•Fifth• [Fin]

1.7K 233 77
                                    

cw // kissing

***

Ijinkan aku untuk melupakannya. Ijinkan aku untuk membunuh perasaan yang salah ini. Ijinkan aku keluar dari labirin hatinya yang penuh duri ini. Aku menyerah. Aku memang pengecut yang mencintainya dalam keheningan abadi.








Haknyeon berjalan di atas trotoar. Sesekali ia mengusap lengannya saat merasakan angin malam yang menusuk. Katakan saja Haknyeon bodoh karena dia keluar malam hanya menggunakan kaus tipis dan celana pendek selutut.

Tangannya menggadah saat merasakan tetesan air dari langit yang turun. "Hujan?" gumamnya sambil menatap langit malam.

Perlahan tetesan air itu semakin deras. Namun, pemuda itu tidak beranjak dari tempatnya dia masih menggadah tangannya menampung tetesan air itu di telapak tangannya. Hingga hujan semakin deras dan baju yang dipakai Haknyeon bayah kuyup.

"Setidaknya saat ini bisa membuatku sedikit tenang."

°"ˆ˜¨ ¨˜ˆ"°


Sunwoo membuka pintu kamarnya, perasaan yang mulai gelisah saat tidak menemukan pemuda yang ia cari. Kemana Haknyeon? Dibukanya pintu kamar mandi, di sana juga tidak ada Haknyeon. Lalu beralih ke dapur, sama tidak ada.

Pemuda Kim itu berdecak lalu berlari keluar asrama menuju asrama teman-temannya. Mulai dia menanyakan satu persatu teman-temannya. Tapi setelah sepuluh menit lamanya, dia masih tidak menemukan keberadaan Haknyeon. Apalagi melihat keadaan di luar yang tengah hujan deras membuat perasaannya semakin kalut.

Sunwoo kembali ke asramanya dan mengambil sebuah payung. Ia memutuskan untuk mencari Haknyeon keluar. Mencoba mencari pemuda itu ke tempat biasa yang sering Haknyeon kunjungi.










Dengan perasaan yang sangat khawatir, ia menoleh kesana-kemari mencari Haknyeon di bawah deras hujan yang terus membasahi bumi. Kini pemuda itu sudah berdiri di tempat biasa dimana ia dan Haknyeon sering kemari

"Haknyeonn!" teriaknya. "Ck, di mana dia?"


Kini perasaan khawatir dan bersalah menjadi satu. Ia merasa bersalah telah menyakiti hati pemuda itu. Bukan hanya menyakiti, tapi membencinya, menjauhinya beberapa hari terakhir, dan juga memakinya dengan kata-kata yang tak seharusnya ia ucapkan.

Netranya menajam saat melihat siluet pemuda yang tengah berdiri sambil menggadah tangannya di depan halte dekat taman tempat Sunwoo berdiri.

Tanpa berpikir panjang lagi, dia mendekat ke arahnya. Sampai di dekat pemuda itu, Sunwoo memayunginya hingga pemuda yang tengah terpejam menikmati tetesan air itu membuka matanya.

"Kau bisa sakit." ucap Sunwoo.

"Apa pedulimu?" tanya pemuda yang tak lain adalah Haknyeon.

Sunwoo menatap muka Haknyeon dari samping. ".... Aku pikir aku menyukaimu," ucap Sunwoo agak ragu.

"Jangan bicara omong kosong."

"Aku serius."

"Pergilah, biarkan aku sendiri dalam imajinasiku yang konyol ini," ucap Haknyeon seolah menganggap ini adalah imajinasinya.

Sunwoo semakin mendekat ke arah Haknyeon. "Pulang, Haknyeon. Kau bisa sakit," ucap Sunwoo sembari menarik bahu Haknyeon agar menghadap dirinya.

Trapped [Sunhak] ✓Where stories live. Discover now