7 | Hukuman dan Orang Tua

76 38 20
                                    

Senin.

Upacara bendera yang melelahkan telah selesai.

Semua murid berhamburan menuju kelasnya masing masing.

"duh..capek bangett" keluhku sembari duduk di kursi dan mengambil botol minumku yang berada di atas meja.

"iya ih, gerah banget pula" tambah Zura, dia mengelap keringat di jidatnya yang terus mengalir.

Sambil minum, aku mengangkat ibu jariku pertanda setuju dengan perkataan Zura barusan.

"lho, Bella mana?" tanya Zura heran melihat bangku Bella yang kosong.

"ke kamar mandi katanya" jawabku mengingat apa yang Bella katakan setelah upacara tadi.

Zura mengangguk angguk.

"yaudah deh gue balik ke meja dulu, udah mau mulai tuh" kata Zura sambil menunjuk pak Darto yang terlihat memasuki kelas.

Aku mengangguk

Zura berjalan ke mejanya yang berada di barisan depan sebelah kanan meja Bella.

Pak Darto memulai pelajaran matematikanya dengan membaca basmalah, lalu memberikan kami beberapa materi baru yang bikin pusing.

"sst..sst hawa" saat pelajaran berlangsung Zura berbisik memanggilku, dia melambai lambaikan tangannya padaku saat pak Darto tidak melihat ke arahnya.

Aku mengangkat alisku, seakan bertanya padanya "ada apa?"

Mulut dan tangan Zura bergerak memberikan isyarat "Bella mana?"

Betul juga, selama pelajaran berlangsung, Bella belum juga balik ke kelas.

Duh, kenapa lagi dia? Batinku cemas.

Mengingat kejadian yang baru menimpa Bella beberapa hari yang lalu, membuatku cemas dan spontan meminta izin kepada pak Darto untuk ke toilet.

Setelah pak Darto memberikan izin, aku segera meninggalkan kelas.

Sebelum menutup pintu kelas, aku melihat Zura melotot padaku se akan akan berkata "dih curang, gue juga mau keluar"

Aku ingin meledeknya, tapi ini bukan saat yang tepat, aku menutup pintu kelas dan berjalan cepat menuju toilet wanita.

letaknya tidak terlalu jauh dari kelas.

"Bella?" panggilku saat sudah berada di dalam toilet wanita, tetapi tak ada yang menyaut.

Bella sungguh membuatku cemas.

Aku mengecek satu persatu toilet itu, tetapi tak kudapati Bella berada di dalamnya.

Lumayan lama aku mencari Bella, Sampai akhirnya aku merasa putus asa dengan usahaku dan memutuskan untuk kembali ke kelas.

Duhh..kamu kemana sih bell? Bikin cemas aja deh, udah lah aku coba tunggu di kelas aja, batinku.

Aku berjalan menuju kelas sambil mengitarkan pandanganku ke seluruh sekolah, siapa tau aku melihat Bella.

Tapi yang kulihat malah seorang lelaki tidak asing yang sedang berusaha masuk ke dalam sekolah dengan memanjat pagar sekolah.

Lelaki itu berpakaian tidak sopan, dia memakai jaket dan rambutnya berantakan, dia juga tidak memakai tas dan tidak memakai sepatu, kalian pasti tau siapa dia.

Dia terlihat tidak peduli dengan pak satpam yang berusaha mendorongnya turun dan tulisan larangan memanjat pagar yang sudah di tempelkan di pagar sekolah itu.

Dia tampak sangat tergesa gesa.

Setelah berhasil masuk ke dalam sekolah dia berlari cepat memasuki lorong yang ada di belakangku, tidak peduli dengan pak satpam yang marah dan sempat mengejarnya.

FLIP FLOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang