Chapter 35

35K 2.9K 339
                                    

Delapan tahun kemudian....

Agent B52, di mana lokasimu sekarang?” tanya Agent G79 pada rekan kerjanya. Mereka memiliki misi yang sama.

“Sedang menuju lokasi target.” jawab Agent B52. Orang itu berjalan menelusuri sepanjang lorong yang hanya diterangi cahaya temaram.

“Tempat ini sangat buruk, bahkan tidak ada ventilasi udara.” gumam Agent B52. Dia terus membuka satu persatu pintu yang ada dan mengarahkan senjata yang dipegangnya.

Ini pertama kalinya aku menangkap pemilik kartel narkoba, kenapa Kapten memberiku tugas ini? Terutama aku masih baru,” tanya Agent G79, melalui earpiece, karena posisi mereka berbeda saat ini.

Well, anggap saja Kapten sedang memberimu ujian akhir. Kalau kau bisa melewati yang satu ini, maka kau bisa melangkah ke tahap selanjutnya.” jawab Agent B52, sambil menarik pistolnya dan mengarahkannya tepat di pintu yang ada di depannya.

“Bagaimana Agent G79?” tanya Agent B52 lagi.

Target sedang menuju pintu, bersiap-siaplah.” jawab Agent G79 sambil melihat tab yang menampilkan pergerakan targetnya di dalam gedung tua tersebut.

Agent B52 sedang berada di dalam gedung dan Agent G79 sedang berada di luar—dia berada di dataran tinggi dengan senapan yang sudah siap untuk melakukan tembakan jarak jauh pada target, kalau target berhasil kabur.

Agent B52 sudah siap dengan senjatanya, lalu dia mulai menghitung. “1... 2... 3....”

Klek...

DOR!

Agent B52 berhasil menembak orang yang berdiri paling depan, ketika pintu terbuka. Setelah itu, dia masuk dan menendang dada orang yang berdiri tak jauh dari orang yang sudah tewas sebelumnya. Dia terus melepaskan peluru dari senjatanya, tanpa membiarkan serangan orang-orang tersebut mengenainya.

Salah satunya hendak menyerang Agent B52 dari belakang, namun berhasil dihindar. Agent B52 malah mencengkeram tangan orang itu lalu memelintirnya, menimbulkan suara jeritan kesakitan, lalu dia memukul tengkuk orang itu keras, hingga akhirnya tumbang.

Agent B52 beralih ke yang lain dan kembali menembak siapapun yang menghalangi jalannya. Pandangannya sudah mengunci target yang diincarnya. Sang pemilik kartel narkoba itu terlihat berlindung di balik pintu besi yang ada di sana dan sangat memudahkannya untuk kabur.

Agent B52 terus menembak, tidak membiarkan satupun orang-orang tersebut menyentuhnya, bahkan sampai melukainya. Agent B52 langsung menendang orang terakhir tepat di dadanya, saat dia melihat target berhasil keluar. Dia tidak langsung mengejar dan melihat ruangan berantakan ini yang berisi sekitar dua puluhan orang yang tumbang.

“Jangan biarkan dia keluar! Aku akan bermain sebentar dengannya.” pinta Agent B52. Dia lalu keluar dari ruangan itu dan menuju pintu lain.

Pastikan kita membawanya kembali hidup-hidup.” balas Agent G79.

Sang pemilik kartel narkoba terus mencari pintu keluar dari gedung ini, karena terlalu panik dia jadi lupa dengan jalan yang seperti labirin ini. Dia tidak bisa keluar jendela, karena memang tidak ada, tempat ini sangat tertutup dan rahasia. Dia tidak menyangka kalau akan ketahuan dan diserang secara mendadak. Terutama oleh seorang perempuan.

Pria tua itu lalu masuk ke salah satu ruangan dan mengurung dirinya di dalam. Tapi, ketika dia berbalik sebuah pistol sudah bertengger di depan dahinya. “Ingin kabur Pak Tua?” tanya Agent B52 sinis.

Agent B52 menyingkirkan pistolnya, sebagai gantinya dia melayangkan tinjuan kuat ke wajah sang pemilik kartel narkoba. Orang itu langsung terjatuh dengan kasar ke atas lantai dan kehilangan kesadaran seketika. Lemah! Orang ini tidak bisa berbuat apa-apa tanpa orang-orangnya yang sudah ditumbangkan oleh Agent B52 tadi.

Psychopath's Obsession Where stories live. Discover now