[1] ένα

201K 17.2K 2.5K
                                    

Seperti hari-hari biasanya, jalan raya selalu saja diramaikan dengan kendaraan yang berlalu lalang, dan banyak juga para pekerja kantoran yang berjalan menuju kantor mereka.

Aku salah satunya. Hari seperti ini sudah berulang berkali-kali di hidup wanita kantoran seperti diriku, dan jujur saja aku cukup bosan. Namun, jika aku tidak menerimanya maka aku harus makan pakai apa?

"Selamat pagi Lumia," sapa salah satu teman sesama pegawai kantoranku.

Aku membalas sapaan tersebut dengan senyuman ramah dan sapaan balik. Setelah itu, aku berjalan kearah meja dimana selama ini aku selalu duduk dan bekerja di sana hingga larut malam.

Tapi, sebagai pembuka hari, aku tidak akan memulai pekerjaanku dengan mengerjakan laporan penting dulu, hehehe. Aku akan membuka platform online yang berisi novel-novel menarik dan membaca satu chapter cerita kesukaanku terlebih dahulu.

Dan, inilah dia.

Aku meng-klik tombol baca dan menikmati bagaimana alur cerita novel tersebut.

Kalian bertanya novel apa ini? Haha, ini hanya novel romantis berlatar kerajaan fantasi, cerita novel ini sangat seru dengan bumbu sihir dan kepercayaan kepada sang dewa Dionysus.

Jika dipikir-pikir bukankah Dionysus juga ada di dunia ini, kalau tak salah Dionysus adalah dewa anggur Yunani. Rupanya penulis novel ini menyukai kisah dewa Yunani toh.

"Lumia, kerjakan dokumen ini ya."

Ah, sudah saatnya, aku harus mengerjakan tumpukan dokumen ini dengan serius, kemudian kembali ke rumah dan melanjutkan membaca novel online lagi!

Tak sabarnya~

=====

Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Aku sudah melangkah keluar dari kantor dan berjalan kaki menuju rumah, hanya tinggal melewati satu sebrangan ini lagi maka aku bisa menik--.

"TIN TINNNN!"

Apa? Klakson?

"ASTAGA! WANITA ITU TERTABRAK!"

Aku...tertabrak?

"NONA APA KAU TAK APA-APA?"

Apakah kalian gila, bagaimana bisa setelah tertabrak truk seperti ini aku malah mengatakan kalau diriku tak apa-apa. Kalian kira aku bapak superman?

Hah...padahal tinggal menyebrangi jalan ini saja maka aku bisa menikmati indahnya hidup, tapi tampaknya Tuhan masih belum mengijinkanku.

Kepalaku berat, bernafas saja sangat susah, sekujur tubuhku mati rasa, aku tak dapat merasakan sakit namun aku dapat merasakan ajalku yang sudah dekat.

Selamat tinggal dunia.

=====

"Lexia, tunanganmu sudah menunggu dan kau masih tak akan bangun?"

Hm, suara siapa ini, lalu kenapa namaku malah berubah menjadi Lexia. Apakah ibu melupakan nama anaknya sendiri? Tapi kan aku tinggal sendiri di rumah, apakah ibuku sedang datang untuk mengunjungi dan mengurusiku?

Perlahan aku membuka sepasang mataku dan menatap ke arah seorang wanita paruh baya yang memiliki wajah seperti orang barat.

Eh? ORANG BARAT KATAMU!

"SIAPA KAU!" tanyaku yang langsung berlari ke pojok ruangan. Di tanganku sudah terdapat sebuah guling yang setidaknya cukup berguna untuk memukul seseorang.

Lah, kok guling sih?

Barang seperti ini mana bisa buat pukulin orang! Aku harus ganti. Aku melempar guling tersebut kesembarang arah dan meraih sebuah tongkat yang aku tak tahu namanya apa, yang penting ini adalah tongkat.

Aku menatap horor wanita itu dan anehnya dia malah balas menatapku horor. Benar-benar tak tampak seperti reaksi seorang penculik sih, tapi kenapa dia malah memanggilku dengan nama orang lain?

"Na-Namaku kenapa menjadi seperti itu?" tanyaku yang tergagap. Ya iyalah gagap, siapa yang tidak takut kalau dihadapkan pada situasi gila seperti ini.

Wanita itu menghela nafas panjang, dia berjalan mendekat lalu melayangkan pukulan ke bahuku. "Dasar anak nakal! Pagi-pagi begini kau sudah melupakan ibumu hah!"

What? Ibu? Sejak kapan ibuku orang barat? Aku orang asia tenggara loh, kalau ibuku orang barat kenapa wajahku tampak tak ada campuran orang baratnya sama sekali.

Atau...

Aku bangkit berdiri, dan berlari kearah sebuah cermin raksasa yang bertengger manis di sudut kiri kamar asing ini.

Dan, sial! Sejak kapan aku melakukan operasi plastik menjadi sosok gadis barat secantik ini! Kulitnya putih mulus tanpa jerawat atau komedo, matanya bulat berwarna biru pekat dan bibir merah merekah seperti sosok boneka anak-anak berharga mahal.

Tanganku tergerak untuk menyisir rambutku dengan jari jemariku, dan luar biasa! Halus sekali seperti sebuah benang, warna merah mudanya itu terlihat mencolok, dan tampak sangat terang.

Ditengah kekagumanku pada entah tubuh siapa ini, tiba-tiba sebuah suara berat menginterupsi kegiatanku itu.

"Lexia, kau lama sekali, aku lelah menunggumu."

Aku membalikkan badanku dan menatap pria berambut coklat yang menurutku tak terlalu tampan sih, tapi ya lumayanlah. Hanya saja aku tidak suka sekali pada tatapannya, ia seperti sedang memandang rendah ke arahku.

"Lexia! Cepat pergi bersiap-siap! Tunanganmu ini sudah menunggumu dari tadi," ucap wanita yang mengaku sebagai ibuku padahal ini baru pertama kali aku melihat sosoknya itu.

Aku tak bergeming, dan tetap menatap lurus kearah sepasang manik kelam pria tersebut. Huh! Aku tak suka dia. "Siapa namanya?" ucapku sambil menunjuk kearah wajah pria itu.

Dan lagi-lagi pukulan di daratkan oleh wanita paruh baya tadi kearah punggungku. Aku mendelik kesal kearahnya, tapi wanita itu malah menatapku dengan tatapan yang lebih tajam lagi, sebenarnya ada apa sih!

"Dia itu Marquess Geralt! Tunanganmu yang akan menikahimu lusa nanti!"

Aku? Menikah? Lah, pacaran aja tak pernah, jangankan tunangan lalu menikah lusa nanti, lebih tak masuk akal lagi dong. Tapi kok ada yang tidak asing ya...

"Bisa kau sebutkan nama panjangnya?" pintaku kepada wanita paruh baya tersebut.

"Nama panjang tunanganmu saja kau tak tahu, sebenarnya apa yang salah denganmu. Dia adalah Marquess Geralt Arlo de Bart!"

Ah sialan, aku malah masuk ke dalam novel.

=====

Aloha semuanya!

Ini series kedua dari 'Réincarnation' yang berisi kisah-kisah reinkarnasi para tokoh ke dalam suatu buku novel yang mereka baca di kehidupan sebelumnya. Untuk seri pertamanya sendiri pun di tempati oleh cerita

I'm The Villainess

Semoga kalian suka dengan seri keduanya ini, author akan berusaha sebisa mungkin untuk membuat cerita ini menarik.

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Love of Dionysus [KUBACA]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora