Part 15. Mengutarakan perasaan

6K 380 10
                                    

Setiap hidup pasti ada kemenangan di balik kekalahan.
-Adreana Fradella Queensya-

🌞

"Kenapa lo baik banget?"

Della menatap Ditya. "Tidak ada alasan untuk baik ke seseorang, Kak. Sama seperti kakak membenci Della."

Ditya tidak enak dengan cewek yang berdiri di depannya ini. Cowok itu kemudian memegang tangan Della, membuat sang pemilik tangan terkejut.

"Della, lo tahu gue itu nggak suka sama lo, lalu kenapa lo masih selalu muncul di hadapan gue?"

"Terkadang, Della sudah di butakan oleh rasa cinta Della ke Kak Ditya. Della tidak bisa menjauh dari Kak Ditya, Della tidak bisa membenci Kak Ditya dan Della tidak bisa berhenti suka Kak Ditya." Della menghela nafas, dia pasrah jika Ditya yang akan menjauhinya, yang terpenting sekarang adalah dia sudah lega karena unek-uneknya sudah di keluarkan.

"Kenapa?"

Della mendongakkan kepalanya.

"Kenapa lo suka banget sama gue? Gue udah jahat sama lo."

Della menggeleng. "Perasaan itu tiba-tiba muncul ketika kakak menabrak Della di lorong. Dari situ, Della sudah suka dengan kakak."

"Del, seharusnya nggak gini. Lo nggak harus utarakan perasaan lo ke gue," kata Ditya. Matanya menyorot dalam wajah Della.

"Biarkan Della lega karena Della sudah mengeluarkan apa yang selama ini mengganjal di hati Della."

"Lo udah buat gue bimbang, Del."

Della menarik tangannya yang di pegang oleh Ditya.

"Maaf sudah buat kakak bimbang." Kata Della sambil berjalan, hendak meninggalkan Ditya.

"Della!"

Della menoleh karena Ditya memanggilnya. "Iya, Kak?"

"Jangan lupa selalu bahagia."

🌞

Ditya dan Kevin sedang berada di gazebo belakang sekolah. Kevin menatap Ditya yang sedang melamun, entah memikirkan apa. Sahabatnya itu memang pendiam, jarang sekali melihat Ditya melamun seperti ini. Kevin jadi pernasaran apa yang membuat Ditya melamun.

"Dit!" Panggil Kevin.

Ditya menoleh. "Apa?"

"Lo kenapa melamun? Ngelamunin apa?" Tanya Kevin.

Ditya hanya menjawabnya menggeleng. Sedari tadi, pikiran Ditya hanya diisi dengan perkataan Della yang terus berputar.

"Kev-"

"OI! KITA DI BELIIN DELLA JUS NIH!"

Ditya dan Kevin menoleh, Deco berjalan ke arahnya sambil membawa dua gelas jus alpukat, di belakangnya ada Della yang membawa satu gelas jus yang sama.

Ditya menatap Della yang rambutnya tergerai panjang lurus. Di balut dengan jepit yang bertengger indah di rambutnya. Betapa cantiknya cewek itu, pantas saja Dalvin begitu gencar sekali mengejar Della. Kenapa Ditya baru sadar hal itu? Bodoh sekali.

"Wah, baik banget nih Della." Kata Kevin.

Della tersenyum sambil memberikan gelas yang di bawanya ke Ditya. Ditya menerimanya kemudian mengangguk, mungkin seperti tanda terima kasih ala Ditya.

Cold Boy [Selesai]Where stories live. Discover now