30.

4.3K 418 9
                                    


vote + comments
.
.
.
.
.
.
.

JENNIE POV

aku terbangun dengan perasaan ada sesuatu yang terjadi dibawah sana. ini aneh tapi aku menyukainya. aku tidur di unit Lisa dan kami menghabiskan malam tadi dengan sentuhan dan ciuman, saling menumpahkan dengan rasa kerinduan dan kesenangan. 

"Ahhhh.." aku mengerang, aku tahu itu.  sialan Lisa memakanku di tengah malam. dia merentangkan kakiku, aku tidak protes. aku masih tidak memiliki energi yang cukup karena apa yang terjadi sebelumnya. Lisa menggunakan dua jarinya untuk mengelus daerah sensitifku bahkan mengeluar masukkannya dan mulutnya juga tidak tinggal diam, dia mengisap melon ku seperti bayi yang sedang menyusu seolah-olah dia tidak melakukannya tadi malam.

"fuck Lisa....sedotlah lebih keras." aku terkesiap, ini sangat nikmat. kantukku hilang seketika karenanya. tak lama kemudian aku mencapai orgasme ke...... kesekian. entahlah keberapa, aku lupa.

kami bercinta sampai pagi, bagaimana kami bisa pergi berlibur jika kami berdua sakit? 

"apakah kamu siap?" Lisa tertawa kecil sambil memelukku. aku menghela nafas di dadanya karena merasakan kelelahan di dalam diriku.

"bisakah pergi nya nanti saja? aku bahkan tidak bisa bergerak." dia kemudian mengubah posisi kami, menjadikannya di atas ku, lagi. 

"persetan denganmu." aku hanya mengumpat karena aku tahu apa yang akan dia lakukan lagi. 




























"hey sayang, kamu baik-baik saja?"  Lisa bertanya padaku di tengah jalan. kami sedang dalam perjalanan ke tujuan kami, villa Chaeng. 

"apakah aku terlihat baik-baik saja?" dia menggelengkan kepalanya. 

"no.."

"then no!" jawabku

"apa yang salah?" tanyanya yang membuat aku memutar mataku. 

"aku lelah, Lisa." aku melihat senyum kecil di wajahnya, pasti dia merayakan di dalam dirinya karena dia tahu bagaimana dia membuatku lelah beberapa jam terakhir ini.

"berhentilah tersenyum seperti orang idiot."







LISA POV

aku memperhatikan Jennie dari tadi tersenyum sendiri sambil memainkan ponselnya. bahkan aku sendiri diabaikan saat aku bertanya kepadanya apakah ingin berhenti sebentar di minimarket, tapi ia malah tertawa sambil terus mengetikkan sesuatu di ponselnya.



"sayang.."

"....."

"babe.."

"......"

"baby..."

"......"

"honey.."

"....."

"Nini!" teriakku sambil memukul pelan paha nya yang terekspos.


Who Are You? [JENLISA] ✅Where stories live. Discover now