk sembari makan itu mendongak melihat seorang pemuda tampan membawa nampan.

"Sudah tau nanya" cibir Haknyeon.

Pemuda itu terkekeh lalu ikut duduk di depan Haknyeon. "Tidak bersama Sunwoo?" tanyanya.

Haknyeon menggeleng dengan mulut penuhnya. "Dia di ruang kesehatan" jawabnya stelah menelan makanannya.

"Sedang apa dia?"

"Dia terjatuh saat main basket tadi"

"Kau tidak menemaninya?"

Haknyeon menghela napas, kesal juga lama-lama. "Sudah ada Heejin bersamanya"

Pemuda itu menganguk seolah mengerti. "Ku lihat dia akhir-akhir ini dekat dengan Heejin"

"Diamlah! Lelah aku meladenimu, Juyeon" Haknyeon mendengus lalu membentak Juyeon sambil mengacungkan sumpitnya seolah ingin memukul pemuda tampan bernama Juyeon itu.

Akhirnya Juyeon memilih diam sambil memakan makanannya. Padahal ia ingin bertanya satu lagi, tapi dia urungkan karena Haknyeon terlihat garang saat ini.

"Hyung" seorang pemuda berambut blonde datang membawa nampan.

"Tidak bisakah aku menikmati ketenangan" lirih Haknyeon namun masih bisa didengarkan oleh kedua pemuda di depannya itu.

"Tenang saja hyung. Aku tidak akan merusak ketenangan mu lagi" pemuda blonde yang tak lain bernama Eric itu ikut duduk di samping Juyeon. "Aku hanya ingin bertanya. Bagaimana bisa Sunwoo tau kalau kau menyukainya?"

Uhuk! Uhuk!

Haknyeon tersedak makanannya. Lantas ia langsung merampas gelas berisi air minum dan meneguknya.

"Kau...?"

"Tenang saja hyung, aku sudah tau lama bahwa kau menyukai Sunwoo" ucap Eric.

"Bagaimana kau tau?"

"Terlihat dari tatapanmu. Kau menatap Sunwoo itu berbeda dari yang lain. Aku tau itu, pintar kan aku" ucapnya bangga di akhir kalimatnya.

Mereka berdua yang mendengarnya mengeluarkan reaksi yang berbeda. Juyeon terkekeh lalu mengusak rambut Eric, sedangkan Haknyeon memutar bola matanya.

"Apa Sunwoo mengatakannya kepadamu?" tanya Haknyeon. Eric mengangguk.

"Apa kalian juga akan membenciku?" tanya Haknyeon.

Eric menggeleng, "Bagaimana mungkin kita membencimu? sedangkan kita saja sama sepertimu" tanya Eric, akhir kalimatnya tak ia ucapkan melainkan hanya dikatakan di hati.

Setelahnya tidak ada respon apa-apa dari Haknyeon lagi. Hening sejenak, lalu Eric kembali membuka suaranya.

"Jadi bagaimana?" tanya Eric.

"Apa?" ulang Haknyeon.

"Bagaimana bisa Sunwoo tau?"

Haknyeon melirik sejenak ke arah Juyeon. Ia melihat Juyeon yang masih memakan mamakannnya tanpa mengalihkan pandangannya. Tapi Haknyeon tau, pemuda itu masih memiliki pendengaran yang bagus jadi Juyeon bisa mendengar semua ucapannya.

"Tidak perlu memperdulikan Juyeon hyung. Dia akan tutup mulut soal ini" ucap Eric tiba-tiba.

Haknyeon mengalihkan pandangannya dari Juyeon ke Eric. Lalu menghela napasnya, "Dia menemukan buku diaryku" jawabnya.

"Bagaimana bisa?"

"Aku ceroboh meletakkannya di kasur saat itu"

"Haha... Kau memang ceroboh"

"Eric!"

"Ups, maafkan aku"

Haknyeon kembali memakan makanannya, begitupun dengan Eric. Namun beberapa saat kemudian ia kembali mendongak.

"Jangan beri tau siapa pun tentang ini. Aku mohon simpan rahasia ini baik-baik" ucap Haknyeon sembari menatap kedua pemuda di depannya.

Eric tampak mengacungkan ibu jarinya, sedangkan Juyeon hanya mengangguk. "Aku bukan Chanhee hyung atau Hyunjae hyung, jadi tenang saja"

"Ada apa bawa-bawa namaku?"

Mereka bertiga menoleh asal suara. Ada seorang dua orang pemuda yang tampaknya baru saja menyelesaikan makannya.

"Tidak apa-apa kok. Aku nge-fans padamu. Apa skincare yang hyung pakai? Beri tau aku tipsnya dong" jawab Eric hingga pemuda bersurai peach itu menyerkit.

"Random sekali kau bocah" Chanhee menyentil dahi Eric.









°"ˆ˜¨ ¨˜ˆ"°






Ceklek

Pemuda kelahiran Jeju itu menoleh ke arah pintu saat pintu itu terbuka. Menampakkan Sunwoo yang berjalan masuk dengan muka datarnya tanpa menoleh ke arah Haknyeon. Bukan iu yang menarik perhatiannya, melainkan sosok yang berjalan di belakang Sunwoo.

"Hai, Nyeon" sapa orang itu.

Haknyeon tersenyum, "Hai juga Heejin"

Orang itu Heejin, yang menolong Sunwoo tadi di lapangan dan juga yang akhir ini dekat dengan Sunwoo.

"Aku langsung pulang ya" ucap Heejin.

"Tidak ingin mampir dulu sejenak?" tanya Haknyeon.

Heejin menggeleng, "Tidak. Aku hanya ingin mengantar Sunwoo" jawabnya.

"Terimakasih" ucap Sunwoo ke Heejin. Perempuan itu mengangguk lalu berjalan keluar asrama mereka.

Setelah Heejin pergi dan menutup pintu. Sunwoo langsung masuk ke kamarnya.




Trapped [Sunhak] ✓Where stories live. Discover now