BAB 7

8 2 0
                                    

Rapat selesai, konsep sudah ditentukan. Kini Sherina beserta Jinyoung dan satu temannya yang diketahui bernama Adam, ternyata Adam adalah teman seangkatan Sherina. Bedanya ia masuk kelas internasional bersama Jinyoung.

Hari sudah sore, matahari sudah ingin tenggelam. Tetapi ketiga mahasiswa ini masih duduk manis di dalam kafe, menikmati secangkir kopi serta pemandangan sore hari yang begitu indah seperti biasanya.

"Mobil Baskara kenapa bisa dipinjam kamu?" tanya Sherina mencari topik pembahasan baru.

"Oh iya, kemarin aku iseng tanya sewa motor atau mobil dekat homestay dimana. Terus tiba-tiba dia nawarin aku untuk pakai mobilnya aja. Jadi ya aku pinjam, terus aku hanya perlu isi bensin."

Sherina mengangguk, kemudian menatap Adam "eh Adam, lo anak Jakarta kan?"

Si Adam terkejut karena tadinya dirinya tengah fokus bermain ponsel, kemudian menatap Sherina dan mengangguk "iya, lo juga?"

"Iya, nih!"

"Kamu hari ini nggak ada kegiatan, kan?" tiba-tiba Jinyoung bertanya pada Sherina yang dibalas anggukan "kita jalan-jalan, yuk?"

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 lewat 30 menit, kedua mahasiswa ini masih sibuk didalam mobil menentukan akan pergi kemana sore ini. Sore hari jalanan begitu padat, dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki tujuan berbeda. Ada yang baru pulang dari letihnya bekerja atau sekolah. Ada pula yang bertujuan ingin berduaan sambil menikmati jalanan sorenya.

Jinyoung menanyakan kepada Sherina yang tengah memegang kepalanya karena pusing, "kita mau kemana, nih?"

Sherina menoleh, "aku udah nawarin, mau ke jembatan kali code, nggak? Kamu bilang nggak mau."

Jinyoung tertawa renyah "itu dimana? Ada apa disana?"

"Udah nurut aja sama aku, nanti abis lampu merah kita belok kiri lewatin McD."

Akhirnya mereka menuju tempat dengan nama Jembatan Kali Code, begitu sampai Jinyoung memarkirkan mobil milik Baskara ini sebelum jembatan, karena Sherina menyuruhnya.

"Ini tempat kesukaan aku!" serunya begitu sampai.

Dari jembatan terlihat langit sore yang begitu indah, awannya yang berwarna jingga perlahan menghilang digantikan gelapnya malam. Baik bulan maupun bintang perlahan mulai timbul memperlihatkan kecantikan mereka diatas sana, Sherina tersenyum menatap langit sore hari ini.

Jinyoung ikut menikmati langit pada hari itu, matanya menatap Sherina yang lebih memilih menatap langit dibanding dirinya. Tapi seulas senyuman muncul dari bibir milik laki-laki tersebut, tangannya merogoh sakunya mengambil ponselnya dan membuka aplikasi kamera.

"Jin—"

'Cekrek!'

"—Nyoung... eh! Kamu foto aku?"

Jinyoung tertawa melihat hasil jepretannya, "hahaha jelek banget, coba liat." Jinyoung memberikan hasil jepretannya tanpa memberikan ponselnya kepada Sherina.

Sherina tersipu malu, tangannya mencoba mengambil ponsel milik Jinyoung namun tidak berhasil. Karena kesal akhirnya ia berhenti dan lebih memilih meninggalkan Jinyoung di jembatan.

"Eh! Kamu marah?" teriak Jinyoung, tapi teriakan itu tidak digubrisnya, Sherina berjalan hingga sampai pada warung angkringan yang sudah buka.

"Sini, kita ngemil dulu."

****

"Kamu wes tau belum, itu loh siapa tah namanya anak kelas B itu loh, terkenal kok." Ucap seorang wanita berambut coklat sebahu berbicara dengan temannya dihadapannya, didekapannya buku sketsa berukuran sedang begitu serius membicarakan seseorang.

SENJATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon