0

398 25 5
                                    

"Bersama langit... Aku ikut larut dalam kesedihanmu. Kamu menggambarkannya dengan menurunkan hujan agar semua orang tahu kalau kamu bersedih...."

"Tapi aku... Hanya bisa diam. Memendam, menahan semuanya agar semuanya baik baik saja. Walau sakit... Tapi aku jalani."

-Rasilla 18.09.20

Malam itu, aku ceritakan semua pada si penyimpan rahasia yang tidak akan pernah berbicara. Aku mencurahkan semua isi hatiku kepadanya. Bersama kesunyian malam yang hanya ditemani bulan.

Semenjak hari itu... Aku sendirian, semua pergi tanpa merasa kasihan kepadaku. Kepercayaan mereka salah sasaran. Mereka salah menaruh kepercayaan itu. Aku tidak berharap banyak, tapi semoga mereka cepat sadar dan mereka menyesal akan hal itu. Bukan ingin mendoakan atau berharap yang tidak-tidak. Tapi aku hanya takut mereka sakit atas jalan yang mereka ambil.

***

"Lo pergi sekarang dan renungin dalam kamar tercinta lo itu... Apa yang lo bilang tadi itu bener atau cuma sekedar omong kosong."

"Aji tau lo ga suka kalo Aji pacaran sama dia, tapi ga sampe fitnah dia kayak gini Sil."

Lagi dan lagi Silla tidak dipercaya oleh semua orang.

Walaupun Silla menunjukkan bukti seberapa banyak yang Silla punya. Dia tidak akan mempercayainya. Karena cinta Aji terlalu besar buat 'dia.'

***

Sampai detik ini aku masih menyayangimu yang tak mungkin aku miliki. Kini, satu persatu orang yang aku sayang pergi. Aku sendirian, tapi aku harus tetap hidup untuk memenuhi harapan mereka yang belum terwujud.

Saat ini hanya langit yang menemani ku. Bulan dan bintang tidak selalu ada, pergi tanpa berpamitan. Seperti mereka, yang pergi tanpa memikirkan orang yang mereka tinggalkan.

Dalam satu harapan. Aku berharap bisa bahagia tanpa adanya orang yang telah meninggalkan ku. Dan semoga kita bisa bertemu kembali

Wahai kedua sayap pelindungku....






Antara Kita¿?Where stories live. Discover now