1. Awal Pertemuan

53.1K 3.5K 257
                                    

لا تحكم على الكتاب من غلافه
"Jangan pernah menilai isi buku dari covernya!"

لا تحكم على الكتاب من غلافه"Jangan pernah menilai isi buku dari covernya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¶¶¶

Gadis berhijab itu berjalan menyusuri jalanan ibu kota, ia saat ini berniat untuk pergi ke toko buku. Jarak yang cukup dekat dengan rumahnya membuat gadis itu memilih untuk berjalan kaki saja.

Gadis mungil yang nampak nyaman dengan pakaian kebesaran ditubuhnya malah membuat kesan gadis itu terlihat sangat imut. Gadis cantik itu bernama lengkap Khalisa Kaifiya Daneen.

Khalisa melihat toko buku yang ada di sebelah jalan sana. Ia melirik ke kanan dan ke kiri terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada kendaraan yang akan lewat ketika ia menyebrangi jalan nantinya.

Setelah merasa mulai aman, ia mulai menyebrangi jalan raya tersebut.

Tiinn tiinn tiinn!

Suara klakson yang berasal dari motor tersebut membuat Khalisa reflek berjalan lebih cepat, namun naas motor yang dilajukan sangat kencang tersebut membuat Khalisa kecelakaan ringan.

"Astagfirullah," ujar Khalisa reflek saat terjatuh.

Laki-laki yang menabrak Khalisa turun dari motornya. Pasti kali ini ia akan kalah balapan, dan harus mengabulkan permintaan para sahabatnya. Namun cowok yang memakai baju seragam sekolah, bername take Aidan Reynaldi Renandra sangat menghargai seorang yang bernama perempuan. Itu sebabnya sekali seminggu ia mengganti pasangan untuk menghargai cinta wanita yang lain. Astagfirullah!

"Aidan gue duluan!" Teriakan itu berasal dari Jojo sahabatnya yang baru saja melihatnya menuruni motornya. Mereka saat ini sedang balapan.

"Sialan lo!" teriak Aidan.

Khalisa yang mendengar interaksi antara dua orang yang tidak dikenalnya itu, berfikir entah cowok apa yang saat ini sedang ditemuinya. Khalisa langsung memandang orang yang sangat tidak berhati-hati dalam berkendara.

"Mashaallah." Entah hidayah dari mana yang membuat Aidan seketika menatap Khalisa mengucapkan puji syukur kepada Tuhan.

Khalisa langsung membuang pandangannya, ketika matanya dan Aidan sempat bertemu.
"Astagfirullah," gumam Khalisa tetapi masih bisa di dengar oleh Aidan.

"Muka gue kayak setan apa, ya?" batin Aidan sambil menyentuh pipinya.

Aidan mengulurkan pergelangan tangannya untuk membantu Khalisa.
"Cantik, sini gue bantuin."

Khalisa menelan salivanya susah payah mendengar panggilan dari cowok yang sama sekali tidak dikenalnya tersebut. Sungguh ia sangat tidak suka bila dipanggil seperti itu, terkecuali dengan abi atau mamanya.

Astaghfirullah, Fuckboy Husband! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang