5. La Lisa Manoban

15.8K 1.9K 47
                                    

إذا وجدت خطأ في شخص ما وأردت أن تنكره ، فاستهزئ بنفسك لأن عتابك أكبر منه.

"Bila engkau menemukan cela dari seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu sendiri karena celamu lebih banyak darinya."

¶¶¶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¶¶¶

"Abi!" panggil Khalisa seraya mempercepat jalannya untuk mengejar pria itu.

Khalisa baru saja tiba di SMA Gentara, saat hendak ingin melangkah ke kelasnya, ia melihat Abi berada di depannya dengan jarak yang cukup jauh.

Abi menoleh ke belakang saat mendengar panggilan tersebut. Ia menghentikan langkahnya saat mengetahui orang yang memanggil dirinya adalah Khalisa.

Abi menaikkan kedua alisnya.
"Kenapa, Lisa?" tanyanya.

"Sebentar," balas Khalisa. Ia lalu membuka resleting tas punggungnya.

"Ini uang kamu," ujar Khalisa seraya memberikan sebuah amplop putih kepada Abi.

Abi terlihat tergelak melihat tingkah Khalisa saat ini. Menurutnya gadis di depannya saat ini sangat lugu.

"Ya ampun Lisa, kamu lucu banget sih. Pake di amplopin segalak," ujar Abi lalu kembali tergelak.

Tanpa sadar Khalisa menaikkan kedua sudut bibirnya melihat Abi saat ini.
"Astaghfirullah!" gumam Khalisa saat menyadarinya, ia segera menggelengkan kepala.

"Eh, kamu kenapa?" tanya Abi yang tentunya mendengar perkataan Khalisa.

Khalisa menggelengkan kepalanya sebagai balasan dari pertanyaan Abi.
"Amplopnya cepat di ambil, entar keburu bel!" ujar Khalisa.

Khalisa tidak sadar, dari tadi semua orang yang berlalu lalang membicarakan dirinya. Mereka membicarakan tentang sang murid baru yang terlihat alim saat ini malah bercanda dengan seorang cowok di depan umum.

Abi menolak.
"Nggak, aku nggak mau kamu gantinya pakai uang."

"Terus ganti pakai apa dong?" tanya Khalisa.

"Selama seminggu kamu harus traktir aku makan, gimana?" ujar Abi seraya tersenyum kecil.

"Okedeh, makannya juga 'kan pakai uang kamu," balas Khalisa seraya menaikkan kedua sudut bibirnya.

"Astaghfirullah! Kamu itu ukhty lho. Kok masih pagi berduaan di depan umum." Suara serak yang terdengar membuat Khalisa menoleh ke arah sumber suara tersebut. Sedangkan Abi ia sudah bisa melihat siapa orang itu.

"Kamu," balas Khalisa.

"Hai, gue Aidan Reynaldi Renandra. Kalau lo ukhty namanya siapa?" ujar Aidan seraya memberikan pergelangan tangannya agar dijabat oleh Khalisa.

Astaghfirullah, Fuckboy Husband! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang