11

5K 461 11
                                    

Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Saya hanya meminjam tokohnya saja.
.
.
.
.
.

.
.
.
.

Happy Reading⭐

...

Hanya masalah waktu dan tunggulah. Kata kata seperti berunjuk pada waktu yang disalahkan padahal waktu tidak memiliki masalah apa pun hanya kita yang memiliki masalah dengannya waktu telah banyak memberikan kita kesempatan namun kita sering mengundur nya hingga sebuah masalah tidak dapat dielakkan. Ingat waktu tidak menunggu kita ia akan terus berjalan dengan itu kita lah yang harus mengejarnya.

Otot Sakura melemah akibatnya gerakan tubuhnya terbatas, penglihatannya pun mulai terganggu ia bahkan tak dapat melihat dengan jelas, daya ingatnya pun mulai berkurang, bahkan semalam ia juga sempat mengalami kejang yang luar biasa sehingga saat ini terbaring dalam keadaan sadar namun pikirannya seperti sedang berhalusinasi.

Dokter juga mengatakan kondisi Sakura kian hari kian memburuk bahkan beberapa dokter angkat tangan atas Sakura karena ketidaksanggupan untuk menyembuhkan Sakura yang menjadi tuntutan Uchiha. Tapi Sasuke maupun Matsuri masih bersikeras dengan keyakinan mereka bahwa Sakura akan sembuh.

"Sakura" Panggil Sasuke yang sedari tadi duduk disamping Sakura. Mengenggam erat tangan hangat Sakura, Namun Sakura hanya terdiam bahkan tak merespon apa pun.

Sakura sebenarnya ingin menyahut panggilan Sasuke namun ia tidak berdaya, rasanya mulut nya susah untuk berbicara bahkan untuk menggerakan tubuhnya saja ia tidak bisa.

Ia tidak bisa dengan jelas melihat wajah Sasuke padahal berada disampingnya. Penglihatan nya benar-benar kabur bahkan hanya untuk melihat objek yang dekat.

"Aku dan Sarada menunggumu" Sasuke mengusap lembut tangan Sakura lalu menciumnya lama.

Sakura mendengarnya hanya saja ia tidak bisa merespon. Jujur ia sangat merindukan Sarada saat ini ia sudah lama tidak bertemu dengan putrinya itu selama ia berada disini.

Sakura sudah lelah merasakan rasa sakit yang tiap hari menyiksa dirinya. Ingin rasanya ia bebas namun, ia juga tidak mau pergi begitu saja, Sakura masih ingin melihat Sarada tumbuh dan menua bersama Sasuke.

Tanpa terasa lelehan air matanya mendarat di pipi pucat nya. Dengan sigap Sasuke mengusap lembut bulir itu.

"Jangan menangis, aku akan membawa Sarada besok" Ucap Sasuke yang masih mengusap air mata Sakura yang terus mengalir.

....

Keesokan harinya Sarada datang bersama Mikoto. Sakura hanya memperhatikan kedatangan Sarada dan Mikoto. Penglihatan nya semankin memburuk bahkan ia tidak bisa melihat wajah Sarada yang telah naik diranjangnya.

"Cantik" Ucap Sarada sambil mengelus lembut wajah Sakura.

Sakura kembali menagis merasakan usapan lembut dari Sarada, ia ingin melihat lebih jelas lagi namun ia tidak bisa, berucap pun ia tidak mampu. Yang ia mampu saat ini hanyalah diam menikmati sentuhan itu.

Mikoto yang berada di sisi ranjang Sakura tak kuat menahan air matanya. Pemandangan di depannya ini membuat perih di hatinya, Mikoto sudah tahu mengenai kondisi Sakura yang tak bisa melakukan apa pun.

Hey Mama! Selesai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang