Chapter 15

2.2K 267 30
                                    

Terimakasih untuk yang sudah vote dan komen.
***

Flashback.

Matahari muncul dengan sinarnya yang terang, burung bernyanyi dengan riangnya. Sama sekali tak membuat dua insan ini beranjak dari tempat tidurnya. Suami istri itu masih asyik berpelukan di ranjang sambil memperhatikan putra mereka yang tidur di box bayi.

"Hari ini tepat dua bulan Sea pergi meninggalkan kita"

Rose membuka percakapan terlebih dahulu. Mata wanita cantik itu berkaca-kaca, teringat putra mereka yang sudah tenang di atas sana. Jungkook terdiam mendengar ucapan sang istri, hati pemuda itu berdenyut nyeri mengingat kejadian dua bulan yang lalu.

"Sstt...dia sudah bahagia"

Mencium puncak kepala sang istri,berharap kecupannya itu membuat sang istri tenang.

"Hari ini juga Soobin tepat berusia dua bulan" ucap Rose.

"Kenapa Sea harus pergi, Jungkook-ah?"

Rose bertanya pada sang suami dengan lelehan air mata yang deras. Jungkook menghapus air mata istrinya lalu mencium kedua kelopak mata tersebut.

Cup...

Cup...

Ajaib! Kedua air mata wanita itu seketika berhenti mengalir.

"Itu sudah takdir sayang. Semua yang terjadi sudah diatur."

"Sekarang kita harus fokus pada Soobin. Kita berikan dia berjuta-juta kasih sayang. Berdoa semoga Sea di atas sana selalu bahagia."

Rose mengangguk mendengar ucapan suaminya. Wanita itu mengelus pipi suaminya lalu memberikan kecupan kecil di sana.

Cup...

Jungkook tersenyum,mendekatkan bibir ranum sang istri lalu menabraknya dengan bibir tipis miliknya. Hanya kecupan singkat namun memiliki rasa yang mendalam.

Drrtt...

Dering ponsel membuat mereka mengalihkan atensinya. Rose mengambil ponselnya yang berada di nakas samping ranjangnya.

"Halo eonnie?"

"Kau dan Jungkook akan datang kan?"

"Iya, tentu saja aku dan Jungkook akan datang"

"Terimakasih, semua sudah di sini. Hanya kau dan Jungkook yang belum datang"

"Ah, benarkah. Baiklah aku dan Jungkook akan berangkat sekarang"

"Yak. Tak usah terburu-buru, acaranya nanti malam. Kalau begitu sampai jumpa"

"Baiklah. Sampai jumpa eonnie"

Rose mematikan sambungan teleponnya. Senyum indahnya terpatri di wajah cantiknya.

"Jennie noona?"

"Hmm, kapan kita berangkat?"

Sorry, Daddy and Mommy | Rosekook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang