Lan JingYi, A Hopeless Romance Novel Lovers

611 33 11
                                    

Entah untuk yang keberapa kalinya dalam bulan ini, Lan JingYi si keturunan Lan yang paling tidak seperti seorang Lan, harus mendapatkan hukuman dari Lan QiRen. Hal itu bermula dari sikap bodohnya ketika mengikuti kelas Lan QiRen pagi ini.

Semua orang yang pernah memasuki Yún Shēn Zhī Chú pasti tau mengenai peraturan dimana semua penghuni wajib pergi tidur jam 9 malam dan bangun jam 5 pagi, tetapi daripada mengikuti peraturan tersebut, si kecil Lan ini lebih memilih tidur terlambat secara diam-diam dan membaca novel romansa yang dia sembunyikan dibawah bantal kepalanya.

Buku novel yang semalam ia baca berkisah tentang sepasang pria yang saling jatuh cinta. Dikisahkan ada seorang pejabat pengadilan bodoh yang berwajah manis bernama Tao Mo, dan ia menyukai seorang pembela advokat yang benar-benar menawan dari kota tetangga, yaitu Gu She. Meskipun menawan, Gu She sendiri merupakan sosok yang benar-benar dingin dan aneh. Kenapa aneh? Karena menurut JingYi, Gu She juga menyukai Tao Mo, tapi entah kenapa pembela advokat yang dingin itu selalu mengelak dan malah lebih menghindari sosok si pria manis.

JingYi yang terlalu terlarut kedalam cerita tidak menyadari jika waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi. Jemari-jemarinya yang kecil terus membulak-balikan tiap halaman dengan seksama.

Sampai ketika dimana adegan ranjang kedua tokoh utama novel terjadi, JingYi menutup bukunya kasar. Wajahnya memerah padam, mungkin saking merahnya, wajah yang biasanya seputih susu itu kini sudah serupa dengan warna buah yangmei.

JingYi menggelengkan kepalanya. Dia harus melanjutkan! 'Justru ini adalah adegan terpenting, dimana klimaks cerita terjadi antara kedua karakter, iya kan?' batinnya pada diri sendiri.

Lan JingYi kembali membuka halaman terakhir yang ia baca dan melanjutkan kegiatannya.

Ternyata adegan itu benar-benar sangat manis, dan cukup panas tentu saja, tapi JingYi tidak menyesal sedikitpun. Satu-satunya hal yang ia sesali adalah berakhirnya cerita itu.

Mendesah pelan, JingYi menutup bukunya dan menaruh buku tersebut tepat disamping kepalanya yang sedang terbaring. Membawa selimut tebal yang menyelimuti sampai kewajahnya, JingYi berteriak tertahan sembari menghentak-hentakan kedua kakinya, efek samping terlalu girang setelah membaca novel romansa dewasa.

Dengan wajah yang masih merah merona, jemari JingYi mengusap bibirnya lalu beralih secara perlahan beralih ke lehernya yang mulus, membiarkan sensasi halus menggelitik permukaan kulitnya. Dia membayangkan, bagaimana ya rasanya jika ada sebuah bibir yang menciumi bibir dan lehernya secara brutal, seperti yang Tao Mo alami di cerita itu.

Tidak, bukan berarti seorang Lan JingYi belum pernah berciuman. Tentu saja dirinya sudah pernah berciuman bersama sang kekasih, sang Sandu Sengshou, hanya saja mereka baru melakukannya sekali dan selebihnya hanya merupakan ciuman kupu-kupu dipipi (dalam hal ini JingYi yang lebih sering memberikannya kepada Jiang WanYin). Mereka berdua sudah menjalin hubungan selama 6 bulan, kira-kira apakah kekasihnya itu mau melakukan hal yang lebih jika ia mengajaknya, tidak ya?

JingYi lagi-lagi berteriak tertahan, menggunakan selimut tebal untuk menutupi pekikan tingginya.

---

Dan disinilah Lan JingYi saat ini, mendapatkan hukuman untuk membersihkan perpustakaan karena tidak sengaja tertidur dan memekik kegirangan seperti orang gila secara tidak sadar ketika Guru Lan QiRen sedang berceramah. Lagi-lagi, efek samping teringat adegan dewasa dari novel tadi malam yang entah bagaimana muncul begitu saja dikepalanya.

Random Story of Us (ChengYi) / Jiang Cheng x Lan JingYiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant