Chapter 9. Orang orang hebat
Jika ada yang bertanya siapa wanita terhebat yang kuketahui akan kujawab dialah Mamaku. Beliau wanita karir yang menghidupiku seorang diri. Setiap hari disibukkan dengan pekerjaan tapi selalu sempat memberiku perhatian dan kasih sayang. Mama juga selalu bercerita bahwa Papa adalah lelaki yg hebat. Aku bisa bertemu dengan Papa saat Ultahku yang ke- 17.
Hari itu sekolah pulang pagi. Akupun meluncur ke Pasar Porong untuk membeli pentol. Pak Ali, penjual pentol itu tersenyum ramah kepadaku. Entah mengapa aku dekat dengan keluarganya.Keluarga yang kekurangan tapi bahagia. Pak Ali kakinya buntung dan istrinya sedikit pincang. Siang itu kulihat bu Ali panik karena motornya mogok padahal dia ingin membelikan sepatu untuk putri bungsunya. Akhirnya aku mengantarkannya.
Hari ulang tahunku tiba. Aku membuka kado ulang tahun kiriman papa, nanti malam Papa akan datang. Ternyata isi kadonya sama dengan sepatu yang dibeli Bu Ali. Ucapannya juga tulisanku, karena waktu itu bu Ali memintaku untuk menuliskannya. Seketika itu aku memaksa Mama untuk menuruti kemauanku. Kubonceng Mama ke rumah pak Ali. "Mama...ini kah papa Peti yang katanya hebat?" Jeritku sambil menangis. Dengan terbata- bata mama menjelaskan bahwa aku adalah anak keluarga itu yang mama adopsi. Kata mama mereka adalah orang- orang hebat yg rela kakinya cacat demi menyelamatkanku dari sebuah kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENTIGRAF (One Shoot)
Short StoryHanya beberapa kata yang kutulis tentang Cinta, dan kehidupan sehari hari