3. KOTAK MAKAN CILLA

86 6 0
                                    

Halo semua selamat membaca
Jangan lupa tinggalkan vote kalian ya

3. KOTAK MAKAN CILLA

"10 persen dimaki dan 90 persennya makanan ini dibuang" -Cilla Tivania

***

Sebuah motor KLX biru sudah terparkir rapi dibarisan motor yang lainnya. Sang pengendara melepaskan helmnya dan merapikan rambutnya hitamnya yang berantakan. Baju seragam putih yang dikeluarkan tanpa dasi dan sepatu converse hitam putih ditambah dengan jam tangan hitam juga sebuah gelang hitam polos dilengan kirinya menjadikan ia pusat perhatian setiap pasang mata.

Arthur Ganaswara. Seorang remaja dengan perawakan tinggi besar juga berotot. Ia adalah anak pertama dari seorang pengusaha sukses di Indonesia. Hidup di tengah kota Jakarta adalah hal yang biasa. Bolos maupun berkelahi sudah menjadi kebiasaannya.

Dengan lengan kiri dimasukkan ke dalam saku celana abu dan tangan kanannya fokus pada benda pipih berwarna hitam itu. Ia berseder di motor KLX birunya dan menunggu jawaban dari panggilannya.

"dimana lo?" tanyanya dengan suara serak.

"ini lagi dijalan Thur sama yang lain, bentaran lagi juga sampe," sahut seseorang diujung panggilan itu.

Arthur langsung mematikan telepon itu sepihak. Ia langsung menyimpan benda pipih itu di saku celananya.

Bisa dibilang cuaca kota Jakarta saat ini cukup mendung. Dengan riuh kendaraan yang saling bersahutan mengejar waktu mereka agar tidak terlambat. Cukup aneh rasanya Arthur sudah tiba di sekolah saat ini, biasanya ia akan terlambat ya paling tidak saat bel masuk berbunyi ia baru akan datang.

Lima menit kemudian suara derum motor mulai berbunyi memenuhi halaman sekolah. Gerombolan murid itu memakai jaket bomber dengan warna biru tua bertuliskan Warbes dibagian belakangnya.

"lama banget," omel Arthur saat Ozan dan yang lainnya tiba.

Baik Ozan atau yang lain hanya menyengir canggung. Sebagian dari mereka pamit untuk pergi ke kelas terlebih dahulu. Sehingga menyisakan anak inti saja diparkiran sekolah.

"tumben udah dateng lo Thur," ucap Lintang.

"udah gue bilang nih anak pasti ketempelan," celetuk Ozan merangkul bahu Arthur.

"ketempelan lo sih iya Zan," ucap Arthur malas.

"emang lo udah sembuh Thur bukannya kemaren masih pusing ya," tanya Bayu.

"udah mendingan kok," jawab Arthur.

"ini kenapa sih etdah senyam-senyum mulu lo," ucap Gibran pada Acong.
Acong terlihat cengar-cengir sendiri dan itu terlihat menjijikan bagi temannya.

"Cong sehat lo?" tanya Bayu.

"wahh pindah ke Acong nih, ketempelan ya lo," curiga Ozan dan langsung mendapat jitakan kepala dari Gibran.

"mulai gilanya," gumam Gibran.

"semalem chat gue dibales sama gebetan gue nih," ucap Acong dengan senyum dan mata yang berbinar. Seneng banget kayaknya Cong

"gebetan lo? Siapa? Emang lo punya gitu?" tanya Ozan beruntun.

"ya jelas punyalah, siapa sih yang nggak suka sama gue," sombong Acong menaik turunkan kedua alisnya.

"siapa emang?" tanya Ozan lagi.

"ayang Hana dong," jawab acong lebih percaya diri.

"Hana? Hana mana dah?" tanya Lintang mencoba mengingat-ngingat wajah seseorang bernama Hana tersebut.

ARTHURWhere stories live. Discover now