08. Menyerah?

23.1K 1.9K 1.4K
                                    

“Aku menyerah bukan karena kemauan aku, tapi karena sikap kamu terhadap aku.” — Sarah Anastasia

Chapter ini diketik 5632 kata.

Happy Reading!

***

“Sarah...,”

Suara lembut seseorang membuat kelopak mata Sarah terbuka secara perlahan.

“Lo ngigau ya?” tanya Dara yang saat ini sedang duduk dikursi samping kasur rumah sakitnya.

Tunggu, sepertinya ada yang salah. Bukannya tadi Reinal sedang menyatakan cintanya pada Sarah, tapi kenapa sekarang malah Dara yang ada dihadapannya?

“Jalan keluar untuk apa?” tanya Dara penasaran.

Sarah seperti orang kebingungan, lalu perlahan mendudukan tubuhnya. Mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, kenapa hanya ada Dara disini? Kemana laki – laki itu?

Dara mengikuti arah pandang Sarah, “Lo nyari, Reinal?”

Sarah seketika menoleh kembali pada Dara. “E—enggak.”

Dara terkekeh pelan, “Lo mimpi aneh ya?”

Sarah menghela napasnya berat, “Mimpi indah, Ra.”

Seketika tawa Dara pecah ketika melihat ekspresi wajah Sarah, “Indah banget? Sampai bikin lo bangun – bangun jadi orang bingung gini?”

“Gue kira, Reinal beneran secepat itu nyatain perasaan-nya ke gue, taunya cuma mimpi.” cibir Sarah.

Dara tak berhenti tertawa, ekspresi Sarah sangat lucu. Pipi-nya bersemu merah serta ia mencibirkan bibirnya gemas.

“Sar, Reinal nggak luluh secepat itu. Lo harus cari cara untuk lebih dekat sama dia.” kata Dara.

Sarah kembali berpikir, apakah setelah ia keluar dari rumah sakit Reinal akan kembali menjauh?

Dara juga ikut berpikir, bagaimana caranya agar Sarah dapat selalu memliki waktu berdua bersama Reinal.

“Gue ada ide,” gumam Dara membuat kedua kelopak mata Sarah membesar.

“Apa?”

“Kayaknya lo harus sering main ke basecamp deh,” saran Dara. “Itu salah satu cara paling ampuh buat lo untuk luluhin hatinya Reinal,”

Belum sempat Sarah menjawab, pintu ruang rawatnya terbuka dan Alvaro ada disana. Kemudian Reinal mengekor dari belakang, tapi tunggu.

Perempuan itu...

Tidak mungkin kan, kalau perempuan itu adalah pacar keduanya Alvaro? Tidak, tidak. Lupakan opsi itu, apa jangan – jangan, dia Alyssa? Perempuan yang berbicara dengan Sarah ditelepon tadi siang?

“Gimana, Sar? Udah enakan?” tanya Alvaro.

Sarah tersenyum kikuk, “I–iya udah kok.”

“Yaudah, gue pamit duluan ya?” kata Alvaro.

“Nggak apa – apa kan, Sar?” tanya Dara.

“Nggak apa – apa kok, makasih ya udah jenguk” kata Sarah.

Dara dan Alvaro tersenyum, sebenarnya Dara ingin sekali mengajak Sarah untuk menginap, namun sepertinya Alvaro ada urusan mendadak, sehingga ia harus mengurungkan niatnya.

Reinalsarah [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now