Restoran

1.7K 102 2
                                    

Setelah seharian bekerja di club game nya dan ditemani oleh Falesha seharian, Zayan akhirnya membawa Falesha pergi dari club untuk makan malam di restoran sebelum mereka pulang ke villa.

"Dimana kamu biasanya pergi makan bersama teman teman mu?" Tanya Zayan.

"Aku tidak pernah makan diluar, aku selalu membungkusnya dan membawanya pulang. Aku tidak suka keramaian." Jawab Falesha.

"Aah begitukah, kamu harus lebih pandai bersosial, aku akan mengajarimu." Ucap Zayan sambil mengelus lembut kepala Falesha kemudian kembali fokus dengan kemudinya.

"Aku tidak mau, aku tidak ingin mengenal begitu banyak orang. Karena itu hanya akan menyakitkan."

"Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu? Apa kamu punya pengalaman buruk dalam bersosial?" Tanya Zayan.

"Tidak, aku hanya ingin mengatakan nya saja." Jawab Falesha sambil tersenyum.

Zayan membalas senyuman itu an kembali fokus dengan kemudinya. Karena Falesha tidak tau dimana lokasi Bagus untuk mereka makan malam, akhirnya Zayan yang memilihkan restoran untuk mereka makan malam. Dulu, Zayan menghabiskan waktu hampir tiap hari dengan makan di restoran itu. Sampai sampai sang pemilik restoran sudah menganggap Zayan seperti anaknya sendiri.

Zayan membukakan pintu mobil untuk Falesha dan memegang tangan Falesha untuk masuk ke dalam restoran. Setibanya masuk ke dalam restoran, si pemilik restoran langsung berlari menghampiri Zayan dan memeluknya.

"Yaampun anakku, aku sangat merindukanmu. Kenapa kamu tidak pernah kesini lagi?" Ucap Bibi Azka sambil memeluk Falesha.

"Haha aku terlalu sibuk akhir akhir ini Bibi, kedepannya aku akan lebih sering mengunjungi Bibi." Jawab Zayan tanpa melepaskan pegangan tangan nya dari Falesha.

"Apa dia pacar baru mu? Kamu ini, berapa banyak wanita yang akan kamu mainkan?" Ucap Bibi Azka sambil tersenyum menggoda Zayan.

"Ah, dia istriku Bibi. " Jawab Zayan dengan senyum cemas.

"Yaampun, maafkan Bibi, maafkan mulut Bibi mu yang tidak bisa di kontrol ini. Jangan tersinggung ya sayang. Aaahhh dia sangat cantik dan Bibi senang karena dia bisa setimpal dengan wajah tampan anak kesayangan Bibi ini." Ucap Bibi Azka sambil memegang tangan Falesha dan menyingkirkan tangan Zayan untuk menjauh.

Falesha hanya tersenyum mencoba untuk menghargai Bibi Azka. Bibi Azka kemudian menuntun Falesha untuk duduk di ruangan VIP yang biasa digunakan Zayan. Sedangkan Zayan menarik nafas berat karena Bibi Azka yang membawa Falesha pergi dari nya.

Zayan dan Falesha sudah duduk di ruangan yang biasa di kunjungi Zayan. Mereka duduk di sebuah bantal alas dengan meja makan panjang yang ada di hadapan mereka. Sambil menunggu makanan tiba, Zayan pergi ke kamar mandi.

Dengan santai nya Zayan berjalan memasuki kamar mandi dengan memaki kaos hitam polos, karena jaket nya sudah dilepas nya dan diberikan nya kepada Falesha agar Falesha tidak kedinginan. Setelah dari kamar mandi, Zayan berjalan untuk kembali ke dalam ruangan. Namun, tiba tiba seorang gadis melihat Zayan dan mengikuti Zayan sampai kedalam ruangan. Gadis itu mencoba untuk memanggil Zayan, namun takut para pelanggan VIP akan merasa terganggu dan bisa bisa gadis itu akan diusir.

"Apa kamu menunggu lama?" Tanya Zayan sambil tersenyum kepada Falesha.

Falesha hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Apa yang Bibi katakan?" Tanya Zayan.

"Dia hanya mengatakan untuk menghubungi nya jika membutuhkan sesuatu. " Jawab Falesha.

