#26 Kencan Pertama

52 8 6
                                    

Ketika dia tiba

🗿🗿🗿


Ve berulang kali mengecek ponsel dan jam di tangannya, kembali mengingat waktu janjian dia dan Kala.

"Bener kok jam 7 kan?" tanyanya pada diri sendiri saat melihat chat dari Kala.

Udah hampir satu jam Ve menunggu, bahkan ia sudah memesan minuman sebanyak 2 kali namun Kala tak kunjung tiba. Bahkan mengabarinya saja tidak. Ve bukannya diam saja, sedari tadi sudah beberapa kali Ve mengechat dan menelepon tetapi tak ada jawaban. Akhirnya tepat satu jam setengah terlewati, Ve bangkit dan menuju galeri Kala.

Ve memanggil salah satu ojek yang lagi mangkal di sebrang restoran, tadinya Ve berniat naik angkot atau bus tapi Ve mengurungkan niatnya, mengingat ini adalah malam minggu yang berarti jalanan akan sangat ramai dan macet. Ve menyuruh ojeknya untuk ngebut agar tiba dengan cepat di sana.

Tak sampai 10 menit, ojek yang dinaiki Ve tiba tepat di halaman depan galeri. Ve membayar ojek tersebut dan turun. Ve yang panik karena takut terjadi sesuatu pada Kala berjalan cepat menuju lobi utama. Baru beberapa langkah, Ve berhenti. Ia terdiam melihat pemandangan di depannya. Ve terdiam cukup lama lalu ia mundur perlahan dan berbalik keluar dari lobi.

***

Kala menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, ia melirik jam di tangannya. Masih ada 15 menit sebelum waktu janjian dia dan Ve. Kala berjalan menuju cermin besar di sisi galeri dan mulai menata pakaiannya. Yap, hari ini adalah date pertama mereka setelah jadian.

Setelah dirasa sempurna, Kala mengambil ponsel dan kunci mobilnya. Saat Kala berbalik, raut wajahnya langsung berubah. Kaget, senang, rindu bercampur jadi satu.

"I'm back," sahut perempuan di sebrangnya dengan senyum manis.

Kala masih terdiam, tak percaya. Perempuan itu mendekat dan memeluk Kala, melepaskan kerinduan. Kala membalas pelukan itu dengan erat.

"Alin," ucap Kala sembari membelai kepala perempuan yang bernama Alin itu.

Dia Alindra Tavisha Kresnajaya, sahabat kecil Kala. Ayah Alin bekerja sebagai duta besar sehingga sering ditugaskan berpindah-pindah negara. Hal ini yang membuat mereka sangat dekat karena Alin jadi memiliki sosok laki-laki yang menjaganya. Karena terlalu sering meninggalkan Alin, saat Alin tamat SMP akhirnya ayahnya memutuskan untuk membawa Alin dan ibunya ikut ke Belanda. Sejak saat itu Kala tak pernah bertemu Alin, bahkan komunikasi yang awalnya intens pun menjadi sangat jarang.

Setelah melepaskan pelukannya pada Alin, mereka mengobrol panjang lebar, menceritakan semua hal-hal yang mereka lakukan selama berpisah. Tak terasa obrolan mereka berlangsung hingga berjam-jam. Malam semakin larut, Kala menawarkan diri untuk mengantar Alin pulang.

"Besok ya temenin," ulang Alin setelah turun dari mobil Kala.

"Iya janji," balas Kala tersenyum dan menyuruh Alin masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.

Kala kemudian mengarahkan mobilnya menuju rumah. Saat lampu lalu lintas berwarna merah, Kala mengambil handphone yang sedari tadi tidak ia sentuh karena keasyikan temu kangen dengan Alin. Mata Kala membulat seketika melihat 7 chat dan 3 missed call dari Ve. Kala memutar mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi menuju restoran tempat janjian mereka.

Kala bergegas turun dari mobil setelah memarkirnya sembarang. Namun yang ia temui hanyalah tersisa beberapa pegawai yang baru saja mematikan lampu dan bersiap hendak pulang. Kala kembali ke mobilnya dan menuju panti sambil mencoba menelepon Ve.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Suara operator yang berulang kali terdengar membuat Kala semakin khawatir.

Sesampainya di depan panti, Kala langsung membuka pagar yang tidak terkunci dan mengetuk pintu. Beberapa saat kemudian Vino membuka pintu dan tampak kaget dengan kedatangan Kala.

"Ve ada?"

"Kak Ve udah tidur"

"Ve udah lama balik?"

"Kenapa emangnya?"

"Ga...gapapa. Kalo gitu gue balik dulu"

Kala pamit dan berjalan menuju mobilnya sambil sesekali melihat ke arah panti.

"Thanks," ucap Ve sembari menutup gorden yang ia buka sedikit untuk melihat Kala.

Belum sempat Vino membalas ucapan Ve, ia sudah kembali ke kamar dan mengunci dirinya.

🗿🗿🗿


Baru mulai aja udah ada gangguan nih
Gimana seterusnya ya?

Let's flip 👉
Let's scroll 👇

VELOV (Kala Senja Menyapa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang