MSB 3

6K 418 26
                                    

Aku upload spesial 10 tahunnya One Direction 😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

Ali menuruni tangga berjalan ke arah meja makan yang sudah ada sang Mama disana. Menghampiri sang Mama dan mencium pipinya.

"Morning ma."

"Morning anak mama yang manja." Resi mencium pipi dan kening Ali, dan Ali tersenyum.

"Nih sarapannya." Resi menyodorkan piring berisi nasi goreng sosis kesukaan Ali.

"Suapin ma." Ali mengeluarkan puppy eyes nya.

"Duh manja banget sih nak."

"Aaa suapin." Rengek Ali.

"Iya deh, ayo aa." Resi pun mulai menyuapi anak satu satunya.

Ali memang hanya tinggal bersama sang Mama karena sang ayah sudah kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Tidak mempunyai kakak atau pun adik membuat Ali menjadi manja terhadap Resi, tak ada yang tau sifat manja Ali ini bahkan Nathan dan Yuki pun tidak. Semuanya benar benar Ali sembunyikan, dia tak mau di ledekin oleh teman temannya itu terlebih kalo Nathan tau bisa habis dia.

"Nah dah habis, minum air putih dulu abis itu minum susunya." Resi merapikan piring kotor dan membawanya ke wastafel. Ali menuruti perintah Resi.

"Ma aku berangkat ya, takut telat." Ali menyalami tangan Resi.

"Iya, hati hati kamu bawa motornya." Resi mengusap rambut lebat Ali.

"Iya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

"Woi bocil lu lama banget sih, bodo amat gua tinggal lu." Teriak Nathan kesal karena sang adik sudah jam segini baru mandi.

"Ih abang tega banget, tungguin gua." Balas Prilly.

"Bodo amat, gua duluan lu naik bis sana. Bye bocil." Teriak Nathan dan meninggalkan pintu kamar Prilly.

Dengan cepat Prilly memakainya seragamnya, memasukkan buku pelajaran hari ini kedalam tas, mencangklongnya dan berlari kebawah mengejar Nathan dan sia sia sudah sang Abang benar benar sudah meninggalkannya.

"Anjir punya Abang jahat banget sih ih kesel." Prilly menghentakkan kakinya.

Berjalan gontai menuju halte dan menuggu bis yang ke arah sekolahnya. Hinga ada motor sport yang berhenti di depannya dan Prilly pun mendongak.

"Kak Ali?!" Pekik Prilly.

"Naik."

"Eh gausah kak, gua naik bis aja."

"Gua ga terima penolakan cepetan naik."

"Ck ngeselin banget sih lu main paksa aja." Gerutu Prilly tapi tetap menuruti perintah Ali.

"Pegangan."

"Hmm." Prilly melingkarkan tangannya di pinggang Ali.

Ali pun menjalankan motornya menuju sekolah, sampainya di sekolah tepatnya diparkiran semua murid memandang mereka. Ada yang menatapnya kagum, iri dan juga sinis. Prilly dan Ali tak memperdulikannya.

"Ayo masuk."

Ali menarik lembut tangan Prilly, berjalan di sepanjang koridor mengabaikan pandangan murid lainnya, Ali berhenti tepat di depan kelas Prilly.

"Masuk."

"Makasih kak, ehm tapi ini dilepas dong." Prilly menunjukkan tangannya yang masih digenggam Ali, Ali malu dan langsung melepaskannya.

My Spoiled Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang