Chapter 28

44 6 0
                                    

Vote.

Makasih yang masih setia baca Halmahera💞

Happy reading guys:)

Sepulang Rere berkumpul bersama yang lainya di Kafe, ia sebenanarnya belum sampai rumah, tapi sedang menunggu jemputan kakaknya yang tak kunjung datang. Sedangkan, yang lainya sudah pulang ke rumah masing-masing. Hari sudah terlihat gelap, malam sudah tiba sedari tadi, dan sekarang jam menunjukan pukul 20:00. mereka menghabiskan waktu yang cukup lama untuk hari spesial ini.

Kakaknya sedari tadi belum terlihat. Jalanan semakin sepi, Rere sama sekali tak khawatir. Dirinya masih terlihat santai dengan pencahayaan yang remang di sekitarnya.

Rere memicingkan matanya, melihat sosok yang ia kenali berjalan menuju gang kecil yang tak jauh darinya. Saat dirinya ingin menyeberangi jalan untuk menyusuli Orgi, suara klakson Motor lebih dulu menghentikan langkahnya.

"Gue daritadi manggil." Kenan menyerahkan helm pada Rere yang langsung diterima oleh adiknya itu.

Saat Rere menoleh ke arah gang itu lagi, disana kosong dan sudah tak ada sosok Orgi lagi. Apa dirinya salah lihat?

"Liat apaan? yuk cepet naik. Lagian kamu kenapa main sampe malem gini? Bunda di rumah khawatir sama kamu... " Rere menaiki motor saat Kenan terus-menerus mengomel.

"Alah, bilang aja kalo kakak juga khawatir, iya gak?" tebak Rere sambil menahan tawanya melihat ekspresi Kenan.

"Kan aku udah bilang kak, acaranya Rachel," terang Rere.

Kenan hanya mengangguk, kemudian melajukan motornya meninggalkan jalanan yang lengang nan sepi itu.

***

Rere masih memikirkan kejadian kemarin, saat dirinya sangat yakin jika melihat sosok Orgi. Dan sekarang, cowok yang berada dipikiran Rere belum datang juga, bel masuk akan berbunyi sebentar lagi.

Rere menoleh sambil menopang kepalanya melihat bangku kosong disampingnya. Rachel sudah pergi. Bel masuk berbunyi nyaring bertepatan dengan sosok Orgi yang baru saja memasuki Kelasnya. Rere menyadarinya, muka Orgi terlihat lelah dengan kedua kantung mata yang terlihat jelas dibawah matanya. Seperti biasa, Orgi meminta Kelvin untuk bertukar tempat lagi, yang dibalas anggukan oleh Kelvin. Ini kedua kalinya Orgi telat. Dan bagaimana bisa, cowok itu masuik saat gerbang sekolah sudah ditutup dan melewati hukuman Ketos begitu saja?

Rere membalikan tubuhnya untuk memarahi Orgi, fyi dengan beralasan jika dirinya Ketua Kelas.

Rere yang sudah siap dengan ekspresi garang yang ingin ditunjukan nya itu, malah kembali terdiam menatap Orgi datar. Orgi seperti kemarin, cowok itu tertidur pulas.

Suara sepatu yang menggema di Koridor sudah terdengar, dan Rere yakin jika itu Bu Hani yang akan mengajar pelajaran Bahasa Inggris di Kelas XI Ipa 2, Kelasnya. Rere mengguncang bahu Orgi pelan.

"Gi," panggil Rere.

Orgi membuka matanya perlahan, ia menatap Rere sesaat sambil tersenyum, kmudian cowok itu kembali tertidur lagi.

"Gue ngantuk Re, jangan ganggu dulu ya," gumamnya.

"Re." Kali ini suara Wilona yang memanggilnya, Rere sontak menoleh.

"Kenapa?"

"Lo tugas Inggris udah kan? hmm gue baru inget sekarang, pinjem dong... kita kan satu kelompok." Wilona menunjukan puppy eyesnya, siapapun yang melihatnya pasti ampuh untuk mengalah.

Rere terdiam terlihat berfikir, iaingin mengerjai Wilona untuik sekarang, karena temanya itu seenaknya menyalin catatan tugas yang ia kerjakan semalaman. Tapi, kata-kata Wilona yang sering disebut cewek itu, terus-menerus terngiang. Kita kan temen, kita temen Re, berbagi itu indah, lo gamau kan temen lo kesusahan, masa lo tega ngeliat orang susah?  dan masih banyak lagi jurus kata andalan milik Wilona yang masih Rere ingat. Ia yakin, jika sekarang pun Wilona pasti akan mengucapkanya lagi.

HalmaheraWhere stories live. Discover now