6. KAREL GEBASTARA

54 4 0
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian. Klik bintang diujung kiri ya
Semoga kalian suka dengan cerita Arthur.

6. KAREL GEBASTARA

"salam kenal, gue Karel. Cowok yang akan memiliki peran penting di cerita hidup lo Thur," -Karel Gebastara

***

Minggu pagi ini Arthur berniat datang ke warbes untuk sarapan. Setelah salat subuh tadi ia langsung bersiap-siap untuk pergi. Baju hitam polos dilapisi jaket jeans berwarna biru dengan jaket robek di beberapa titiknya serta celana jeans hitam senada. Tak lupa memakai sepatu converse putih bersihnya.

Arthur berdiri tepat di depan cermin yang ada di kamarnya. Ia menyisir rambut hitamnya yang kian memanjang hampir menutupi kedua alis tebalnya. Kemudian menyeprotkan parfum beraroma mint segar favoritnya.

Setelah dirasa cukup, ia langsung meraih kunci motornya yang ada di nakas. Arthur menuruni anak tangga sambil meneliti rumahnya yang nampak masih saja sepi.

Motor KLX biru itu langsung ia panaskan dan sesekali ia mengelap motornya agar terlihat bersih. Saat Arthur mulai mengeluarkan motornya dari bagasi rumah, Pak Maja dan Bi Sumi baru saja datang. Mereka terlihat membawa berbagai macam sayuran serta buah-buahan yang nampaknya baru saja mereka beli di pasar.

"loh Arthur mau kemana Nak?" tanya Bi Sumi.

"Arthur pergi dulu Bi, temen-temen Arthur udah nunggu disana soalnya," jawab Arthur. Ia langsung mencium kedua tangan orang yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya ini.

"kenapa buru-buru, ini bapak sama ibu baru aja pulang dari pasar. Kamu kan belum sarapan, nanti biar Bi Sumi masakin kamu sarapan dulu ya Nak," ujar Pak Maja.

"iya Nak, biar Bibi bikin kamu sarapan dulu ya," bujuk Bi Sumi.

Arthur menggeleng, "makasih Bi, tapi Arthur mau sarapan diluar aja. Bi Sumi sama Pak Maja nanti makan siang duluan aja ya, takutnya Arthur belum pulang. Jadi gak perlu nunggu Arthur dulu," ujarnya.

Bi Sumi langsung menghela nafasnya pelan. Anak majikannya ini memang tidak betah di rumah. Saat libur seperti ini, ia pasti akan langsung pergi untuk berkumpul dengan teman-temannya. Tapi disamping itu, baik Bi Sumi maupun Pak Maja, mereka sama-saa bersyukur karena Arthur memiliki hati yang baik meskipun tampangnya yang galak dan sering berbuat onar.

Bagi mereka, Arthur sudah mereka anggap seperti anaknya sendiri. Dibalik usia mereka yang sudah menua, mereka tidak pernah mengeluh merawat Arthur.

Setelah berpamitan dengan Pak Maja dan Bi Sumi. Arthur langsung menarik gas motornya menuju Warbes, dimana semua teman-temannya akan berkumpul.

***
"Bu mau nasi uduknya satu ya, banyakin sambelnya ya bu," ujar Arthur saat sampai di Warbes.

"sambel mulu yang digedein Thur, nanti mules gimana coba," ucap Bu Besti.

"selow ae Bu gak bakalan kok," ucap Arthur enteng.

Bu Besti biasa berjualan nasi uduk pada pagi hari. Sedangkan jika siang sampai sore, ia akan berjualan nasi dengan berbagai lauk. Tentunya semua makanan yang dijual di Warbes ini menjadi makanan favorit anak Warbes Kasuari.

"yang lain pada kemana Tang?" tanya Arthur saat dirinya hanya menemukan Lintang dan Raihan disini.

"yang lain lagi pada CFD di GBK, tadi sebelumnya Ozan sempet ke rumah lo buat ngajak lo tapi masih pada di kunci Thur. Terus katanya lo ditelponin malah gak aktif mulu," jawab Lintang.

ARTHURWhere stories live. Discover now