لا تنظر بازدراء إلى كل مسلم. حتى الأشخاص الذين يُنظر إليهم على أنهم ضعفاء في الإيمان يكونون عظماء أمام الله.
"Jangan memandang rendah terhadap setiap muslim. Bahkan orang yang dilihat lemah imannya sekalipun adalah orang yang besar dihadapan Allah."
¶¶¶
Khalisa duduk bersama Lili di meja ke tiga dekat jendela. Orang yang duduk di depannya adalah Adelia dan Dea.
Khalisa sempat melirik ke arah Abi, namun anehnya Abi hanya fokus melihat penjelasan dari guru.
"Astaghfirullah Sa, fokus!" ujar Khalisa pada dirinya sendiri.
"Khalisa, lo kenapa?" tanya Lili yang tentunya tadi mendengar perkataan Khalisa.
"Eh, nggak pa pa kok," balas Khalisa seraya tersenyum kecil.
Lili hanya menganggukkan kepala mendengar balasan dari Khalisa.
Sedangkan Khalisa masih sibuk dengan pikirannya. Ia ingat dengan janjinya dulu, apabila bertemu lagi dengan Abi, Khalisa akan menggantikan uangnya. Tapi hari ini Khalisa hanya membawa uang Rp 20.000,00. Baiklah, insyaallah Khalisa akan menggantikan uangnya Abi besok.
***
Bel keluar main baru saja berbunyi, setelah guru pergi Khalisa segera melangkah menuju ke mejanya Abi.
"Si Khalisa itu mau kemana, Li?" tanya Adelia yang menoleh ke belakang.
Lili hanya menaikkan kedua bahunya untuk menjawab pertanyaan Adelia.
"Abi!" panggil Khalisa.
Abi menoleh ke arah Khalisa.
"Iya Lisa?" balas Abi seraya mengernyitkan dahinya."Wah gila lo, Bro. Lo kenal sama murid baru ini?!" sahut teman sebangkunya Abi. Ia beralih menatap Khalisa seraya tersenyum.
"Hai gue Glen Adrian Pangestu," sapanya seraya mengulurkan tangan kanannya.Khalisa tersenyum kecil.
"Khalisa," ujarnya tanpa membalas uluran tangan dari Glen.Glen menatap tangannya yang tidak dijabat oleh Khalisa.
"Gila lo sombong banget, giliran temen gue, lo samperin duluan!" ketusnya."Maaf, aku udah wudhu," balas Khalisa merasa tidak enak. Tidak boleh juga seorang yang bukan mahram berjabatan tangan.
Khalisa mengingat salah satu hadist yang diriwayatkan oleh imam ath-Thabrani.
لِأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمَخِيْطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ
YOU ARE READING
Astaghfirullah, Fuckboy Husband! [END]
Teen Fiction[Diharapkan follow sebelum membaca karena beberapa part di privat] Genre: teenfiction+spritual+humor *** ~𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂~ 𝑰𝒏𝒔𝒉𝒂𝑨𝒍𝒍𝒂�...