T I G A

332 36 2
                                    

Chenle mengajak Echa untuk bolos pelajaran terakhir, Chenle bilang dia gak suka sama pelaran Pak Agus soalnya pasti selalu ngomongin kisah anaknya yang udah diceritain berpuluh-puluh kali.

Chenle mengajak Echa pergi danau yang ada di dekat sekolah, Echa terpukau dengan apa yang dilihat oleh matanya. Ditepi danau tersebut terdapat lapangam basket mini dan sebuah rumah pohon yang tidak terlalu besar.

"Ini yang buat gue sama Renjun. "
"Renjun? "
"Iya, kulkas berjalan. "
"Kok lo bisa sih temenan sama dia. "
"Gue juga gak tau awalnya dari mana. " jawabnya sambil sibuk mendribling bola basket
"Terus kenapa dia gak ikut kesini? "
"Dia mana mau gue ajak bolos, telat 10 detik aja gue langsung diomelin tujuh jam. "

Echa tertawa mendengar gerutuan Chenle yang membicarakan temannya sendiri.

"Kok lo mau sih deket sama gue. "
"Kenapa engga? "
"Masa lo gak tau sih?? " tanya Echa malu.
"Sling? "
"I-iya. "
"Disinikan gak ada anak sekolah, jadi aman kan? "

Sekitar 2 jam Chenle sibuk bermain dengan bola basketnya sedangkan Echa? Dia disibukan dengan buku komik koleksi Renjun yang disimpan disana.

Lelah bermain basket, Chenle beralih menghampiri Echa yang sibuk membaca setiap lembar komik tersebut. Chenle menidurkan kepalanya dipangkuan Echa, Echa yang tersadar membulatkan matanya dia tak berani untuk menyingkirkan buku yang ada di tangannya, tapi dia ingin sekali melihat wajah Chenle dari jarak sekarang ini. Dengan ragu namun pasti Echa menyingkirkan bukunya dari pandangannya hingga nampaklah wajah Chenle yang sedang menutup matanya.

Dia laki-laki tapi memiliki mata yang indah, alis yang cukup tebal dan bibir yang mungil. Tanpa sadar Echa tersenyum ketika memperhatikan wajah Chenle.

"Mau sampai kapan lo liatin gue kayak gitu? " ucapnya yang masih terpejam membuat Echa terbangun dari lamunannya.
"Aduh lupakan gue!! " teriaknya sambil berdiri membuat tubuh Chenle terlempar.

Chenle yang terkejut sekaligus kesakitan berusaha membangunkan tubuhnya. "Lupa apa? "
"Gue ada janji sama anak panti. "
"Anak panti? "

Akhirnya Chenle mengatakan Echa kembali ke sekolah untuk mengambil tas nya dan mencari hiasan ulang tahun.

"Siapa yang ulang tahun? " tanya Chenle karena penasaran
"Gue. "
"Lo hari ini ulang tahun?? "
"Sebenenya sih kemaren cuman gue gak sempet rayain nya bareng anak panti pelangi dan sekarang mereka mau gue rayain ulang tahun gue sama mereka. "
"Kenapa gak sama keluarga lo? "
"Gue salah satu anak panti Pelangi. "
"Sorry gue gak tau. "

Tibalah mereka di panti Asuhan Pelangi, Cici dan Rio menyambut mereka di depan gerbang panti.

"Kak Echa!! " sapa Cici dan Rio
"Kaka telat 5 menit, kakak kemana dulu?"
"Iya.. Kak Echa tau, maafin kakak yaa.. "
"Laki-laki ini siapanya Ka Echa? " tanya Rio yang terdengar menginterogasi
"Mm Cici tau deh, apa jangan-jangan kakak ini yang bikin Kak Echa telat. Iyaa kann?? " tanya Cici yang tak kalah seram dari Rio.

Tapi seseram apapun mereka dimata Echa dan Chenle mereka hanya anak yang berumur dibawah 5 tahun yang menggemaskan.

"Cici, Rio gaboleh gitu. Kak Chenle ini baik loh, dia yang nemenin Kak Echa buat beli ini sama anterin Kak Echa pulang. "
"Ayokk kak Chenle masuk!! " tarik Cici dan Rio. Membuat Chenle tertawa geli karena melihat perubahan sikap kedua anak kecil tersebut.

Didalam Chenle disambut hangat oleh semua anak panti, Bu Sekar datang dari arah dapur beliau terkejut melihat Chenle yang berada ditengah-tengah anak panti.

"Nak ada keperluan apa ya? "
"Saya.. "
"Dia teman Echa bu. "
"Ohh teman Echa? "
"I-iya tante. "
"Gausah formal gitu, panggil Ibu aja ya.. "
"Baik bu. "
"Ngomong-ngomong siapa namamu? "

"Dia Kak Chenle bu. " jawab Rio yang kini digendongan Bu Sekar.
"Wahh Rio udah deket yaa sama Kak Chenle?? "
"Kak Echa bilang Kak Chenle baik sama Kak Echa jadi Rio bakalan jadi temen Kak Chenle. "

Chenle yang mendengarkan penuturan anak laki-laki yang sekitar usia 2-3 tahunan.

"Rio memang sangat menyayangi Echa."
"Cici juga!! Cici juga sayang sama Kak Echa!! "
"Akuu jugaa!! " "Aku jugaa!! " mendengar hal tersebut membuat Chenle terbebani, Echa menerima begitu banyak cinta dari orang-orang panti tapu disekolah dia menerima banyak sekali kebencian.

"Kenapa lo diem aja? " senggol Echa ketika melihat Chenle yang sedang melamun. "Sinii bantuin gw!! "

Semua sudah siap dengan posisi masing-masing Echa memasangkan topi ulang tahun yang dibelinua tadi. Echa tiba dihadapan Chenle, Echa juga memakainya ke kepala Chenle.

Echa tertawa melihat Chenle, karena topinya terlihat kecil ketika di kepala Chenle. Semua bersiap untuk menyanyikan lagu ulang tahun.

"Selamat ulang tahun kami ucapkan~ selamat ulang tahun dan bahagia.. "
"Tiup lilin nya tiup lilin nya!!

Dalam hitungan ketiga Echa meniup lilinya dan disambut meriah oleh orang panti dan Chenle. Mereka bertepuk tangan secara meriah, semua orang sibuk dengan kue yang ada ditangan mereka masing-masing.

Chenle mencolek krim dengan satu jarinya dan mengoleskannya ke pipi Echa, Echa yang menyadarinya melakukan hal yang sama kepada Chenle namun Chenle berhasil kabur hingga akhirnya mereka berakhir dengan kejar-kejaran.

Echa mengejar Chenle hingga ke taman belakang panti, kelehan akhirnya mereka membaringkan tubuh mereka diatas rumput sambil memandang langit yang hanya ada tiga bintang dan satu bulan penuh.

"Makasih ya, lo mau ikut rayain ulang tahun gue. Lo temen sekolah pertama gue yang rayain ulang tahun sama gue. "
"Iyaa sama-sama. "

"Coba deh lo liat bintang disana. Coba buat permintaan.. "
"Bukannya permintaan itu pas bintangnya jatuh? "
"Kalo gue sih mikirnya kebalikannya karena kalo gw ucapin permohonan gue ke Bintang yang ada diatas sana maka permohonan itu gak akan pernah sirna."

Echa menuruti perkataan Chenle untuk memejamkan matanya dan mengatakan permohonannya di dalam hati.

"Aku ingin seseorang yang selalu dapat melindungiku dan selalu didampingku setiap saat. " ucapnya dalam hati

Disisi lain Renjun juga lakukan hal yang sama. "Gue harap bintang kali gak jatuh karena kalo bintangnya jatuh itu artinya mimpi gue juga ikut terjatuh bersamanya. "













.

"Bintang jatuh sering dikaitkan dengan terkabulnya permohonan seseorang tapi bagi ketiga remaja ini, bintang jatuh berarti mimpi mereka terbawa jatuh (hilang). "






















*

fyi: kata sling disini digunakan untuk orang yang menjadi bahan bully untuk Lia dan teman-temannya

Cold! || Huang RenjunWhere stories live. Discover now