Zayan kemudian bertukar tempat duduk dan akhirnya duduk di samping Falesha.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Falesha kebingungan saat melihat Zayan duduk di samping nya.

"Aku hanya ingin lebih dekat dengan mu. " Jawab Zayan sambil memasukkan nasi kedalam piring Falesha.

"Aku sengaja memesan banyak makanan bersayur karena aku tau kamu menyukai nya, jadi makanlah yang banyak dan buat perutmu yang kosong itu menjadi penuh." Ucap Zayan sambil memegang kepala Falesha.

"Hmm aku akan melakukan nya Tuan Zayan. makanlah ini, aku tau kamu menyukai makanan berdaging dan karena itu aku memesan ini." Jawab Falesha sambil tertawa.

Zayan tidak bisa menahan tawa nya dan akhirnya mereka tertawa bersama.

"Aku pikir, akhir akhir ini kamu sudah mulai bisa tertawa." Ucap Zayan sambil menatap Falesha yang memasukkan makanan ke dalam mulut nya.

"Apa maksudmu? Kamu pikir aku tidak bisa melakukan nya?" Jawab Falesha tanpa menoleh ke arah Zayan.

"Iya, aku pikir kamu akan tetap cuek dan memasang wajah datar padaku sampai nanti. Disaat kita bertemu aku belum pernah melihat tertawa seperti sekarang, aku menyukainya, karena itu sering seringlah tertawa untukku." Ucap Zayan.

"Apa begini caramu biasanya menggoda gadis gadis pacar mu dulu?" Ucap Falesha sambil tersenyum.

"Aku serius mengatakan nya." Jawab Zayan yang kemudian mereka kembali tertawa bersama.

Zayan mencoba mencubit pipi Falesha, namun Falesha menolak dan mendorong tubuh Zayan. Namun, disaat mereka sedang bercanda seperti itu, tiba tiba tubuh Falesha terjatuh keatas tubuh Zayan dan membuat mereka saling menatap satu sama lain. Mereka saling menatap dan tersenyum satu sama lain untuk beberapa saat, Zayan memegang pipi Falesha dan memainkan rambut yang ada di pipi Falesha. Perlahan, Zayan menggerakan kepalanya dan ingin mendekati wajah Falesha. Jarak mereka sudah sangat dekat bahkan nafas diantar keduanya sudah terasa satu sama lain. Disaat mereka mulai memejamkan mata, tiba tiba seseorang datang dan mendobrak pintu.

"Zayan!!" Teriak seorang gadis yang sudah berdiri di depan pintu.

Karena terkejut, Falesha langsung duduk dan begitu pun dengan Zayan. Zayan merasa terkejut melihat siapa yang ada di hadapan nya itu.

"Apa yang kamu lakukan?" Ucap Zayan.

"Apa maksudmu? Aku melihatmu ada disini dan tentunya aku segera ingin menemui mu. Aku sudah menunggu ditempat ini selama 3 bulan terakhir tapi kamu tidak kunjung datang. Sampai akhirnya hari ini aku melihatmu disini, tentu saja aku sangat bahagia. Aku sudah mengejarmu tadi, namun akhirnya aku kehilangan jejakmu. Untungnya aku mengenali merk sepatu yang biasa kamu kenakan, aku bisa menemukan mu jadinya." Jawab gadis itu.

Falesha dan Zayan kemudian saling menatap. Falesha menatap Zayan kebingungan seakan meminta penjelasan, namun berbeda dengan Zayan yang menatap Falesha dengan cemas. Takut kalau istrinya itu akan marah dan bertingkah aneh nanti nya. Padahal hubungan mereka sedang baik baik nya akhir akhir ini, Zayan sudah sangat menyukai suasana mereka saat ini. Tapi, kenapa gadis masa lalu nya itu harus datang dan membuat kekacauan seperti ini.

"Apa dia pacar baru mu? Hah, hei gadis kecil, kulihat usia mu masih muda. Kamu tidak akan bertahan lama dengan nya, karena dia akan segera kembali padaku." Ucap Gadis itu.

"Hah, dasar gadis gila." Gumam Falesha yang masih bisa didengar oleh gadis itu dan Zayan.

"Gadis gila? Kamu ingin mati?! " Teriak gadis itu.

Cunning Girl Wedding (END)(Sequel Terminator Husband)Where stories live. Discover now