Chapter 26

33 8 7
                                    

🎶Stuck with you🎵
Ariana Grande-Justin Bieber

Orgi mengernyitkan dahinya terheran melihat reaksi Wilona yang aneh.

"Napa lo?" tanya Orgi sambil duduk disebelahnya.

"Gak."

Orgi tak mempedulikanya, ia beralih ke arah depan, Bu Sekar baru saja memasuki kelasnya dengan Rere yang mengikutinya dari belakang, membantu membawakan buku-buku.

Rere menaruh tumpukan buku itu di atas meja, kemudian ia berjalan menuju tempat duduknya. Lagi, dan lagi Orgi melambaikan tanganya ke arah Rere saat cewek itu melewatinya.

Bu Sekar menatap Orgi tajam, apa salah dirinya? Melambaikan tangan pada pacar yang baru saja lewat apakah dilarang?

"Halo, bu?"

"Halo, halo. Kamu kemana aja Orgi? Lihat semua orang mengumpulkan tugasnya, dan hanya nama kamu yang tidak ada disini!" Suara Bu Sekar melengking di Kelas, yang membuat murid-murid mengarah ke arah Orgi, menunggu respon apa yang diberikan cowok itu.

Orgi mengangguk kecil, baru mengingatnya. Terus sekarang ia harus apa? Menerima hukuman? Ia butuh hukuman yang menarik dan seru.

Orgi masih terlihat berfikir, tapi suara yang diucapkan Bu Sekar membuatnya menoleh.

"Rere!"

Nah, ini bakal seru! Dirinya sudah membayangkan ucapan Bu Sekar selanjutnya. Ternyata biang kerok dan Ketua Kelas selalu bertautan, bahagianya.

"Kamu kenapa gak ngingetin Orgi? Seenggaknya kamu bisa bantu dia buat ngerjain tugasnya, Ketua Kelas!" seru Bu Sekar.

"Bu, aku kan--"

"Kalian berdua berdiri didepan kelas, tunggu sampai bel pulang berbunyi."

"Bu, kelamaan. Lagian yang salah Orgi," serkah Rere tak terima, karena ia memang tak salah apa-apa. Nasib Ketua kelas.

Bu Sekar menatap mereka berdua dengan serius, berarti tidak ada penolakan. Orgi tersenyum senang dan tak sabar untuk dihukum bersama Rere. Sedangkan Rere terus-menerus menghela nafasnya.

Bu Sekar memulai pelajaran saat dirinya sudah puas dengan perkataanya.

Orgi berdiri dan pergi lebih dulu keluar Kelas. Saat Rere hendak berdiri, Rachel menahanya dan menyuruh Rere untuk duduk lagi. Rere terheran, kenapa?

"Jangan lupa, nanti pulang sekolah ke Kafe Morénto, ajak Orgi juga sekalian," suruh Rachel.

"Hah?" Rere masih belum mengerti.

"Lo gak inget? Sekarang tuh hari terakhir gue sekolah disini, lusa gue pindah, terus besoknya gak bisa sekolah. Yaa paling ngambil berkas-berkas kepindahan," terang Rachel.

Rere menagngguk.

"Terus apa tadi, Orgi?" tanya Rere terheran.

"Oh iya--" Rachel terlihat berfikir.

"Kalau mau bawa pacar lo, si Arul terserah sih... masalahnya gak deket sama gue haha," kekeh Rachel.

Rere meneguk salivanya, bagaimana ini?

"Gak ah, gue bareng lo aja biar langsung ngikut," pinta Rere.

"RERE, KENAPA BELUM KELUAR?!" Kini teriakan Bu Sekar yang mebuatnya mengingat hukuman yang baru saja ia lupakan.

"Eh, iya bu." Rere berdiri kemudian tak lupa menatap tajam ke arah Rachel yang mengajaknya bicara. Rachel hanya menahan tawanya melihat Rere yang pergi menjauh keluar Kelas.

HalmaheraWhere stories live. Discover now