D U A

394 42 2
                                    

Seperti biasa Echa pergi kesekolah dengan naik ankutan umum yang bias berhenti di depan sekolahnya, baru berjalan beberapa langkah sebuah motor yang melaju dengan lumayan cepat menyerepet Echa hingga terjatuh. Motor tersebut berhenti dan laki-laki yang menggunakan motor itu turun dan berlari kecil kearah Echa.

"Ehh.. Ehh lo gapapa? Sorry sorry yaa gw buru-buru soalnya. "
"Iyaa gue gapapa kok. " jawab Echa sambil menepuk-nepuk sikutnya yang kotor. "Awww!! " ringin Echa
"Sikut lo berdarah tuhh!! Gue anter ke UKS yaa.. "
"Gak usah, gapapa katanya lo buru-buru. "
"Yaa kalo gini ceritanya gue gajadi buru-burunya, yaudah ayok gue anterin lo ke UKS. "

Laki-laki tersebut mengatarkan Echa ke ruang UKS dia meminta Echa untuk menunggu temannya diruangan tersebut menganggatikannya yang harus pergi karena ada urusan. Awalanya Echa menolak tawarannya dengan mengatakan bahwa kondisinya baik-baik aja, tapi laki-laki tersebut bersikukuh untuk meminta temannya menemani Echa hingga ke kelasnya.

Sekitar 3 menit Echa menunggu, hingga terdengar suara tirai UKS yang ditarik oleh seseorang. Mata mereka kembali bertemu sama seperti saat pertemuan yang pertama kali. Laki-kaki yang dimaksud adalah Renjun, pria yang terkenal ancuh dan dingin sekarang berdiri dihadapannya.

Echa berjalan bersama dengan Renjun kearah kelasnya, berulang kali Echa mencoba menyamakan langkah kakinya dengan Renjun. Renjun menyadari hal itu namun dia mencoba tak menghiraukannya.

"Dimana kelas lo? "
"12-3!! "
"Pantes. "
"Pantes? Pantes kenapa? "
"Kelasnya Lia, kan? "
"Iyaa... Kok lo tau sih?? Dia pasti terkenal banget yaa. Pasti sih diakan cantik, pinter juga terus... " Echa menghentikan perkataanya begitu menyadari Renjun menatapnya dengan datar.

Renjun mengantarkan Echa hingga depan kelasnya, ketika Echa memasuki kelas semua orang terlihat saling berbisik dan menatap sinis kearah Echa.

"Echa, gue peringatin lo jangan deket-deket sama Renjun, setau gue Lia demen banget sama dia. " Echa hanya mengangguk mengerti lagi pula dia tidak ada niatan sama sekali untuk mendekati Renjun.

Jam pelajaran dimulai, semua nampak serius dengan materi yang dibahas Bu Hanna. Tiga jam berlalu bel istirahat berbunyi satu persatu siswa keluar dari kelas. Echa berjalan ragu keluar kelas dia tersenyum lega saat tak melihat tak ada seorang pun yang berada di lorong.

Echa berjalan sambil bersenandung kecil, doa semalamnya terkabul hari ini lebih baik dari sebelumnya.

Echa celingukan mencari meja yang kosong, semua meja telah terisi kecuali meja yang terletak dipojok sana. Kakinya melangkah membawanya menuju meja kosong yang hendak dia tempati.

Dari kejauhan Lia memperhatikan Echa yang hendak menuju meja kosong yang berjarak dua meja dari belakangnya, dipikirannya terlintas ide jahilnya, dia tersenyum licik saat Echa mulai melangkah mendekatinya.

Lia dengan sengaja menjulurkan kakinya dan benar saja kaki Echa tersandung kaki Lia hingga terjatuh dan menimbulkan suara keras akibat wadah yang dibawa Echa. Tak sampai disitu Yeri yang ada dibelakang Echa pura-pura tersandung tubuh Echa dan menumpahkan jus alpukat yang dipegangnya.

Echa terkejut begitu merasakan jus alpukan yang tersiram tepat dikepalanya, semua siswa yang ada dikantin mentertawakan Echa, kecuali dia. Huang Renjun dia hanya menatap kosong Echa yang menundukkan wajahnya.

Karena malu Echa memilih untuk pergi meninggalkan area kantin. Echa membersihkan rambutnya dengan tisu di depan cermin besar sambil tak henti merengek.

"Jus dikantin kan mahal, kalo dia mau ngasih ke gue kan tinggal kasih aja gausah ditumpahin ke gue. " gerutunya sambil terus mengusap air mata.

Setelah selesai Echa memilih untuk berdiam di taman cukup sepi karena semua orang sedang memenuhi kantin, seharusnya Echa juga berada diantara mereka saat ini. Gila jika Echa kembali lagi ke kantin setelah apa yang di dapatkannya barusan. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa Echa sangat kelaparan alarm di perutnya sudah puluhan bahkan ratusan kali berbunyi.

Echa mengelus perutnya pelan dan mengerucutkan bibirnya, tiba-tiba seseorang menyodorkannya sebuah roti dengan sekotak susu stroberi.

"Makan aja, gratis kok. "
"Elo yang waktu itu nyerepet gue kan? "

Laki-laki tersebut mengaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal "Hehehe iyaa.. "
"Ini beneran buat gue nih? "
"Iya. Itung-itung permintaan maaf gue soal hari itu. "
Echa segera membuka bungkus roti tersebut "Jadi gue di sogok nih?? " sambil berkata demikian, dia melahap sedikit demi sedikit roti ditangannya.

Laki-laki tersebut tertawa gemas dengan tingkah lucu Echa "Katanya penyogokan tapi tetep aja dimakan. "
"Kalo udah laper, semuanya gak bisa dibedain. "

Lagi-lagi dia tertawa, laki-laki tersebut melihat serpihan roti disudut bibir Echa dan dengan spontan mengelus ujung bibirnya untuk mengambil remahan roti, Echa teridam membeku.

"Nama gue Chenle. "
"Gu.. Gu.. Gue Echa. " jawabnya gelagapan










"Chenle. Laki-laki manis dan penuh perhatian yang aku kenal hari ini. "







~TBC

Cold! || Huang RenjunTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon