4. "Aku Juga Suka!"

1K 194 71
                                    

Selama ditinggal keluarganya 3 hari, Charina selalu diantar jemput oleh Yuanda. Sudah tahu kan bahwa gadis ini tidak berani naik ojol atau sejenisnya? Maka dengan senang hati Yuanda menawarkan tumpangan. Dan kini ia kembali pada realitanya, dimana kehidupan pekerjaan yang sudah tinggal sedikit lagi tamat.

"Mbak, ini harus survei ulang. Kliennya banyak tingkah, bagaimana dong?" tanya Yara pada Charina diakhir jam kerjanya.

"Minta tolong Hendra cek, Yar. Nanti kalau memungkinkan kita survei ulang," ujar Charina disahuti anggukan Yara, setelahnya gadis dengan rambut sebahu itu bergumam riang karena akhirnya jam pulang kerja tiba.

"Mbak duluan, Yar," ujar Charina setelah merapikan meja kerjanya. Wah, benar-benar hari yang melelahkan.

Sudah 4 hari pula Charina tidak bertemu dengan Yuanda karena calonnya itu sedang berada diluar negara untuk keperluan pekerjaan. Charina seperti sedang latihan seandainya nanti jika menikah ia harus ditinggal-tinggal begini. Tapi Charina tidak suka ditinggalkan.

Apa ia minta ikut saja, ya?

"Duh, mikir apa sih?" Charina menggelengkan kepalanya mengusir pikiran-pikiran yang terlampau jauh itu, membuat Hendra yang baru saja mengeluarkan varionya bingung, kenapa coba itu perempuan ngedumel sendirian?

Hendra tidak mau ambil pusing, langsung saja ia lajukan motor kesayangannya itu menuju kearah rumah.

Sementara Charina akhirnya juga bergerak meninggalkan tempat kerjanya. Sebelum benar-benar pulang, ia singgah dulu ke supermarket, niat hati ingin berbelanja sedikit karena besok akhir minggu. Charina berencana nyobain thread yang lagi ramai di twitter itu, bekal buat suami kalau tidak salah. Ya, hitung-hitung latihan.

Charina cukup pintar dalam memasak, meski tidak seahli chef Arnold tentunya. Tapi ia suka membuat kue dan masakan tradisional, bahkan Charina pernah kursus baking. Jadi ingat cita-cita lama jika menikah dengan Hilman dulu, Charina ingin membuka toko kue. Tapi sayangnya ia malah ditinggal nikah.

Kalau besok menikah dengan Yuanda, apa Charina bisa mewujudkan cita-citanya, ya?

Lagi-lagi Charina menggeleng, mengusir pikiran kelewat jauh itu dari kepalanya.

Charina segera memarkirkan mobilnya dan bergegas mencari bahan-bahan yang diperlukan. Sejujurnya perempuan ini lebih senang belanja di pasar tradisional karena bisa nawar dan dipercaya mampu meningkatkan kualitas ekonomi warga Indonesia, tapi karena sudah sore mau tak mau ia harus belanja disini.

Baru saja tangannya ingin meraih beberapa bungkus nugget, sebuah panggilan video masuk kedalam ponselnya.

Dari Yuanda.

Tumben sekali melakukan panggilan video?

Sebelum benar-benar mengangkat telepon itu, Charina mengecek sedikit penampilannya. Sedikit kusam sih, tapi sudahlah.

"Halo, Assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam. Sedang dimana?" itu pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh Yuanda ketika Charina menjawab panggilannya.

"Di supermarket. Kamu baru bangun, mas?" tanya Charina balik. Jujur saja, sebenarnya ini amat canggung untuk Charina, tapi ia harus pandai mengatur suasana kan?

"Iya, disini sudah subuh," jawab Yuanda dengan suara khas orang bangun tidur sekali.

"Sudah sholat subuh?" Charina tetap melanjutkan pencariannya terhadap bahan-bahan yang diperlukan meski sebenarnya ia sedang gagal fokus.

Apa ini pemandangan kelak yang akan ia temukan ketika bangun tidur?

Aduh, mikir apa lagi sih...?

Get Married ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant