Kiko sangat lincah. Wajahnya itu loh imut, menggemaskan, lucu dan manja. Setiap hari kuciumi dan kupeluk.
Hatiku memang telah tertambat pada Kiko.Kucing milik Nurin, sahabatku. Saat kuelus-elus bulu tebalnya, tiba-tiba Kiko berlari mendekati Si Boy. Kuperhatikan keduanya mengeong lama sekali. Apa yang mereka bicarakan ya? Nurin hanya melirik tingkah kedua kucing itu.
Sepertinya Kiko dan Boy bermusuhan. Beberapa saat kemudian, aku terperangah. Mereka..mereka kawin.
Aku mengutarakan keterkejutanku pada Nurin.Bukankah mereka sesama jenis? Dan jawab Nurin," Jangan panik, De. Aku sudah menerima keadaan Kiko apa adanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
PENTIGRAF (One Shoot)
Short StoryHanya beberapa kata yang kutulis tentang Cinta, dan kehidupan sehari hari