30 September

1.3K 161 34
                                    

[Author]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author]

Hari ini, Jimin tengah belanja bahan makanan untuk kedepannya karena stok makanan di rumahnya yang sudah hampir habis.

Ah iya, terkadang.. Jimin masih berpikiran sebuah fakta bahwa ia adalah anak kandung Keluarga Kim. Jimin memang anak kandungnya. Kedekatannya dengan para hyung-nya meningkat dan sedikit lebih canggung karena fakta tersebut.

Tapi.. mengapa Jimin masih merasa dicintai ya? Seperti masih ada yang kurang. Sudah lah, Jimin langsung mengambil susu dan bahan lainnya. Ia segera membayarnya dan bergegas pulang.

Oh iya! Jimin ingat! Besok ia ada tes DNA untuk mengetahui fakta bahwa ia benar-benar anak kandung Keluarga Kim. Apakah.. Jeongnim dan Seoyoon akan menerimanya? Jimin tidak tau itu. Tapi.. Jimin berharap saja.

Tring!

Ponsel Jimin berbunyi secara mendadak dan menandakan ada pesan masuk. Jimin mengambil ponselnya kemudian melihat pesan tersebut.

"Nomor siapa ini? Ini nomor Yoongi-hyung yang baru. Temui aku di xxx sekarang juga. Ada Jin-hyung dan yang lainnya di sini. Sekarang juga? Tidak seperti biasanya. Baiklah aku akan segera ke sana."

.

"Hoseok?"

"A–Ahjussi.. m–mianhae.. m–mian.."

"Hm. Namjoon-ah. Lakukan."

"Maaf, hyung."

DUGH BUGH DUGH
.

"Terima kasih pak!" Jimin segera turun dari taxi dan ia telah tiba di tempat yang disuruh. Aneh sekali. Kenapa ini menunjukkan bangunan tua? Yang benar saja. Jimin menelpon Yoongi dulu untuk memastikan.

"Halo, hyung."

'Hm?'

"Aku sudah sampai."

'Maksudmu..?'

"Eoh? Kau kan menyuruhku ke xxx– AKH!"

'Jimin? Jimin!? Hey!'


















































Jimin membuka matanya. Ia melihat sekelilingnya. Dan.. betapa terkejutnya ia mendapati Hoseok yang tumbang di sebelahnya dengan luka memar. Jimin langsung panik dan mendekati Hoseok tapi.. tangannya terikat dengan rantai yang tersambung dengan besi di dinding. Jimin menangis karena panik dan takut.

"H–Hoseok-hyung ! Hyung ! Irreona ! Hyung !!!"

"Kau sudah sadar, hama?"

Jimin terdiam. Suara ini.. ini suara.. seorang Kim Namjoon? Jimin segera menoleh. Yang benar saja. Beneran seorang Kim Namjoon. Jimin tidak mengerti. Mengapa.. Namjoon? Dan.. itu bukannya Paman Kim?

Mereka berdua tersenyum mengerikan. Jimin ketakutan melihatnya.

Keduanya mendekati Jimin dan tidak lama

DUGH

Paman Kim terjatuh ke lantai karena ditendang oleh seseorang.

"Jimin-ah ! Eoh..? HOSEOK!"

Seokjin dan Taehyung langsung mendekati Hoseok yang sudah terkulai lemah dengan muka yang memar dan berdarah.

Yoongi langsung mencengkram kerah Namjoon dan mendorongnya ke dinding.

"Apa maksudmu, Joon !? APA MAKSUDMU, NAMJOON !?"

"Lepas Yoongi. Ia disuruh olehku. Haha. Aku tak suka melihat anak itu hidup. Hama. Karena kau.. aku.. SUNGGUH MEMBENCIMU! Adikku tak peduli lagi kepadaku karena anak hama itu!"

Jimin mengepalkan tangannya.

"KELAHIRANMU ITU ADALAH BENCANA! Bencana buruk. Aku membencimu! Awalnya aku hanya ingin memberi Hoseok pelajaran karena MEMBONGKAR SEGALANYA KEPADA KALIAN! Tapi.. ia terus membicarakan Jimin Jimin Jimin. Aku ingin membunuhmu saja rasanya."

Yoongi langsung mendekati pamannya kemudian memukulnya.

"DIAM, BRENGSEK!"

Jimin sudah tidak tahan lagi.

"BERHENTI!!!"

Semuanya langsung terdiam.

"T–Tapi.. aku tidak pernah meminta atau berharap untuk dilahirkan.."

"J–Jimin-ah.."

"Seoyoon.. terus membicarakanmu.. hingga aku dilupakan. A–Aku tengah berduka dan ia tidak pernah ada disisiku karena ia terus membicarakanmu!"

"Sekarang kau puas bukan, ahjussi ? Mungkin kau akan diabaikan sementara. Tapi diriku. A–Aku saja belum tentu bisa bahagia walaupun aku anak kandung Nyonya Kim. Terima kasih.. karena sudah membuat eomma kandungku membenciku selamanya."

Tidak lama berselang 5 detik, sirine polisi sudah terdengar dari luar.

🌴 to be continued

maaf yaa. aku belum bisa sering update. aku lagi down aja rasanya, hehe.

tell me you love me | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang